Nathan tampak tergugu mendengar ucapan dari Dinda. Entah, kebaikan apa yang telah dia lakukan dulu. Kenapa dia bisa mendapatkan cewek sempurna seperti Dinda, hatinya benar-benar bersinar seperti terbuat dari mutiara, yang bahkan membuat Nathan tak bisa berkata-kata lagi. Bahkan untuk memandang mata Dinda. Dia malu, dia sangat malu sekali karena dia merasa sangat tak pantas untuk Dinda. Dia terlalu berdosa dan terlalu kotor untuk cewek agung seperti Dinda.
"Din, elo ini manusia apa malaikat sih?" tanya Benny, saat Dinda dan Nathan sudah mulai bisa menguasai perasaan mereka masing-masing.
Dinda menoleh, dia hanya tersenyum, tapi tak menjawab ucapan dari Benny. Dia memilih untuk menundukkan kepalanya, dari pada menjawab pertanyaan yang memalukan itu.