"Oh, apa jangan-jangan kamu yang sudah memukuli anakku. Iya?!" marah Agung.
Rendra tampak memekik, mendengar tuduhan seperti itu. Apa-apaan ini? bukankah yang memukul Dinda tanpa ada masalah apa-apa adalah Bapak-Bapak di depannya ini.
"Ah, gue tahu! Gue inget! Bapak ini adalah papanya Panji!" pekik Benny yang berhasil membuat semua orang menoleh ke arahnya.
Setelah mengetahui kalau orangtua yang ada di depan Rendra itu adalah orangtuanya Panji yang jahat itu. Mereka dengan segera berdiri di depan Dinda, sampai Dinda berada di barisan paling belakang.
"Oh, jadi elo ini orangtuanya Panji? Syukur deh, seenggaknya gue udah tahu, gimana Panji bisa jadi anak berengsek, karena orangtuanya seberengsek ini," dengus Rendra.
"Kamu!"
