Chereads / Senjakala Dikota Paris / Chapter 2 - kenalan

Chapter 2 - kenalan

Saat pikiran lagi suntuk, tiba tiba Zahra melihat seorang cowok yang lagi fokus baca buku, sepertinya dia kutu buku dan Zahra belum pernah lihat cowok itu sebelumnya, cowok yang memiliki postur tubuh yang tinggi dan ideal dan memakai kacamata hmm mirip Afgan wkwkwk,  Zahra beranjak dari tempat duduk dan masuk ke kelas, saat berjalan Zahra tak sengaja bertabrakan dengan cowok tadi sepertinya dia juga buru buru masuk kelas,

"Maaf aku gak sengaja"

"Oh iya gak apa" Zahra langsung buru buru kekelas, cowok itu memanggilnya.

"Tunggu!! Bolehkah aku tau siapa namamu"?

"Namaku Zahra"

"Aku Ari teknik sipil"

"Ooh salam kenal ya, yaudah aku masuk kelas dulu"

Zahra buru buru masuk kelas, sepertinya Ari masih ingin berkenalan dengannya tapi Zahra lagi males kenalan sama cowok, pas masuk ke kelas Nasya bertanya,

"Ehemm ada yang baru kenalan nih sama kakak senior"

"Hmm apaan sih lu, cuma tanya nama aja lagian gue gak tau kalau dia kakak senior"

"Iya Raaa dia senior kita anak teknik sipil, dia tuh banyak yang naksir tapi dia selalu nolak katanya sih pingin fokus kuliah, dan baru lu yang diajakin dia kenalan ehemm jangan jangan dia naksir sama lu"?

"Apaan sih syaa nggak lah"

Pagi ini dikelas Zahra kedatangan 2 maha siswi baru yang memiliki gaya penampilan yang agak berbeda, satunya berpenampilan agak ndeso gitu dengan rambut di kepang dua dan memakai kacamata serta gaya bicaranya yang agak ngapak, namanya Chika dan yang satunya lagi bergaya ala ala K Pop  dengan postur tubuh tinggi dan langsing dengan rambut panjang berwarna pirang, dia bernama Alexa. Zahra berusaha meng akrabkan diri kepada mereka berdua untuk menambah teman,

Saat jam kuliah selesai, Zahra nunggu jemputan tapi gak ada yang jemput juga padahal sudah setengah jam menunggu, lalu Ari datang dan menawarinya pulang bareng naik motornya,

"Zahra ayo pulang sama aku daripada kamu nunggu jemputan, udah mau hujan ini"

"Emang lu gak keberatan nganter gue pulang"?

"Enggak kok, ayo naik"

Zahra menerima tawaran Ari, diperjalanan Zahra hanya diam dan Ari memulai pembicaraan,

"Kalau aku nganterin kamu pulang gak ada yang marah kan"?

"Gak kok, kenapa"?

"Gak cuma tanya aja"

Beberapa menit kemudian mereka sampai dan sepertinya mulai gerimis, Ari segera pulang.

"Emm Zahra, aku boleh gak minta nomer kamu, kalau gak boleh ya gak apa sih"

Tanpa banyak bertanya Zahra memberikan nemer HP nya lalu Ari pulang,  Zahra segera mandi, makan malam dan tiduran dikamar, lalu HPnya bunyi ada SMS masuk dari Ari, dalam hati Zahea bertanya "ini jaman apa coba kok masih pake via SMS gue kira ni anak bakalan WA atau apa gitu"

Isi pesan:

Ari; "hay Ra.. lagi ngapain ini? Sudah makan belum"?

Aku: "udah kok, ini lagi nulis puisi"

Ari: "waah kamu bisa bikin puisi juga ternyata, boleh aku dibikinin 1 aja"

Aku: "boleh, emang buat siapa"?

Ari: "buat seseorang😁"

Aku: "emang lu udah punya pacar ya"?

Ari: "ya belum sih"

Belakangan ini Ari sering menghubungik Zahra sepertinya dia ingin mendekatinya tapi Zahra tetap saja cuek sama Ari, tiba tiba Zahra ingin sekali beli cemilan karena stok sudah habis, Zahra mengambil kunci motor  dan pergi ke toko cemilan, sampainya di toko, tiba tiba kepalanya pusing dan jatuh pingsan. Saat itu Arfan tidak sengaja melihatnya dan membawanya kerumah sakit.

"Permisi ibu bapak, itu teman saya, boleh saya bawa kerumah sakit"?

"Ooh iya mas silahkan"

Arfan meminta bantuan orang orang untuk membawa Zahra masuk kedalam taxi dan dia membawanya kerumah sakit. Setelah diperiksa dokter, Zahra terkena Anemia itu sebabnya aku sering pusing,

"Lu udah baikan belum"?

"Lumayan, makasih ya udah nolongin gue"

"Iya sama sama, ayo gue anterin lu pulang, motor lu sudah diantar pulang sama teman gue"

Arfan membantu Zahra berdiri dan mengantarkannya pulang, dari wajahnya. Zahra bisa melihat kalau Arfan mengkhawatirkannya tak seperti biasanya yang suka bikin sebel Zahra.

Besok paginya saat dikampus, Arfan menemui Zahra dikelas dan membawakannya sarapan.

