Chereads / Gelora Gairah [R18+!] / Chapter 88 - Diskusi Tentang Takdir 

Chapter 88 - Diskusi Tentang Takdir 

Setelah menelusuri jalinan ikatan batinnya, akhirnya Vivadhi Ranata menemukan penyebab dari suara yang terdengar seperti ada sesuatu yang pecah di dalam batin sang lelaki di chapter sebelumnya.

Suara batin tersebut berasal dari Koin Keberuntungan miliknya yang tahu - tahu saja sudah hancur dan kehabisan Energi Keberuntungan.

Maka tahu lah sang lelaki kalau fenomena spiritual yang baru saja terjadi dimana dirinya bersama dengan para kekasihnya bisa naik tingkat bersama - sama tersebut terjadi adalah karena keberuntungan besar yang baru saja mereka dapatkan.

Vivadhi Ranata kemudian duduk berbincang - bincang dengan Faladhina Kiseki, Myradhia Chikane dan Saladhina Olivia terkait dengan hal ini, sementara si kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya hanya bisa duduk mendengarkan percakapan keempat orang tersebut sambil mencoba mengerti makna diskusi mereka tentang hakikat takdir atau nasib.

Faladhina Kiseki, Myradhia Chikane dan Saladhina Olivia menjelaskan kepada Vivadhi Ranata tentang bagaimana Takdir dan Nasib itu dapat dirumuskan dan diperhitungkan dari perbedaan antara Energi yang tersimpan di Langit, di Bumi dan Energi yang dimiliki oleh seseorang.

Tentu saja Energi yang dimaksud bukanlah Energi sembarangan melainkan sejenis Energi yang khusus terbentuk di saat dan kondisi tertentu saja, yang umumnya menurut kepercayaan masyarakat sudah ditentukan jumlahnya dalan diri seseorang saat orang tersebut lahir menurut tempat, waktu dan situasi lingkungan tempat orang tersebut lahir.

Energi ini lah yang kemudian disebut sebagai Energi Takdir atau Fate Qi, yang lebih sering juga disebut dengan nama Energi Keberuntungan atau Fortune Qi karena merupakan energi atau qi yang sangat mempengaruhi peruntungan hidup seseorang.

Pemahaman ini lah yang kemudian menjadi dasar Ilmu Peramalan Nasib dengan menggunakan tempat dan tanggal lahir serta kalau perlu juga, jam lahir dari orang tersebut untuk menghitung ramalan yang akurat, entah itu ramalan zodiak bintang yang populer dari barat, ramalan tahun binatang atau ramalan shio dari Timur, sampai ramalan wariga dan primbon warisan para leluhur di Tanah Jawadwipa.

Dan pemahaman ini juga lah yang dapat menyebabkan bagaimana dua orang yang memiliki zodiak atau shio yang sama bisa memiliki nasib yang berbeda jauh sekali karena perbedaan tempat mereka lahir dan tempat meraka tinggal.

Hal ini dikarenakan Energi Langit dan Energi Bumi di sekitar kedua orang tersebut berada dalam jumlah yang berbeda, sehingga meski pun kedua orang tersebut memiliki Energi Keberuntungan yang sama, namun kerena perbedaan jumlah Energi Langit dan Energi Bumi yang mempengaruhi peruntungan hidup kedua orang tersebut berbeda, maka hal ini pun menyebabkan kedua orang tersebut memiliki nasib yang berbeda pula.

Terkait dengan masalah tempat dan posisi yang baik untuk mencari peruntungan ini, terutama tentang perihal bagaimana menyusun dan mengatur tempat tinggal agar dapat memberikan peruntungan yang sebaik - baiknya, para leluhur kita yang telah banyak merenung dan berkontemplasi tentang hal ini pun akhirnya mampu menciptakan berbagai macam Ilmu seperti Feng Shui dari sangat terkenal berasal dari daratan Huaxia, hingga Seni Asta Kosala Kosali yang berasal dari India.

Dan dalam banyak kepercayaan, terdapat juga beberapa benda yang diyakini mengandung aura positif dan Energi Keberuntungan / Qi of Fortune yang tinggi sehingga mampu membawa keberuntungan dan mengubah nasib pemiliknya.

