Chereads / Gelora Gairah [R18+!] / Chapter 36 - Tiga Belas Penyamun VI

Chapter 36 - Tiga Belas Penyamun VI

Vivadhi Ranata yang sedari tadi memperhatikan para perampok tersebut dan mendengar omongan – omongan vulgar tak beradab yang keluar dari mulut kotor mereka merasa sangat tidak sabar untuk maju dan kembali mencobai Ilmu Ajian Seni Kekayaan Pixiu yang dimiliki oleh dirinya.

Namun untuk berjaga – jaga, sang lelaki menggunakan Ilmu Ajian Pandangan Surgawi Heaven Gaze miliknya untuk memeriksa dengan seksama kekuatan setiap perampok yang berada di depan matanya tersebut.

Hasilnya? Meh. Bahkan di antara ketujuh orang perampok tersebut, orang yang paling kuat yang berada di antara mereka bertujuh, yang dengan mudah dapat diduga oleh sang lelaki sebagai seorang pendekar yang telah menembus ke ranah Houtian dan dikatakan sebagai seorang yang tidak pernah terkalahkan oleh perampok terakhir yang dibunuh oleh Vivadhi Ranata hanya memiliki kekuatan yang setara dengan seorang Evolver yang berada di Tahap Rookie Tingkat Lima. Ada satu orang yang berada di Tahap Rookie Tingkat Empat, sementara lima orang lainnya semuanya masih berada di Tahap Rookie Tingkat Tiga.

Untuk memastikan, Vivadhi Ranata pun bertanya kepada kumpulan perampok tersebut sambil menunjuk lelaki yang paling kuat di antara mereka semua yang memiliki sebuah Yuan Dao tersarung di punggungnya.

"Hei, Apa kalian juga bagian dari Tiga Belas Penyamun? Kamu yang disana, apa kamu Boss nya?" Tanya Vivadhi Ranata sambil dengan santai berjalan mendekati tujuh orang penyamun tersebut.

"Oh, anak muda, sepertinya kamu tahu juga ya siapa kami. Iya benar, aku Bossnya. Ngomong – ngomong, kamu tahu kemana perginya enam orang anggota kami yang lain?"

Vivadhi Ranata pun lalu melihat informasi tentang Pemimpin Tiga Belas Penyamun tersebut dengan Ajian Ilmu Pandangan Surga yang dimiliki oleh dirinya....

[Nama: Jaka Sembung, Pendekar dan Kultivator Ranah Houtian Tingkat Menengah]

[Bekas murid dari Sekte Golok Naga yang dibuang keluar dari sektenya setelah dia tertangkap basah sedang memperkosa seorang gadis biasa. Namun karena gurunya merasa sayang untuk menghancurkan ilmu yang dimiliki oleh si murid yang tergolong sebagai seorang yang sangat berbakat di Sekte tersebut, maka para Tetua di sekte tersebut pun memutuskan untuk hanya membuang orang ini dan tidak menghancurkan kultivasinya.]

[Level Kekuatan setara dengan Evolusi Tahap Rookie Tingkat Lima]

"Hmph. Lemah...." Gumam Vivadhi Ranata, yang terdengar sangat jelas di telinga para perampok yang merupakan pendekar ulung tersebut.

"Apa kamu bilang!? Cari mati kamu!?" kata salah satu perampok yang bermaksud untuk menjilati pantat Boss nya dan mencoba maju untuk menyerang Vivadhi Ranata.

"Tunggu dulu! Ranata! Jangan habisi mereka semua, sisakan sebagian untuk kami." Faladhina Kiseki yang tadinya sedang asyik bercakap – cakap dengan Nadhine kembar bersaudari dengan santainya berseru kepada Vivadhi Ranata seperti seorang wanita yang sedang memilih – milih barang belanjaan di pasar.

"Ranata, aku juga mau mencoba sekuat apa sih pendekar di tanah ini." Kata Myradhia Chikane yang tiba – tiba saja sudah maju ke depan dan telah berada di samping sang lelaki.

Sementara itu, Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya berbinar – binar matanya penuh dengan rasa penasaran, sekuat apa kah dua orang wanita cantik yang bersama dengan Vivadhi Ranata tersebut?

