Chereads / Because You're My Star / Chapter 21 - Chapter 21 : End

Chapter 21 - Chapter 21 : End

Hembusan angin menari lembut bersama dedaunan jingga, pepohonan ginko mulai tanggal daunnya, semilir angin mulai terasa menusuk.

Seorang pemuda bersurai kelabu dengan iris gelap melangkah bersama gadis rupawan yang menjadi tunangannya.

"Hoshi, kita tunggu disini karena Ryouta bilang, dia bersama istrinya ingin ikut berkunjung ke makam bersama kita" Ujar Midori menghentikan langkah Hoshi.

"begitu ya" Jawab Hoshi singkat kemudian berhenti melangkah, menunggu seperti yang dikatakan oleh Midori.

Setelah menunggu hingga hari hampir petang, akhirnya suara decak kaki mulai terdengar mendekat.

Ryouta melangkah mendekat bersama dengan seorang gadis yang tak lain adalah Istrinya, hembusan angin berlalu kencang, iris Hoshi melebar melihat sosok yang ada didepannya.

Ryouta seketika tanpa aba aba menghantam pipi Hoshi hingga ia tersungkur.

Flashback.

Ichirou dengan muka memerah karena marah melempar gelas sake sembarangan.

"Apa?! Bagaimana bisa polisi tau semua kedok kita?!" Bentaknya pada bawahannya.

"Seseorang telah menjebak kita, dan... Kami panik sehingga menabraknya" Ujar sang bawahan gusar.

"Dengan bantuan Yuki akhirnya aku bisa masuk ke markas ayahnya dan melakukan rencana ini", Ujar seorang gadis.

Seorang gadis bertopi dan bermasker berhasil mencuri sebuah berlian bernilai ratusan juta milik Ichirou, gadis itu tertangkap oleh bawahan mereka.

"Lepaskan! Lepaskan aku!" Teriak gadis itu.

"Kau tak akan bisa lari, setelah ini kau akan menjadi hiburan bagi kami hahahaha" Ujar Seorang dari mereka, gadis itu gemetar terpojok, kakinya tak bisa berlari lagi karena dibelakangnya adalah tembok.

"A-aku akan melaporkan semua ini ke polisi!" Ujar gadis itu ketakutan.

"Haah? Hahaha kau akan melaporkan kami? Oh ya atas pencurian, penculikan, pembunuhan dan perdagangan ilegal yang kami lakukan selama ini? Kau ini bodoh ya? Bahkan polisi bodoh itu, mereka akan diam setelah kami beri uang" Tawa mereka mengakui kebejatan mereka.

"Anda sudah mendengar nya sendiri kan? Sersan" Ujar gadis itu sembari menyeringai.

"Ya nona Hikari, semuanya terdengar jelas dan telah kami rekam, cukup untuk menjadi bukti dipersidangan" Ujar seorang polisi menggema melalui telepon dibalik sweater gadis itu.

"Angkat tangan! Kalian telah terkepung! Serahkan diri kalian!" Pasukan polisi akhirnya setelah sekian lama mencari berkat bantuan gadis itu dapat menangkap para mafia yang selama ini meresahkan, biasanya beberapa polisi akan tutup mulut setelah diberi sogokan namun mustahil memberi sogokan pada puluhan polisi yang mengepung tempat itu.

"Sial!!" Umpat mereka sembari mengangkat tangan.

Tsuki tersenyum kemudian melangkah pergi meninggalkan mereka, menyerahkan sisanya pada polisi.

Gadis itu kemudian menyerahkan berlian curiannya kepada pemilik aslinya, sang pemilik berterima kasih dan bergembira.

"Maaf, Ichirou Yuki" Ujar Tsuki pada Yuki, Yuki menggelengkan kepalanya.

"Tidak, ini yang benar" Ujarnya kemudian melangkah pergi, sedangkan Tsuki melangkah pergi ke arah sebaliknya.

Ia mengusap darah yang mengalir dari hidungnya.

