Dinda kembali memukul Nadya, membuat sahabatnya itu meringis. Dia kembali merebahkan kepalanya di bahu sahabatnya itu.
"Tidur ah!"
"Tidur sana," kata Nadya.
"Siapa tahu ntar bangun tidur yang baca novel gue nggak elo doang. Hancur harga diri gue," katanya kemudian.
Nadya tak membalas tapi dari tubuhnya yang bergerar membuat Dinda tahu kalau Nadya sedang terkekeh karena ucapannya.
"Nggak usah mimpilah. Perbaiki dulu tulisan buluk elo."
"Nadya,"
"Apaan sih!" gemas Nadya. Dinda langsung mencubit perut sahabatnya.
Nathan yang melihat Dinda dan Nadya sedang bergurau itu pun tampak tersenyum, membuat Benny yang kebetulan duduk di sampingnya memandang Nathan dengan raut wajah penasarannya.
"Kenapa sih lo, liatin Dinda udah kayak liatin apa aja," celetuk Benny.
