Aku masih sibuk menatap bartender nan tampan itu – dengan tinggi berkisar 180 cm. Ia yang sedang sibuk menshake minuman favorite para pelanggannya, termasuk aku. Aku sudah 4 tahun menjadi pelanggan tetapnya. Dan hubungan kami sangat dekat.
" Miss Davira, ini pesananmu " aku tersenyum padanya dan mencium aroma wanginya vodka buatan Julian. Ia membelai lenganku lembut.
" Jika kurang, aku akan menambahkannya lagi untukmu "
" Tidak Julian. Terima kasih --- ini sudah cukup untukku " aku menyesap minumanku, lalu mataku beralih pada seorang DJ yang sedang mengudarakan tangannya dengan lihainya di arena lantai dansa. Tak henti-hentinya aku mengagumi dirinya. Hanya 1 kata yang tidak terucap dari bibir manisku. TAMPAN. Aissshh, kau mikir apa Ashalina Davira. Masih banyak lelaki lain yang mencintaimu dengan sepenuh hati mereka.
" Kau menyukainya? " pertanyaan Julian membuyarkan lamunanku. Aku hanya tersenyum getir.