Chereads / Gelora Gairah [R18+!] / Chapter 47 - Paket Two In One V  

Chapter 47 - Paket Two In One V  

"Aisyah..., bentar lagi aku masuk. Apa kamu sudah siap?" Tanya Vivadhi Ranata sambil menggosok - gosokkan ujung tombak pusakanya yang telah membesar dan memanas berkedut - kedut tersebut.

Dengan nakal, sang lelaki menggesek - gesekkan ujung tombaknya yang telah basah berlumuran cairan cinta Nadhine Aisyah dengan pintu gerbang lubang perawan sang gadis yang sudah basah dan becek membanjir tersebut.

"Aku siap.... Ranata.... Ayo lakukan saja..." Desah Nadhine Aisyah yang tubuhnya masih begitu panas.

Seluruh indra - indra di tubuh Nadhine Aisyah masih begitu sensitif akibat terangsang ke tingkat maksimal di setiap orgasme yang dialami oleh sang gadis.

Dan tatkala Nadhine Aisyah merasakan tombak sang lelaki yang panas berdenyut - denyut dengan nakal menggedor - gedor gerbang suci lubang perawannya, maka liang cinta sang gadis pun juga ikut berkedut - kedut dengan penuh suka cita, tidak sabar untuk menerima tusukan panah asmara dari sang lelaki.

Setelah memaskan posisinya, Vivadhi Ranata pun dengan perlahan memasukkan tombak pusakanya sedikit demi sedikit ke dalam lubang perawanNadhine Aisyah yang masih begitu rapat dan kencang karena belum terjamah oleh siapa pun, bahkan oleh sang gadis itu sendiri.

"Wuih, mantep kali lubangmu ini, kenceng banget." Puji Vivadhi Ranata memuji - muji kekencangan lubang milik Nadhine Aisyah yang top markotop ini lah.

Nadhine Aisyah yang sedang menungging di atas ranjang langsung memerah mukanya menerima pujian dari sang lelaki.

Dengan segera, sang gadis pun menyembunyikan mukanya agar ekspresi wajahnya yang merah karena rasa malu bercampur bahagia tidak dilihat oleh sang lelaki.

Namun posisi tubuh sang gadis tersebut membuat pantatnya yang begitu menggoda itu menjadi semakin tertungging dan terlihat begitu mengundang untuk dipermainkan oleh sang lelaki.

Vivadhi Ranata pun tak melewatkan kesempatan emas yang indah ini dan dengan refleks menggenggam kedua belah pantat mengkal, putih nan mulus milik Nadhine Aisyah yang sedang tertungging memamerkan segala kemegahan dan keindahannya tersebut dengan kedua tangan sang lelaki.

Kemudian sang lelaki pun asyik mempermainkan kedua belahan pantat putih nan mulus Nadhine Aisyah dengan kedua tangannya tersebut sambil tentu saja dengan perlahan - lahan terus menusukkan tombak pusakanya menembus gerbang suci lubang perawan sang gadis.

Kedua belah pantat sang gadis yang begitu mengkal dan elastis tersebut pun dipermainkan dengan tanpa ampun oleh sang lelaki.

Diremas seperti adonan santan, diuleni seperti adonan kue, dan bahkan sesekali dipijat - pijat dan di putar - putar seperti mempersiapkan adonan pizza.

Nikmatnya permainan tangan Vivadhi Ranata mempermainkan kedua belah pantat Nadhine Aisyah membuat sang gadis merasa begitu terhanyut, tenggelam dalam sensasi nikmat nan sensual.

Nadhine Aisyah sama sekali tidak merasakan rasa sakit nan perih yang umumnya dialami oleh seorang perawan yang baru pertama kalinya ditusuk oleh panah asmara laki - laki.

Malahan nikmatnya sensasi sensual yang diberikan oleh permainan tangan sang lelaki di kedua belah pantatnya tersebut membuat Nadhine Aisyah tak henti - hentinya kembali mendesah dan mengerang dengan penuh hasrat.

Brekkk!!!! "AAaaaakkkkhhhh.....!!!!"

