Setelah sampai di klinik, suster langsung membawa Dinda untuk masuk ke ruang pemeriksaan. Panji ingin menunggu Dinda, tapi dia ada presentasi sekarang. Hingga pada akhirnya dia meminta Rena untuk menemani Dinda sampai dia kembali lagi kesini bersama dengan anak-anak yang lain.
Sementara itu, Dinda masih berbaring. Dia tampak benar-benar pucat sambil menekan perutnya yang sakit.
"Mbak kenapa ini?" tanya Sang Dokter, dia memeriksa detak jantung dan denyut nadi Dinda.
"Mungkin saya kena maag, Dok. Perut saya rasanya kram, saya selalu mual dan kepala saya pusing. Tadi saya ke kampus kramnya malah semakin menjadi," jelas.
Dokter itu agaknya diam sejenak, kemudian dia memandang Dinda dnegan tatapan anehnya itu.