Chereads / Gelora Gairah [R18+!] / Chapter 101 - Malam Kedua di Padang Harta II

Chapter 101 - Malam Kedua di Padang Harta II

Faladhina Kiseki mengalami orgasme yang begitu luar biasa setelah kedua belah payudaranya dipermainkan oleh sang lelaki.

Vivadhi Ranata kemudia meletakkan tubuh lunglai Faladhina Kiseki yang tengah dibuai oleh ombak - ombak kenikmatan tersebut di atas matras yang lembut.

Kemudian dengan gerakan mengundang, sang lelaki pun menjulurkan tangannya untuk meraih tangan Myradhia Chikane yang telah menanti dengan sabar menunggu gilirannya.

Myradhia Chikane mengambil tangan sang lelaki yang terjulur di hadapannya, lalu kemudian tubuh dua sejoli tersebut pun saling menarik dan mendekap dengan begitu rapat.

Gairah dan rangsangan nikmat telah menjalar dan memompa alirah darah mereka berdua semakin kencang.

Secara naluriah Vivadhi Ranata pun mulai menyelusuri tubuh sintal nan indah milik Myradhia Chikane dengan jari jemari tangannya.

Mulai dari lehernya, lalu terus ke punggung, hingga meremas daging hangat di pinggul ramping sang gadis.

Lalu lanjut terus ke bagian bawah.

Hingga akhirnya jari - jemari sang lelaki pun mampu menyelip di antara kedua paha sang gadis yang putih dan mulus.

Myradhia Chikane pun dengan penuh kelembutan membuka kedua belah pahanya sedikit demi sedikit, mengizinkan tangan - tangan nakal sang lelaki untuk menggerayangi daerah sensitif di tubuhnya tersebut dengan penuh kebebasan.

Sambil memeluk erat tubuh sintal Myradhia Chikane, tangan sang lelaki pun mencoba masuk menjelajahi lembah selangkangannya

Hhm..... Bagian pribadi sang gadis itu terasa beigtu hangat dan basah.

Tampaknya Myradhia Chikane pun mengalami orgasme ringan saat menyaksikan permainan asmara di antara Vivadhi Ranata dan Faladhina Kiseki tadi.

Sang gadis pun menggeser pantatnya sedikit.

Kedua matanya yang indah memejam sembari menggigit bibirnya yang manis merekah, dengan desah - desah nafas halus yang keluar tak tertahankan dari celah - celah bibirnya.

Sungguh manis sekali Myradhia Chikane, Vivadhi Ranata yang meilhat paras wajah cantiknya pun seketika tak mampu menahan dirinya dan langsung menyongsong bibir sang gadis dengan bibirnya, memberikan sebuah ciuman yang begitu dalammm, begitu hangat, dan begitu penuh akan luapan rasa kasih dan cinta dari hati sanubarinya yang paling dalam.

Myradhia Chikane membelalakkan matanya saat bibirnya yang manis tersebut mengalami kontak dengan bibir panas sang lelaki.

Namun tak perlu memakan waktu lama, hingga tatapan mata sang gadis pun meleleh di dalam buaian kehangatan dan kenikmatan cinta dari sang lelaki.

Myradhia Chikane begitu menikmati ciuman hangat nan panas dari sang lelaki.

Detak jantung mereka berdua pun menjadi semakin kencang seolah - olah ingin saling membalap satu sama lain.

Sementara itu, jari - jemari nakal sang lelaki pun juga tak berhenti untuk menjamah - jamah daerah pribadi sang gadis.

Dan ketika sang lelaki mulai membayangkan, kira - kira apa yang sedang terjadi di sana....

Tubuh sintal nan indah Myradhia Chikane pun tiba - tiba saja menggelinjang dengan penuh nafsu, nafasnya sesekali tertahan dalam hentakan penuh hasrat, tatapan matanya yang indah bagaikan permata nilam itu sesekali kosong seperti sedang menerawang, apakah kiranya yang sedang diharapkan oleh sang gadis?

Dan Vivadhi Ranata pun tahu, Myradhia Chikane menginginkan hal itu, sang gadis dengan penuh pengharapan mencoba untuk mendorong - dorongkan pantatnya ke depan, agar bagian itu dapat lebih tersentuh oleh jari - jemari sang lelaki.