Sembari berjalan ia merogoh ponselnya dan menelpon seseorang.

"Bagaimana dok keadaan Hoshi?" Tanya nya pada dokter yang selama ini merawatnya sekaligus merawat Hoshi.

"Parah" Ujar Dokter itu enggan menjelaskan.

"Kalau begitu segera donor kan jantungku padanya! Aku sudah meminta ini sejak lama kan?!" Tukas Tsuki kesal.

"Saya sudah bilang, saya tidak bisa menyalahi prosedur, anda masih hidup, saya tak bisa membunuh seseorang yang ada kemungkinan sembuh" tolak dokter itu.

"Dok, saya sudah tak ada harapan hidup lagi dan saya tak ingin hidup, Hoshi lebih membutuhkan jantung ini karena dia masih memiliki alasan untuk hidup" Tukas Tsuki bersikukuh.

"meskipun demikian, saya tetap belum bisa, saya hanya menjalankan aturan" Tolak dokter itu ribuan kali.

"Tuhan...kali ini saja, kabulkan doa ku izinkan aku menyelamatkan Hoshi" Pinta Tsuki hikmat sembari menitikkan air mata, berdiri sendiri di trotoar sepi bersama angin yang berhembus.

Iris permata nya melebar seketika, ia merasakan hembusan angin yang pedih.

Sebuah mobil melaju kencang dan menghempaskan tubuhnya hingga terpental jauh, kepalanya membentur aspal mengakibatkan banyak kendaraan berhenti tiba-tiba.

"Nona Hikari?! Apa yang terjadi? Hikari ?" Dokter terus memanggil namanya di telepon, setelah mendengar dentuman dan suara klakson bergantian.

Tsuki tersenyum lembut menatap langit yang kelabu, air mata bahagia menitik dari balik iris safirnya, cairan merah mangalir dari berbagai bagian tubuhnya yang terkoyak.

Segera setelah ambulans membawa tubuh koyak Tsuki, Dengan kesadaran nya yang tersisa dan nafasnya yang mulai melemah. Ia menarik lengan perawat yang membawanya ke rumah sakit.

"apa ada yang ingin anda sampaikan?" Perawat itu mendekatkan telingannya ke wajah Tsuki, dan Tsuki mulai berujar.

"Tolong... Donorkan Jantung saya kepada Takahiro Hoshi".

Perawat itu kemudian mengangguk mengerti.

Sang dokter berlarian bersama para perawat berusaha memindahkan Hoshi ke ruang operasi.

"B-bagaimana dok? Apa yang terjadi?" Tanya Terasaka panik.

"Syukurlah, ada yang bersedia mendonorkan jantungnya, nampaknya ia adalah korban tabrak lari, lukanya cukup parah jadi sebelum ia meninggal ia berpesan untuk mendonorkan organnya" Terang sang dokter, Terasaka dan Midori berbinar matanya.

"Syukurlah!" Ujar mereka lega.

Tsuki menghembuskan nafas terakhir nya dan tidur selamanya, segera setelah dokter melepas Jantungnya dan mendonorkannya kepada pemuda bersurai hitam disamping Tsuki.

Beberapa bulan sebelumnya...

"Hikari Tsuki, maukah kau menikah dengan ku?" Ujar Ryouta sembari menggenggam tangan Tsuki.

Sebuah cincin perak bertahtakan manik permata terbungkus indah didalam kotak kecil itu.

Ini kah saatnya Tsuki untuk melangkah maju? Bisakah ia tidak melihat bintang lagi?.

"mungkin ini saatnya..." batin Tsuki.

Ryouta masih menunggu jawaban dari Tsuki.

"Ryouta kun, kau sangat baik, maafkan aku, namun... Hatiku sudah ada yang memilikinya, Hoshi namanya" Jawab Tsuki kemudian membungkuk.

"Gomen, dia juga sudah melamarku" Ujar Tsuki bohong, agar Ryouta dapat kembali melanjutkan hidupnya.