Dan tatkala tombak pusaka milik Vivadhi Ranata telah berhasil menembus tembok suci penjaga keperawanan Nadhine Aisyah, sang gadis berteriak perih menahan sakit tapi malah mengerang dengan penuh nikmat.

Tak hanya itu, Nadhine Aisyah bahkan mengalami orgasme kecil hingga tak hanya darah saja yang merembes keluar dari lubang perawannya yang baru saja ditembus oleh tombak lelaki tersebut.

Nektar cinta Nadhine Aisyah juga ikut menyembur keluar bercampur dengan darah sang gadis.

Tak hanya selangkangan dan paha sang gadis, tapi selangkangan dan paha sang lelaki pun juga ikut basah tersembur oleh campuran dari cairan tersebut.

Sementara itu, di sisi lain ranjang, Nadhine Alisya melihat bagaimana saudari kembarnya Nadhine Aisyah mengalami orgasme penuh nikmat tatkala keperawanan dirinya diambil oleh sang lelaki dengan mata yang membelalak penuh rasa takjub.

Dengan segera api hasrat pun kembali berkobar di dalam dirinya tatkala Nadhine Alisya melihat Nadhine Aisyah yang dengan penuh nikmat mendesah dan mengerang penuh nafsu di setiap genjotan dan hentakan yang diberikan oleh Vivadhi Ranata.

Mata Nadhine Alisya tak bisa lepas dari pertemuan sakral di antara selangkangan Nadhine Aisyah yang sedang terbaring menungging di atas ranjang dengan organ vital sang lelaki yang menyodok - nyodok tubuh sang gadis dari belakang sambil mempermainkan kedua belah pantat si gadis yang dicengkeram oleh sang lelaki.

Sementara itu Nadhine Aisyah yang baru saja kehilangan keperawanannya sedang menikmati genjotan tombak dan pinggul sang lelaki yang menyodok - nyodok bagian paling intim dari sang gadis.

Irama genjotan dan sodokan keluar - masuk dari Vivadhi Ranata yang dengan perlahan - lahan menjadi semakin meninggi dan semakin intens tersebut pun tak pelak membuat tubuh Nadhine Aisyah yang telah menjadi begitu sensitif untuk terus - menerus muncrat menyemburkan tetes - tetes cairan nektar cintanya dari lubang yang baru saja kehilangan keperawanannya tersebut.

Irama genjotan dan sodokan sang lelaki yang menggema memenuhi segenap jiwa dan raga Nadhine Aisyah dengan gaung - gaung hasrat nafsu pun selalu keluar mencari pelampiasannya melalui bibir sang gadis yang dengan tanpa henti - hentinya mengeluarkan desahan - desahan panas dan erangan - erangan nakal yang nadanya semakin dan semakin meninggi seiring dengan menaiknya irama genjotan pinggul dan sodokan tombak pusaka milik Vivadhi Ranata.

Tombak panas yang telah menjadi begitu besar, keras, panas dan berkedut - kedut milik Vivadhi Ranata tersebut mengamuk sejadi - jadinya di dalam lubang cinta Nadhine Aisyah.

Dan sebagai jawabannya, Nadhine Aisyah pun secara refleks mencengkeram dan meremas kuat - kuat senjata biologis yang kini sedang tertancap menghujam jauh hingga ke bagian paling dalam dari daerah paling pribadi milik sang gadis yang belum pernah terjamah oleh siapa pun tersebut.

Seluruh bagian dinding lubang cinta Nadhine Aisyah yang penuh dengan otot - otot dan ujung - ujung syaraf dengan giat meremas - remas dan memberikan pijatan - pijatan penuh nafsu, menjepit tombak pusaka milik Vivadhi Ranata yang berada dalam cengkeraman erat sang gadis.

Remasan, pijatan dan juga sensasi hisapan dari lubang cinta sang gadis memberikan sensasi nikmat yang begitu luar biasa bagi Vivadhi Ranata.

Hal ini pun membuat tombak pusaka miliknya yang sedang menggempur lubang perawan sang gadis menjadi semakin besar, panas dan semakin liar berkedut - kedut seolah ingin memberontak bergolak - golak mengacak - acak seisi lubang kenikmatan milik Nadhine Aisyah.....