Benda - benda tersebut ada bermacam - macam ragam jenis dan bentuknya, mulai dari yang berupa hiasan ornamen seperti pahatan giok berbentuk hewan - hewan dan figur - figur pembawa keberuntungan, hingga yang berbentuk senjata pusaka seperti keris dan tombak banyak juga yang dipercaya mampu membawa keberuntungan bagi para pemiliknya.

Terkait dengan hal ini, Vivadhi Ranata kemudian teringat tentang sebuah pengalaman yang cukup unik dari salah satu kenalannya.

Alkisah kenalan dari sang lelaki tersebut mendapatkan sebilah keris yang menurut sang pemberinya, mampu memberikan keberuntungan yang besar kepada orang tersebut.

Dengan rajin kenalan sang lelaki tersebut pun merawat keris tersebut dengan sangat telaten.

Katanya dia selalu rajin memandikan dan memangkur keris tersebut setiap malam bulan purnama.

Dan memang setelah memiliki keris tersebut, usaha dagang milik orang itu sukses besar sampai - sampai dirinya yang dulu merupakan orang udik dari kampung kecil yang sedang merantau berdagang dari satu tempat ke tempat lain usahanya semakin maju sampai akhirnya dirinya mampu membuka basis usahanya di daerah ibu kota dan akhirnya tinggal serta menetap di salah satu perumahan elite di kawasan ibu kota.

Bahkan saking sayangnya orang tersebut pada keris yang dianggapnya memiliki tuah yang manjur itu, sang pemilik keris tersebut memesan kepada seorang pengrajin ternama untuk membuatkan sebuah sarung keris khusus yang terbuat dari kayu cendana dan kulit berkualitas karena sarung keris yang lama sudah bobrok dan benar - benar sudah tidak layak untuk dipakai sebagai penyarung keris bertuah tersebut.

Lalu setelah sarung keris yang baru tersebut sudah jadi, maka orang tersebut pun mengadakan sebuah ritual yang sangat wah seperti ritual pengantin, dimana keris tersebut pun dipertemukan disarungkan ke dalam sarung yang baru layaknya seorang pengantin laki - laki yang dipertemukan dengan pengantin wanitanya sebelum mereka kemudian bersatu menjadi sebuah kesatuan yang baru.

Dan setelah kejadian tersebut, usaha dagang milik orang tersebut pun menjadi semakin besar hingga dirinya mampu membuka cabang usaha dimana - mana.

Lalu pada suatu hari, Vivadhi Ranata yang sedang bertandang ke rumah kenalannya tersebut untuk membicarakan tentang salah satu proyeknya yang baru sekaligus ingin meminta bantuan dana sponsor pun merasa penasaran akan "cerita sukses" kenalannya tersebut dan meminta ijin untuk bisa melihat seperti apa sih keris pusaka yang dimiliki oleh rekan bisnisnya tersebut.

Dan dengan bangganya, sang kenalannya tersebut pun mengajak Vivadhi Ranata untuk masuk ke dalam kamar sucinya dan memperlihatkan keris pusaka tersebut kepada sang lelaki.

Vivadhi Ranata yang awalnya takjub melihat betapa indah dan bagusnya pahatan - pahatan serta ukiran dari sarung keris tersebut yang merupakan sebuah maha karya luar biasa yang sangat tinggi bahkan mungkin bisa dibilang sebagai sebuah karya seni yang tak ternilai harganya tersebut pun dengan penuh kekaguman melihat dan memperhatikan setiap detail dari ukiran - ukiran sarung keris tersebut yang terlihat begitu hidup dan nyata saat kenalannya tersebut mengambilkan keris tersebut dan menaruh benda pusaka tersebut di tangannya.

Lalu dengan hati yang berdebar - debar penuh akan harapan, Vivadhi Ranata yang sudah sangat terkagum - kagum dengan keindahan luar biasa dari ukiran - ukiran dan pahatan - pahatan dari kayu cendana yang menyarungi keris tersebut pun meminta ijin lagi untuk membuka sarung keris tersebut untuk melihat seperti apa rupa dari senjata pusaka pembawa keberuntungan milik kenalannya tersebut....