"A… apa, Om? Nathan ada di dalam? Nathan di ruang ICU dan dia terluka?" pekik Devan kaget luar biasa.
Sementara itu di dalam ruang ICU, tim medis sedang berusaha melakukan yang terbaik. Dan wajah tampan Nathan tampak terpejam sangat rapat. Tapi, air mata itu mengalir melalui sudut matanya dengan begitu nyata.
"Nath, elo mau ke mana?" tanya Benny dan Regar sepulang dari sekolah. Nathan yang tampak berjalan terburu sambil mengenakan jaketnya itu pun memandang Benny dan Regar sekilas, dia juga memandang Panji yang baru saja keluar dari kelas.
"Bentaran gue ada urusan penting nih! Kalian cabut dululah di kafe yang pengen kalian samperin, entar gue bakalan nyusul!" kata Nathan kemudian.
Setelah dia mengenakan jaketnya dengan sempurna dan mengenakan tasnya dia melihat ponselnya yang menyala. Sebuah panggilan dari seseorang yang membuat Nathan kembali menutup pintu mobilnya dari luar.