Arvin mencium pipi Zeline dengan lembut dan mencium bibir Zeline yang ranum. Arvin menghisap inci demi inci bibir Zeline yang merah. Arvin menarik dagu Zeline dengan lembut dan mencium daun telinga Zeline yang membuat Zeline bergedik geli.
" Arvin. Ini kan di taman. Aku takut kalau kita ketahuan " ucap Zeline yang tampak malu ada semburat kemerahan di pipinya.
" Baiklah. Kita ketempat lain saja " Arvin mengajak Zeline ke kamarnya yang ada dilantai 3. Tangan Zeline mulai penuh dengan peluh keringat. Arvin memberhentikan langkahnya.
" Kenapa? Kau takut? " tanya Arvin sambil tertawa pelan
Zeline menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan genggaman tangan Arvin makin erat Zeline genggam " Tidak apa-apa. Kita melakukan ini akan baik-baik saja? " tanya Zeline takut
Arvin tersenyum dan membelai rambut Zeline " Aku tidak seperti itu " Arvin menggeser Zeline dan mereka saling terdiam di tempat tidur Arvin.
" Arvin"