Chereads / Gelora Gairah [R18+!] / Chapter 84 - Memasuki Hutan Purbakala

Chapter 84 - Memasuki Hutan Purbakala

Vivadhi Ranata membawa wajahnya yang begitu muda dan tamvan semakin mendekat dengan paras cantik nan ayu Saladhina Olivia.

Tidak memakan waktu lama bagi Vivadhi Ranata untuk bergerak maju dan menciumi bibir manis Saladhina Olivia serta membawa lidah panas sang gadis yang dengan pasrah menari - nari dalam bimbingan lidah nakal sang lelaki.

Cukup lama lidah mereka berdua saling bercumbu silih berganti menyambangi mulut satu sama lain.

Hingga akhirnya Saladhina Olivia yang paras wajahnya sudah merah merekah semerah buah tomat yang sudah masak menyudahi ciuman mereka dan dengan malu - malu memalingkan mukanya yang merah padam tersebut dari pandangan mata sang lelaki yang sudah mengacak - acak segenap jiwa dan raganya tadi malam.

"Olivia, kamu manis banget...." Puji sang lelaki sambil tersenyum hangat dan membelai pipi dan rambut indah sang gadis.

Saladhina Olivia yang tentu saja merasa sangat bahagia mendengar pujian manis dari sang lelaki yang telah merenggut hatinya dalam waktu yang sangat singkat ini pun memalingkan wajahnya untuk menatap Vivadhi Ranata.

Vivadhi Ranata yang mengerti kalau sang gadis masih malu - malu dengan perlahan membawa Saladhina Olivia ke dalam pelukannya sambil membelai - belai tubuh indah nan seksi milik sang gadis.

Kali ini Saladhina Olivia sama sekali tidak berontak dan malah sangat menikmati pelukan hangat dan belaian lembut dari sang lelaki yang membungkus segenap jiwa dan raganya dalam kenyamanan cinta.

Sementara kedua insan tersebut asyik memadu kasih dalam kelembutan penuh kehangatan dan kenyamanan, masing - masing kekasih Vivadhi Ranata pun sudah selesai berasimilasi dan mengkonsolidasikan kultivasi mereka dengan baik.

Berkat bantuan energi kultivasi dari tanaman obat yang baru saja mereka konsumsi, dan tentu saja dengan genjotan siraman rohani yang diberikan oleh Vivadhi Ranata, Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane kini telah dengan sukses menyeberang ke Tahap Evolusi Elite Tingkat Satu dan masing - masing dari mereka telah mengkondensasikan Inti Emas milik mereka.

Sementara itu, Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya juga telah mampu untuk naik menembus dari Tahap Rookie Tingkat Delapan ke Tahap Evolusi Rookie Tingkat Sembilan.

Saladhina Olivia yang melihat bagaimana pesatnya perkembangan kultivasi dari keempat orang gadis muda di hadapan dirinya tersebut pun hanya bisa membelalakkan matanya tidak percaya.

Baru kemarin dirinya bertemu dengan mereka semua dan dengan jelas mendapati kalau para gadis tersebut masih berada di Ranah Houtian dan Xiantian....

Tapi kini mereka semua sudah naik tidak hanya satu tapi dua dan bahkan tiga tingkat sekaligus hanya dalam satu malam!?

Saladhina Olivia hanya bisa menggigit bibir bawahnya dan berpikir kalau tiga puluh tahun kultivasinya selama ini dan anggapan orang - orang kalau dirinya adalah seorang jenius yang mendapat berkah dari surga karena mampu melihat masa depan dan mencari harta berharga dengan mudah itu semuanya cuma omong kosong belaka!

Tapi, ah sudah lah, memang tidak salah kalau dirinya kini juga telah bergabung dengan mereka semua, apalagi sang gadis tadi juga sudah berbincang - bincang dengan keempat orang kekasih dari lelaki yang sudah memperawani dirinya semalam tersebut dan mendapati kalau mereka semua telah menerima keberadaan dirinya sebagai kekasih baru lelaki mereka dengan tangan terbuka dan bahkan sudah menganggap dirinya sebagai saudari mereka sendiri.

Walaupun tentu saja Saladhina Olivia masih merasa aneh dengan situasi "para saudari satu laki'" ini.

