Nadhine Aisyah yang awalnya kaget karena tiba - tiba saja bertemu dengan Nascent Soul milik Vivadhi Ranata di alam meditasinya sendiri dengan cepat mengiyakan ajakan sang lelaki untuk berlatih bersama sambil mereguk nikmat rohani yang begitu menggairahkan.
Nadhine Aisyah dari luar terlihat begitu khusyuk tenggelam dalam meditasi kultivasinya.
Namun sebenarnya di dalam batin Nadhine Aisyah, dirinya saat ini sedang disetubuhi dengan penuh gairah oleh sang lelaki hingga selangkangan sang gadis yang sedang duduk bersila di atas sebuah batu rata tersebut pun sudah basah membanjir membasahi batu tempat sang gadis duduk bersila.
Hal ini diakibatkan oleh klimaks orgasme yang begitu luar biasa yang langsung menghantam roh sang gadis dan menimbulkan reaksi berantai pada tubuh dan jiwanya.
Setelah sepuluh menit Nascent Soul sang lelaki menggauli roh Nadhine Aisyah secara gaib di dalam tubuh sang gadis dan memandu kultivasi sang gadis menjadi lebih efektif dan efisien, Vivadhi Ranata kini berpindah untuk menyusup ke dalam tubuh saudari kembarnya, Nadhine Alisya.
Di dalam tubuh sang gadis tersebut, Vivadhi Ranata kembali melakukan hal yang sama dengan yang dilakukannya kepada Nadhine Aisyah.
Nadhine Alisya pun tak pelak ikut banjir juga selangkangannya ketika roh sang gadis digempur oleh gelombang demi gelombang kenikmatan yang langsung dihujamkan oleh Nascent Soul sang lelaki ke dalam batinnya, hingga menggaung mengacak - acak seisi tubuh dan jiwa Nadhine Alisya.
Nadhine Alisya dengan pasrah menyerahkan tubuh dan jiwanya dan menerima segala perlakuan yang diberikan oleh sang lelaki kepada dirinya di dalam alam meditasinya.
Selama sepuluh menit, dengan sangat mudah Vivadhi Ranata pun membimbing kultivasi sang gadis untuk menerobos ke tingkat yang lebih tinggi dengan bantuan genjotan Ajian Ilmu Sutra Hati Royal yang dimiliki oleh sang lelaki.
Setelah puas menggauli kedua orang gadis kembar tersebut secara ghaib, Vivadhi Ranata kemudian melanjutkan persetubuhan ghaibnya dengan menyusup ke dalam tubuh Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane.
Tampaknya kedua orang gadis setengah Dewa tersebut sudah sadar dan tahu apa saja yang dilakukan oleh sang lelaki sedari tadi.
Baik Faladhina Kiseki maupun Myradhia Chikane menyambut kedatangan Nascent Soul Vivadhi Ranata di alam meditasi mereka masing - masing dengan penuh senyum.
Hal ini tentu saja membuat sang lelaki menjadi sangat bersemangat dan dengan penuh gairah menyirami jiwa Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane dengan siraman rohani yang begitu luar biasa hingga mampu menenggelamkan segenap jiwa dan raga kedua orang gadis cantik yang sangat dicintai oleh sang lelaki tersebut dalam ombak - ombak kenikmatan yang meluap - luap penuh akan gelora gairah.
Begitu nikmatnya kebahagiaan rohani yang dirasakan oleh Vivadhi Ranata, hingga sang lelaki menjadi lupa waktu dan menghabiskan sedikitnya lima belas menit di alam meditasi milik Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane....
Ketika Vivadhi Ranata sudah selesai menggilir Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane secara ghaib, sang lelaki mendapati bahwa Saladhina Olivia yang memiliki tingkat kultivasi paling tinggi di antara para wanitanya telah selesai berkultivasi dan kini sudah berada di ambang batas tingkat kultivasinya sendiri.
Hanya butuh sedikit dorongan lagi maka Saladhina Olivia akan mampu menerobos ke Tahap Elite Tingkat Empat dan Inti Emas yang telah dikondensasi oleh sang gadis kemarin akan mampu dikembangkan menjadi Nascent Soul sama seperti Vivadhi Ranata.
Saladhina Olivia yang baru selesai berkultivasi melirik ke arah Vivadhi Ranata yang juga baru saja selesai berkultivasi secara gaib dengan keempat orang wanitanya yang lain.
Vivadhi Ranata dengan Nascent Soulnya yang baru saja kembali ke dalam badannya sendiri dengan perlahan membuka matanya dan mendapati bahwa Nascent Soul bersama dengan tingkat kultivasi dirinya sendiri juga ikut berkembang setelah berkultivasi dengan roh para gadis di alam meditasi mereka masing - masing.
"Hmmm, memang mantap lah Ajian Ilmu Sutra Hati Royal ini, tak hanya mampu meningkatkan kultivasi diri sendiri tapi juga mampu membantu para kekasihku meningkatkan kultivasi mereka juga. Benar - benar ajian ilmu Win - Win Solution." Gumam Vivadhi Ranata di dalam hati sambil tersenyum.
Lalu sang lelaki yang baru membuka matanya tersebut pun bertatapan mata dengan Saladhina Olivia yang juga sedang melirik dirinya.
Entah apa saja yang tadi telah dikatakan oleh para kekasihnya yang lain sementara sang lelaki pergi masuk ke dalam kemah untuk memutar dadu, Saladhina Olivia kini tampak seperti seorang gadis yang sedang kasmaran tapi malu - malu kucing.
Hal ini dapat terlihat jelas dari tingkah tanduk sang wanita yang langsung mengalihkan pandangan matanya sendiri ketika dilihat oleh sang lelaki.
Saladhina Olivia mencoba memalingkan mukanya namun hal tersebut tak mampu menyembunyikan paras wajahnya yang cantik jelita tersebut yang bersemu merah bagaikan buah jambu air yang telah masak dari pandangan mata Vivadhi Ranata yang penuh ketelitian melihat setiap detail gerak - gerik dan tubuh sang gadis yang begitu indah penuh pesona.
Vivadhi Ranata pun dengan secepat kilat langsung mendekati Saladhina Olivia dan duduk di sebelah sang gadis yang masih memalingkan mukanya yang semakin memerah penuh rasa malu - malu.
Betapa manisnya!
Saladhina Olivia bagaikan gadis kasmaran yang sedang dirundung cinta, ingin maju tapi masih malu - malu.
Di saat seperti ini lah, sang lelaki yang harus maju meraih sang gadis dan membelitnya dengan ikatan cinta.
Atau dalam kasus Vivadhi Ranata, jalinan ikatan cinta berbalut nafsu penuh gelora gairah.
Vivadhi Ranata dengan lembut semakin mendekat dengan Saladhina Olivia.
Lalu dengan tangan kanannya, sang lelaki meraih dagu sang gadis dan dibawanya memutar perlahan hingga wajah mereka berdua saling bertemu.
Paras wajah cantik jelita Saladhina Olivia begitu indah menggoda, sedap dipandang mata.
Vivadhi Ranata harus berusaha sekuat batinnya menahan gejolak gairah birahinya yang langsung naik serasa ingin menerkam Saladhina Olivia dan menikmati segenap tubuh dan jiwa sang gadis saat itu juga.
Lelaki mana juga yang gak akan birahi kalau melihat seorang gadis cantik yang bertingkah malu - malu penuh kepolosan bagaikan anak domba yang lemah lembut di hadapan seekor serigala lapar?