"Ryouta kun, aku tau kau juga menyukai dia, seperti mu yang selalu menyuruhku untuk jujur pada perasaanku dan menguatkan hati, maka kau juga harus melakukan hal yang sama, utarakan perasaanmu padanya"

Tsuki membungkuk lagi kemudian melangkah pergi. Ryouta terdiam kemudian mengangguk.

Ryouta yang geram dan kesal, juga kecewa memukul tembok dengan tangan kosong. Kemudian demi mengobati lukanya akhirnya ia menghubungi seseorang untuk datang.

Ryouta menghapus air matanya dan tersenyum terpaksa ketika seorang gadis datang melangkah mendekat.

"K-kenapa kau tiba-tiba menyuruhku datang?" Tanya gadis itu penasaran.

"Hitagi Hana, maukah kau menikah dengan ku?" akhirnya Ryouta mengutarakan perasaannya kepada gadis yang pernah ia sukai beberapa tahun yang lalu namun setelah bertemu dengannya lagi ia tak mengutarakan nya karena sudah memiliki Tsuki.

" Aku bersedia" gadis itu menangis haru, kemudian memeluk Ryouta erat.

Flashback off.

Setelah mendengar bahwa pendonor Jantung Hoshi adalah Tsuki, dan tunangan Hoshi adalah Midori, Ryouta naik pitam dan langsung memukul wajah Hoshi.

Ryouta menarik kerah Hoshi,

"Gadis itu selalu menolong orang lain! Gadis itu..." Air mata membasahi pipi Ryouta. "...jika gadis itu selalu menolong orang lain, siapa yang akan menolong nya?! Mengapa tak ada satupun dari kita bisa menolong nya? Mengapa dia selalu seperti itu..." Ryouta terisak. Iris hitam Hoshi membelalak setelah sadar bahwa istri Ryouta adalah Hitagi, sejenak jantungnya berdegup kencang, segera ia melesat berlari menuju makam yang akan ia kunjungi. Benar saja disana berdiri dokter yang biasa merawatnya, mereka janjian untuk mengunjungi makam pendonor Hoshi bersama.

Hoshi tertegun, air mata entah kenapa menetes, terlukis indah nama seorang yang ia kenal di makam itu.

'Hikari Tsuki'

Butir butir salju berjatuhan dari cakrawala, Hoshi terduduk lemas. Setelah ia mencampakkan gadis itu, bahkan setelah apa yang telah ia lakukan tanpa sadar ia tertawa riang dibalik pengorbanan sang Rembulan.

"Kenapa Kau lakukan ini semua Bodoh!!" Teriak Hoshi terisak.

"tentu saja karena kau adalah bintangku yang berharga" ujar sesosok dengan rambut merah muda bak sakura dan senyuman yang terang bak sinar musim semi.

Hoshi seketika berdiri, dengan air mata ia segera merengkuh tubuh gadis itu, namun... tubuh gadis itu mulai pudar menjadi butiran debu.

"Tersenyumlah selalu, sehatlah, aku akan selalu mencintaimu sejuta kali, jagalah jantungku dan jalani hidup sebaik mungkin penuh dengan senyuman, sayonara Hoshi. Dari Tsuki" bunyi surat berlumur darah terbungkus plastik yang ia temukan dibalik bunga diatas nisan.

"Tsuki!!!!!!! ".

Apa itu cinta sejati?

Ialah orang yang bersedia hidup ataupun mati untuk orang yang ia cintai.

Orang yang tetap mencintaimu meskipun kau melukainya beribu ribu kali.

Orang yang mampu memaafkan meskipun kau menusuknya sembari tersenyum.

Cinta sejati adalah bulan yang mampu bersinar terang menemani sang bintang meskipun Bulan tau bahwa bintang memiliki banyak cinta untuknya sendiri.

Selesai.

Sampai jumpa di cerita lainnya

Jangan lupa tinggalkan jejak

Dengan vote dan komen.

Terima kasih atas partisipasi para pembaca!

Arigato gozaimasu 🙏🙏