Agung Wicaksono, dan Panji tampak kaget bukan main. Mereka benar-benar tidak menyangka, jika anak dari orang nomor satu di dunia bisnis tak lain adalah seorang Nathan alfaro. Pantas saja, dari gayanya yang sok, dan terkesan tak takut dengan siapa pun, juga dari benda-benda mahal yang dimilikinya di usia belasan tahun, agaknya membuat keduanya berpikir. Meski berkali-kali keduanya tampik.
Nathan tersenyum, seolah selama ini tidak pernah terjadi apa-apa, kemudian dia mengulurkan tangannya.
"Hallo, Om, Nji... gue Nathan Alfaro. Panggil aja Nathan," kata Nathan memperkenalkan diri.
Lagi, Agung dan Panji hanya diam dengan wajah cengo mereka. Antara malu bukan main, bingung, bahkan semua rasa campur-aduk pada diri mereka. Bagaimana bisa Agung menjawab, bahkan barusan saja dia telah memukul, dan mengejek anak ini. Terlebih Panji, bagaimana dia bisa menjawab, jika sedari kemarin dia mencari masalah dengan cowok ini.