Sebelumnya kedua orang gadis kembar tersebut yang telah berbincang – bincang dengan Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane sudah diberi tahu kalau kedua gadis tersebut, walau pun tidak sekuat Vivadhi Ranata , namun juga tidak kalah terlalu jauh dari sang lelaki.

Bahkan Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane pun juga secara implisit mau pun eksplisit memberikan tawaran kepada Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya, bahwa kalau kedua orang gadis kembar tersebut mau bergabung dengan mereka, maka mereka berdua pun dapat tumbuh dan menjadi sekuat para wanita yang telah menjadi kekasih hati sang lelaki tersebut.

Tawaran yang tentu saja sangat sulit ditolak oleh kedua orang gadis kembar muda belia yang memiliki semangat masa muda yang bergelora seperti Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya.

Apalagi mulut manis Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane pun dengan tiada henti – hentinya selalu menyebutkan berbagai keuntungan lain yang dapat diraih oleh Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya jika mereka berdua mau bergabung dengan mereka dan menjalin hubungan dengan Vivadhi Ranata.

Keuntungan yang paling pertama dan paling menarik hati kedua orang gadis kembar tersebut tentu saja adalah tentang umur panjang, awet muda dan kecantikan yang akan didapatkan oleh Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya jika mereka mulai berlatih menjadi seorang kultivator dan berevolusi berkembang menjadi makhluk yang lebih tinggi lagi tingkatannya daripada keberadaan mereka yang sekarang.

Soal bukti, bukan kah itu sudah dengan jelas ada di depan mata mereka semua?

Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya telah mengenal Vivadhi Ranata sebagai seorang pria tua berumur enam puluh sembilan tahun yang tinggal sebatang kara di bagian ujung paling utara desa mereka untuk hidup menyepi seorang diri dan menikmati ketenangan hidup tanpa diganggu oleh siapa pun lagi di usia nya yang telah senja.

Namun kini ada seorang lelaki yang mengaku sebagai orang yang sama namun dengan penampilan yang jauh lebih muda.

Alih – alih terlihat sebagai orang tua, lelaki tersebut lebih terlihat seperti seorang pemuda yang sedang berada pada puncak usia mudanya di umur sembilan belas tahun.

Dengan kata lain, jika lelaki yang berada di depan Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya saat ini memang benar adalah Vivadhi Ranata yang mereka kenal, maka itu berarti bahwa kultivasi dan evolusi yang telah dialami oleh sang lelaki telah membuatnya jauh lebih muda, lima puluh tahun dari umurnya yang sesungguhnya.

Sebagai seorang..., tidak, dua orang perempuan, bagaimana mungkin Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya akan dapat menahan godaan dari tawaran untuk tetap berpenampilan muda walau pun umur mereka telah melewati setengah abad?

Apalagi Vivadhi Ranata itu sendiri juga telah menjadi begitu tampan paras wajahnya dan auranya juga bersinar – sinar dengan penuh semangat dan vitalitas, bagaikan api terang benderang yang mengundang ngengat, aura sang lelaki yang begitu magnetis mampu menggaet hati para kaum hawa untuk merasa tertarik pada dirinya.

Ditambah pula, sang lelaki tadi juga telah menyelamatkan Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya dari cengkeraman para perampok.

Jika bukan karena dirinya yang datang ke tempat tersebut, bukan kah Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya akan mengalami nasib yang sangat tragis di tempat ini?

Memikirkan hal itu saja sudah lebih dari cukup bagi sepasang saudari kembar tersebut untuk merasa begitu sangat berhutang budi kepada sang lelaki sehingga mereka berdua pun mau – mau saja untuk melakukan apa pun jika hal tersebut diminta oleh sang lelaki itu sendiri.

Malahan setelah melihat kecantikan luar biasa yang dimiliki oleh Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane, Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya malah jadi merasa kurang percaya diri kalau mereka berdua akan mampu membuat Vivadhi Ranata melirikkan matanya ke arah mereka dan mau menjadikan mereka sebagai muridnya.

....

[Catatan Penulis]

[Ada yang udah pernah nonton film Jaka Sembung Bawa Golok???? Posternya sudah saya up di Judul dan Kolom Komentar yah~]