Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

DAUN MAPLE BUAT DP HATI

maulana_sofiyan
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.1k
Views
Synopsis
Kisah lucu romastis komedi keluarga dan pergaulan remaja

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - I. HUJAN

kenapa ya manusia itu bisa lapar...? kenapa manusia bisa lupa...? dan kenapa pula manusia bisa nginjek kotoran kucing? gumam Arya, seorang anak SMA dengan seragam sekolahnya yang agak kotor dan basah kehujanan sedang berteduh di depan sebuah emperan toko yang hari ini kebetulan sedang tutup.

Siang ini hujan turun lumayan lebat mengguyur kota Depok. Kota tempat dimana Arya di besarkan bersama adiknya Laras oleh ibu dan bapaknya.

Di depan sebuah toko kelontong di pinggir jalan raya ( ya kale di tengah jalan raya, apa lagi di atas jalan raya ya gak muksin eh, gk mungkin maksudnya hihihi ) Arya yang tadi sedang jalan kaki dengan riang gembira sepulang dari sekolahnya di dekat toko tersebut tiba tiba berlari kecil menuju teras toko itu untuk berteduh karena hujan turun tanpa peringatan.

tanpa sadar kakinya Arya tidak sengaja COD-an dengan benda goib yang setelah di teliti di laboratorium universitas terdekat, ternyata adalah kotoran kucing yang ukurannya bisa di kategorikan sebagai bencana tingkat Naga (kalau pakai ukuran level dari film saitama hihihi)

Jelas aja mood bocah kurus berambut ikal itu lngsung anjlok sampai level terendah. Spontan saja kosa kata ajaib yang sebelumnya hanya di ketahui oleh profesor dumbledorpun di keluarkan secara bertubi tubi. Hihihi..

Wajahnya tampak kesal, lelah dan sumringah. Berkali kali dia mencelupkan kakinya ke genangan air di dekatnya.

" Apes...apes.... pake segala nginjek tai kucing lagii..." gumam Arya kesal.

"Udah HP gak kebawa, uang kembalian jajan dari kantin ilang, lengkap sudah bumbu dapur eh, penderitaan gue hari ini" sambung Arya bergumam.

" Lagian gue juga heran, kenapa tai kucing segede gaban gitu kok bisa gak keliatan coba.... Dan yang lebih gue heran... Itu kucing makan gelandangan dimana coba? Kok tokainya bisa segede gitu si " gumamnya yang berubah jadi gerutu yang makin ngawur dan gak berguna. Sambil masih tetap nyelup nyelupin kakinya ke genangan air.

"Ini sih bukannya tokainya ilang, malah gue kaya lagi bikin teh celup pake kaki gini" sambungnya sebel. Sambil merhatiin makhluk asing di sepatunya yang tidak bergeming sedikitpun malah genangan air hujan yang lama lama makin keruh.

Bbruuuummmm!!

"Arya, ngapain disitu? Mau bareng gak?? Ujan ujanan aja yuk" Ajak seseorang yg tiba tiba berhenti di depannya dengan sepeda motor maticnya.

"Eh, elu Jar. Oke! bentar yah" Jawab Arya tersenyum, yang ternyata itu adalah si Fajar temen sekelasnya yang sudah basah kuyub kehujanan dengan motornya.

Aryapun segera menghampiri Fajar sambil mendekap tasnya lalu duduk di belakang Fajar.

" Alhamdulillah! Gas Jar. Hehe" celetuk Arya sambil tertawa.

"Pegangan! gue mau terbang nih Hahaa" jawab Fajar sambil tertawa sambil memutar gas motornya, lalu merekapun pergi dari tempat itu dengan damai.

*

" Mampir dulu gak? " tanya Arya setelah sampai di depan rumahnya setelah turun dari motor Fajar.

" Enggak aah, mau buru buru nyuci motor terus mandi gue." jawab Fajar sambil menyeka wajahnya yang basah terkena guyuran hujan.

" Ya udah, bagus! gue juga mau mandi. Hehe " balas Arya bercanda.

" Sialan lo! ya udah ya, gue pulang dulu. Salam buat Laras " Fajar berkedip tersenyum sambil melirik jendela rumah Arya mencari cari sosok Laras adiknya Arya. Lalu pergi dengan motornya meninggalkan Arya di depan rumahnya

" Au aah..." jawab Arya sambil tersenyum.

" Kok kamu hujan hujanan Ar? " tanya ibunya Arya yang tiba tiba muncul di teras rumah.

" Iya Bu. tadi lagi neduh di warung tau tau ada Fajar ngajak bareng. " jawab Arya menghampiri ibunya di teras, cium tangan lalu Arya jongkok melepas sepatunya yang ternyata mahluk asing tadi yang sempat terlupa menempel kokoh di sepatunya Arya ternyata sudah terkikis tinggal sedikit.

" Hehehe..... " Arya tersenyum licik membayangkan motornya Fajar yang sudah di bumbui oleh sepatu Arya.

ibunya yang memerhatikan Arya langsung sadar dengan benda asing yang di bawa pulang Arya itu, terlebih aromanya langsung terhirup memikat jiwa. hihihi...

" Eh, itu oleh olehnya jangan di bawa masuk ya! langsung cuci di situ." kata ibunya Arya ngomel sambil menunjuk keran air di samping teras rumahnya dekat pot bunga.

" Hehe iya bu. ini juga mau langsung di cuci kok " balas Arya. Ibunya Arya masuk ke dalam rumah meninggalkan Arya.

**

" Itu di makan dulu Ras, main HPnya nanti lagi..." Tegur ibu datang dari arah dapur sambil membawa sepiring tempe goreng.

" Iya bu, bentar. Lagi ngurusin ada yang mau endorse gunung krakatau nih di instagram Laras. hehe " jawab laras bercanda sambil mengunyah makanan di mulutnya.

" Wah, dapet duit banyak dong " Jawab ibunya Laras menanggapi sambil tersenyum lalu duduk di sebelah laras dan mulai ikut makan.

" Halah... Paling endorse lap dapur bu. Itu pun di bayarnya cuma pake do'a sama alfatihah doang " celetuk Arya nimbrung muncul dari kamarnya sambil handukin kepalanya yang masih basah habis mandi.

" ih, sotoy lu! " jawab laras melirik tajam ke kakaknya itu sambil nyomot tempe goreng yang ternyata masih panas. lalu laras mengibaskan tangannya kepanasan.

" Aduh panas..... Bu tempenya meriang nih " kata Laras sambil niup niupin tangannya.

" Makanya kalo makan jangan sambil main HP " Arya menoyor kepala adiknya sambil lewat lalu duduk di samping ibunya dan mulai ikut makan.

" ih, rese banget lu " Balas Laras.

" Buset! ini ayam goreng jenis baru ya bu?? kok sayapnya ada banyak?? mana kiri semua lagi. hehe " Arya pura pura kaget melihat sepiring ayam goreng tapi isinya sayap semua.

" Tadi ibu ke pasar kesiangan, eh pas di tukang ayam tinggal paha semua... terpaksa deh ibu beli sayap. " jawab ibu cuek gak kalah konyol dari anak anaknya.

Laras cuma senyum senyum sambil tetep ngotak ngatik HPnya mulutnya juga masih sibuk ngunyah makanan mendengar jawaban ibunya.

" Gini amat punya emak... gue anak pungut kali yah " Batin Arya sambil geleng geleng kepala mau nangis dan melanjutkan makan.

~~~ *** ~~~