" Setelah ini aku ingin naik Accelerator " Raka melihat antrian yang tidak begitu panjang. Dia hanya mengangguk dan menikmati makanannya.
" Tapi, apa kamu tidak pusing. Lagipula Accelerator kan permainan yang cukup membuat kepala pusing. Nantinya Accelerator akan berputar-putar mengikuti arus permainan. Apa kau yakin tidak takut untuk mencoba permainan itu? " dia tertawa meledekku
" Aisssh, Raka. Aku tidak sepenakut itu "
" Ya..ya.. kau wanita yang kuat, Davira " aku hanya tersenyum dia memanggilku seperti itu.
Kami berjalan beriringan. Saat beberapa orang berjalan melewati kami. Tidak sengaja mereka menyenggolku dan aku menubruk tubuh Raka. Entah apa yang terjadi, yang aku sadari secepat kilat. Raka sudah menopang tubuhku. Dia menggenggam tanganku dengan erat.
" Tidak apa-apa? " aku menggeleng pelan
" Nona, kalau kau tidak kuat jangan dipaksakan " wajah Raka seperti terlihat khawatir.