Namun mengingat bahwa di dunia ini adalah hal yang lumrah bagi para lelaki yang memiliki kekuatan besar untuk memiliki istri dan selir - selir yang juga banyak jumlahnya, maka Saladhina Olivia pun memutuskan untuk menerima saja segalanya dengan hati dan pikiran yang terbuka.

Lagipula dirinya juga sangat bersyukur karena sepertinya para saudari barunya tersebut memang benar - benar tulus menerima dirinya, tidak seperti para wanita di harem - harem milik lelaki lain yang saling bersaing dengan ketat hanya untuk mendapatkan sedikit perhatian dari lelaki mereka.

Vivadhi Ranata yang melihat bahwa para kekasihnya kini sudah siap semua mulai mengepak barang - barang dan perlengkapan mereka untuk melanjutkan penjelajahan mereka di Padang Harta.

Dengan kerja sama mereka berenam, maka tidak butuh waktu lama hingga semua perlengkapan yang ada telah beres dan tersimpan di dalam ruang penyimpanan dan kantung dimensi mereka masing.

Saladhina Olivia dengan kekuatan peramalan yang dimiliki memperhitungkan tempat - tempat mana saja yang memiliki peruntungan besar dimana kemungkinan terdapat harta berharga di dalamnya.

Vivadhi Ranata, Faladhina Kiseki, Myradhia Chikane, serta si kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya pun bergegas masuk semakin dalam menembus hutan yang lebat di Padang Harta dengan Saladhina Olivia sebagai pemandu mereka di depan.

....

Kawasan hutan lebat di Padang Harta yang tertutupi oleh kabut yang basah dan lembab di pagi hari dengan udara yang dingin menyerap hingga ke balik lapisan kulit tak menghalangi Vivadhi Ranata dan kelima orang kekasihnya melesat menembus dalamnya hutan.

Dengan tingkat kultivasi yang mereka miliki, bahkan pasangan kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya yang berada di Tahap Evolusi yang paling rendah di antara mereka berenam saja mampu "berjalan" dengan kecepatan normal lebih dari enam puluh kilometer per jam.

Baru sepuluh menit Vivadhi Ranata dan para kekasihnya berjalan memasuki hutan, mereka berenam sudah dikepung dan diserang oleh makhluk - makhluk penghuni hutan tersebut.

Makhluk - makhluk yang menyerang Vivadhi Ranata dan para kekasihnya yang sedang berjalan menembus hutan tersebut adalah sekumpulan hewan - hewan kecil seukuran anjing peliharaan biasa yang memiliki wujud menyerupai Raptor kecil yang memiliki sisik - sisik berwarna biru langit dan bulu - bulu rambut berwarna merah dan kuning dengan semburat rambut putih panjang seperti alis yang memanjang dari sudut mata mereka hingga ke pangkal ekornya.

Makhluk - makhluk kecil tersebut yang masing - masing memiliki kekuatan setara dengan pendekar dan kultivator Ranah Houtian (Evolver Tahap Rookie Tingkat Lima) muncul dalam kelompok yang berjumlah hingga lusinan ekor.

Mereka semua sepertinya telah berkerumun dan mengepung sang lelaki beserta para kekasihnya serta telah bersiap untuk menyerang dan mengeroyok para manusia yang telah berani memasuki wilayah mereka tersebut secara sistematis.....

Namun, walaupun merepotkan, yang namanya ikan teri ya tetap saja ikan teri, walau pun berkerumun banyak jumlahnya, apakah mereka akan bisa mengalahkan seekor hiu yang ganas?

Dengan kekuatan yang dimiliki oleh Vivadhi Ranata dan para kekasihnya, masing - masing dari mereka dengan mudah menghabisi paling sedikit dua ekor Raptor hanya dalam sekejap dan menyapu bersih tempat mereka dari semua kawanan hewan pemangsa tersebut.

.

.

.

.

Catatan Penulis:

Gambar Ilustrasi dari makhluk - makhluk tersebut bisa para pembaca lihat semuanya di kolom komentar pada Chapter ini.

Semua Gambar - gambar tersebut diambil dari Set Kartu Ixalan dari Trading Card Game Magic The Gathering.