Dan dengan penuh pengertian jari - jemari Vivadhi Ranata pun kembali bergerak menelusuri sekujur tubuh sang gadis

Semakin turun dan turun Pertama mulai dari leher lalu ke kedua buah dadanya yang begitu indah menggoda....

Dipermainkan dan diremas - remasnya kedua gundukan payudaranya yang berukuran sangat pas dan proporsional dengan tubuh sintal sang gadis....

Membangkitkan rasa sayang dan cinta yang tumbuh semakin subur di hati mereka berdua....

Wajah tampan sang lelaki pun dengan perlahan ikut juga terseret ke bawah, seolah bagaikan ditarik oleh pesona keindahan tubuh Myradhia Chikane.

Dengan penuh keintiman, sang lelaki pun menikmati setiap lekak - lekuk liku tubuh sang gadis yang terasa begitu hangat dan lembut.

Setiap sentuhan dan gesekan dari sang lelaki menimbulkan rintihan lirih dari mulutnya yang manis.

Wajah cantik jelita Myradhia Chikane pun akhirnya menengadah, kedua matanya setengah terpejam, bibir nya agak terbuka, dan sedikit air liur menetes dari salah satu sudutnya, menimbulkan kesan mesum yang begitu erotis.

Teruskan..., Ranata jangan hentikan... Aaakkhhhh! pinta sang gadis sambil mendesah dengan lantang tanpa rasa malu kalau dirinya sedang disaksikan oleh para saudarinya yang lain.

Ahhh.... Puaskan aku.? katanya lagi dengan tanpa rasa sungkan.

Yah, tak ada rahasia di antara kami semua.

Jujur, transparan, dan terus terang.

Apa pun yang diinginkan oleh sang gadis untuk memuaskan hasratnya, pastilah akan segera dia minta, begitu lah mereka berdua sejak pertama kali menjalin hubungan badan.

Begitu pula sang lelaki kalau lagi pingin, tinggal minta dan sang gadis akan dengan senang hati pasti memberikan layanan kualitas premium kepada kekasihnya tersebut.

Dengan perlahan Vivadhi Ranata pun menyusuri tubuh indah Myradhia Chikane ke bagian bawah.

Sekarang sang lelaki sudah berada di atas perutnya yang mulus dan lembut.

Dengan nakal sang lelaki pun bermain - main sebentar di sana.

Seluruh pelosok tubuh Myradhia Chikane memang sangat lah menggairahkan.

Tidak ada satu pun bagian dari lekak - lekuk tubuhnya yang tidak indah.

Sang lelaki sangat menikmati semua hal tentang sang gadis.

Namun tiba-tiba Myradhia Chikane memegangi kepala Vivadhi Ranata yang sedang menggumuli perutnya dengan penuh keintiman, meremas sedikit rambutnya dan mendorong kepala sang lelaki ke bawah.

Ayo dong, sayang...., aku udah gak tahan lagi nih.... Jangan di situ aja dong. Kumohon... pinta Myradhia Chikane yang sudah tak mampu memikirkan apa - apa lagi selain hubungan intimnya dengan sang kekasih.

Vivadhi Ranata pun menurut sambil tersenyum.

Padahal waktu malam pertama dulu ketika sang lelaki bilang dirinya ingin merasakan dan menjilati daerah paling pribadinya, sang gadis begitu penuh malu - malu walau pun dengan pasrah akhirnya dia harus merelakan seluruh tubuhnya untuk dinikmati seutuhnya oleh sang lelaki.

Dan kini setelah sang gadis merasakan betapa nikmatnya dilahap oleh seorang lelaki, maka dalam keadaan terangsang begini pun dia menjadi sangat menginginkannya.

Vivadhi Ranata pun bergerak turun dari perut mulus Myradhia Chikane hingga sang lelaki sampai di bagian yang ditunjuk oleh sang gadis.

Sang lelaki begitu terpana menyaksikan pemandangan indah yang terbentang tepat di depan matanya.

Setumpuk daging berwarna kemerah - merahan yang berkilauan dengan nektar cinta yang berkilat - kilat dengan penuh nafsu mengalir dan menetes - netes dari celah - celahnya, pertanda sang gadis sudah begitu terangsang dan sangat bergairah untuk mereguk anggur cinta bersama sang lelaki.