Aku berlari, tatapanku terpaku ke arah laci meja resepsionis. Hanya ini satu-satunya cara yang bisa terpikirkan olehku, sial bagiku, Pak Nuel sepertinya menyadari niatku. Dia segera berbalik dan berlari mengejar, langkah kakinya sangat terdengar. Aku memberanikan diri untuk melihat ke belakang, dan Pak Nuel berlari dengan sangat cepat di belakangku, disusul oleh Pak Robi yang mengejar Pak Nuel.
Aku merunduk untuk melewati besi yang menghalangi jalan, dan kembali fokus berlari menuju meja resepsionis. Beruntung, aku berhasil tiba sebelum Pak Nuel mampu meraihku. Sebenarnya, Pak Nuel bisa saja meraih diriku, tapi Pak Robi dengan kecepatan seorang polisi terlatih dia berhasil menahan Pak Nuel tepat waktu.