Mendengar ucapan Dinda seperti itu, Nathan tampak tersentak. Dia seperti ditampar berkali-kali dengan ucapan dari Dinda. Percaya? Percaya sepenuhnya dengan dia? Nathan merasa seperti tam mampu mengemban kepercayaan Dinda itu. Bukan karena dia memiliki niat untuk mendua atau sebagainya, benar-benar bukan. Hanya saja, dia takut, dia sangat takut jika suatu hari ada sikapnya yang tanpa dia sadari telah membuat Dinda kecewa, telah menyakiti Dinda dengan sangat dalam. Hingga akhirnya, rasa percaya Dinda itu hilang kepadanya. Dan Nathan sama sekali tidak mau kalau hal itu sampai terjadi.
Nathan terkesiap, saat melihat Rendra dan teman-temannya sudah mendekat ke arah mereka berdua. Tangan Dinda tampak memegangnya semakin erat, seolah rasa takut, tegang, dan canggung itu tampak begitu nyata di sana. Nathan mencoba tersenyum, kemudian dia mengedarkan pandangannya pada teman-temannya.