"Nath, elo nggak apa-apa?" tanya Rudy, suaranya sudah bergetar hebat. Dia ketakutan sepenuh hati. Dia kemudian memandang teman-temannya yang mereka semuanya tampak menunduk itu. "Setan kalian, setan!" teriak Rudy membabi buta. "Udah gue bilang biarin dia balik, biarin! Dia sendirian dan nggak bawa senjata apa pun! dia ke sini demi kalian! Bahkan dia rela ngelepasin mimpinya agar kalian bisa kembali menjadi tim inti nasional tapi kalian malah kayak gini!"
Mereka kembali menundukkan kepala mereka, membuat Rudy frustasi dibuatnya. Dia benar-benar tak habis pikir, bagaimana bisa Nathan nasibnya harus seperti ini.