"Pagi Zahra, nih gue bawain lu sarapan sama suplemen penambah darah"

"Thanks ya fan, lu baik banget"

"Iya Ra sama sama, gue cuma gak mau lu kenapa napa"

Semakin hari Arfan semakin perhatian dengan Zahra, saat itu Ari  tengah melihatnya, sepertinya ia cemburu, jujur aja Zahra mulai tertarik sama Ari daripada Arfan, tetapi Ari terlalu cuek, dia gak pernah ngasih perhatian sama Zahra atau nunjukin prasaan suka sama Zahra,

Entah mengapa hari ini Zahra malas sekali pergi ke kamups, seiring perubahan waktu sekolah jadi terasa berbeda tak seperti dulu yang harus di tuntut untuk selalu disiplin, mematuhi aturan dan lain sebagainya. tapi beda dengan sekolah kids jaman now yang murid muridnya bebas ngapain aja.

terkadang dikelas saat pelajaran banyak murid yang tidur. apalagi saat pelajaran nya pak Jery guru bahasa inggris yang wajahnya blasteran Jepang dengan jawa yang bicaranya amburadul bahasa inggris campur jawa membuat orang yang mendengarnya jadi pengen ketawa. pak Jery memang asyik orang nya kadang dia juga bisa serius kalau waktunya ulangan harian tetapi kalau sekolah modelnya seperti ini mungkin muridnya gak bakalan bosen.

Masa Sekolah adalah masa yang paling indah jadi jangan di sia siakan. habiskan waktumu untuk mencari ilmu dan bersenang senamg bersama Teman teman, tetapi ada juga yang bilang membosankan dan males banget buat pergi ke kampus,  apa lagi saat melihat papan tulis. Tv guru yang males banget untuk dilihat, terkadang  banyak yang  pergi ke kamar mandi tempat yang tepat untuk ber alasan agar bisa keluar kelas kalau gak ya ke kantin. markas besar untuk perkumpulan para pelajar, dan bolos adalah suatu tradisi yang masih dilestarikan saat malas pergi ke Kampus, kalau jamkos mending ngluarin Tip-X sebuah benda yang bermanfaat untuk mengembangkan seni lukisi di meja dan di dinding dan yang terakhir adalah Libur. berita menyenangkan yang selalu di tunggu tunggu. benar kan??

ya begitulah yang dinamakan sekolah kids jaman now,

Hari ini ada ujian bahasa inggris dikelas Arfan, kebetulan dosennya yang jaga adalah Mr Jery.

"anak anak ingat ya jangan menyontek"

"tapi pak. menyontek itukan bermanfaat" ucap Arfan

"bermanfaat apanya"?

"banyak manfaat nya pak. misalnya untuk melatih kecepatan gerak, memperkuat otot mata, mengbangkan pola pikir otak buat nyari cara agar  bisa menyontek, kreatifitas meningkat tuh banyak kan pak"?

"kamu itu ngajarin kejelekan. sudah kerjakan sekarsng ulangan nya"

siangnya saat mau pulang, Ari menghampiri Zahra dan mengajaknya pulang bareng, diperjalanan dia bertanya.

"Kamu sama Arfan sudah jadian ya"?

"What jadian? Gak lah, gue gak ada apa apa sama dia emang kenapa Ar"?

"Gak papa kok cuma tanya aja"

Zahra heran dengan Ari, sebenaarnya apa yang sedang ia sembunyikan darinya? Sikap Ari yang susah ditebak membuatnya bingung. Sampai rumah, Zahra langsung mandi, makan siang dan rebahan dikamar. Lalu Radit masuk ke kamar dan bertanya.

"Zahra. Kamu ya yang pesan sepatu seharga 500 ribu? Tadi kurirnya kesini, mana bayar ditempat lagi"

"Hehe iy iyaa Aa Radit maaf ya"

"Hmm Zahra.. kebiasaan kamu sukanya pesan barang bayar ditempat pas barang datang selalu Aa yang bayar"

"Maaf atuh Aa"

"Oh ya belakangan ini Aa perhatiin kamu lagi dekat sama dua cowok, siapa mereka"?

"Cuma teman aja Aa gak lebih"

"Masak cuma teman? Emang kamu gak ada yang tertarik salah satunya gitu"?

"Gak ada Aa"

"Hmm Zahra.. yaudah ayo ikut Aa ke restaurantnya Ayah, sudah lama kita gak kesana, kamu gak pusing lagi kan"?

"Gak kok, ayo kalau kesana"

Zahra dan Radit pergi ke restaurant nya Ayah. Sambil bercandaan layaknya pasangan gitu, Radit merangkukan tangannya dipundak Zahra dan saat itu Ari tidak sengaja lewat didepan Restaurant Ayahnya dan sepertinya dia cemburu karena Ari tidak tau kalau itu kakaknya, semenjak kejadian itu, Ari sudah tidak pernah menghubungi Zahra lagi.

Beberapa hari kemudian Zahra merasa bingung karena Ari tidak pernah menghubunginya.  dikampus Zahra  melihat Ari dekat dengan sahabatnya, Nasya, Zahra sepertinya tidak suka melihatnya apa mungkin dia mulai suka sama Ari. Zahra menyesal karena pernah memperkenalkan Ari dengan Nasya waktu lalu, kini dia lebih dekat sama Nasya daripada Zahra.

Berawal dari tidak saling mengenal dan lama lama tumbuh perasaan cinta diantara mereka, dan terjadi kesalah fahaman diantara mereka karena tidak saling mengungkapkan perasaannya satu sama lain. Lalu bagaimana kisah selanjutnya? NEXT BAB BERIKUTNYA