"Ah, udah lah, kasihan dia udah kepayahan begitu" pikir Vivadhi Ranata sambil menggeleng - gelengkan kepalanya.
Dengan lembut dibelainya rambut Saladhina Olivia yang sedang terlelap dan diberinya kecupan penuh cinta di kening sang gadis.
Lalu Vivadhi Ranata beranjak keluar dari kemah milik Saladhina Olivia.
Baru saja Vivadhi Ranata menyingkap terpal kemahnya, sang lelaki sudah mendapati empat orang wanita kekasih hatinya sudah menunggui dirinya di depan kemah.
Faladhina Kiseki, Myradhia Chikane, hingga pasangan kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya.
Mereka semua memandangi sang lelaki yang baru saja keluar dari kemahnya sambil tersenyum - senyum senang.
Faladhina Kiseki adalah yang pertama menyapa Vivadhi Ranata, " Selamat yah, sudah dapat kekasih baru lagi."
Sementara Myradhia Chikane sambil mengacungkan jempolnya kepada sang lelaki berkata, "Ranata memang Josss~!"
Yang dilanjutkan dengan Nadhine Aisyah yang berkata, "Wah hebat Om Ranata, baru ketemu tadi sore, malamnya langsung dia perawani."
Dan terakhir Nadhine Alisyah menambahkan dengan tersenyum riang, "Yey, kita dapat saudari baru lagi! Keluarga kita makin besar deh sekarang!"
Vivadhi Ranata cuma bisa tertawa terkekeh - kekeh melihat tingkah laku dan mendengar perkataan para kekasihnya.
Tanpa basa - basi lagi, Vivadhi Ranata yang masih begitu berhasrat untuk kembali menikmati tubuh indah para wanita kekasih hatinya tersebut pun dengan segera mengajak keempat orang gadis di hadapan sang lelaki untuk kembali melakukan hubungan badan dengan dirinya.
Sesuatu yang dengan tentu saja disambut dengan penuh semangat oleh Faladhina Kiseki, Myradhia Chikane, Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya.
Keempat orang gadis muda belia nan cantik jelita tersebut pun dengan serempak langsung melucuti pakaian yang sedang mereka kenakan.
Dan dengan tanpa mengenakan sehelai pun pakaian dalam di balik pakaian yang sedang mereka kenakan sekarang, maka tubuh indah penuh pesona milik keempat orang gadis cantik tersebut pun terpamerkan di hadapan mata sang lelaki tatkala pakaian luar yang mereka kenakan jatuh ke tanah.
Dengan tanpa tertutup oleh sehelai benang pun, tubuh bugil Faladhina Kiseki, Myradhia Chikane, Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya memamerkan pemandangan yang begitu menggairahkan hasrat di hadapan sang lelaki.
Vivadhi Ranata pun sekonyong - konyong langsung menyambar keempat orang gadis cantik kekasih hatinya tersebut.
Dengan penuh kebuasan, sang lelaki merogol dan menikmati indahnya tubuh mereka berempat sekaligus secara bergantian.
Yang pertama adalah Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane yang menerima jamahan tangan - tangan nakal sang lelaki di setiap jengkal lekak - lekuk tubuh mereka yang begitu indah mempesona.
Tak lupa juga didaratkannya ciuman - ciuman nakal bercampur hisapan - hisapan dan jilatan - jilatan penuh nafsu di daerah - daerah sensitif milik kedua orang gadis cantik tersebut.
Lalu setelah puas merogol dan merangsang tubuh Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane hingga selangkangan mereka berdua mulai kembali becek dan basah, Vivadhi Ranata berpindah menerkam si kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya yang sedari tadi memelototi sang lelaki yang sedang menikmati indahnya tubuh Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane dengan begitu buasnya.
Vivadhi Ranata membuat si kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya benar - benar begitu tak berdaya dalam permainan nafsunya yang begitu binal penuh gairah menyusuri setiap lekak - lekuk keindahan tubuh kedua gadis kembar tersebut dengan lidahnya yang panas dan jari - jemari tangannya yang begitu nakal.
Hingga akhirnya tubuh indah si kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya menjelingkang menegang berkedut - kedut sambil memuncratkan cairan cinta mereka berdua yang menyembur menyemprot sang lelaki yang berada di tengah - tengah himpitan tubuh indah pasangan gadis kembar tersebut.
Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya sampai mengalami orgasme ringan hanya dengan permainan tangan dan lidah sang lelaki di sekujur tubuh mereka berdua!
Setelah sukses membuat pasangan kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya jatuh lemas dalam kubangan pancuran air cinta mereka sendiri, Vivadhi Ranata kembali menerkam Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane.
Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane yang tubuhnya sudah begitu sensitif dalam terkaman buas penuh gairah sang lelaki tak butuh lama hingga mereka berdua mengalami nasib yang sama dengan si kembar Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya.
Bahkan "air mancur" yang keluar dari lembah cinta kedua orang gadis cantik tersebut lebih deras dan lebih dahsyat kucurannya dibandingkan dengan pancuran milik Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya.
Setelah puas dengan foreplay yang dimainkan oleh dirinya hingga berhasil membuat empat orang gadis muda belia cantik jelita jatuh lemas dalam kubangan cairan cinta yang menyembur keluar dari tengah - tengah selangkangan mereka sendiri, Vivadhi Ranata kini mulai membuka pakaiannya dan memamerkan tubuh telanjangnya yang perkasa ditambah dengan senjata pusaka misil iskandar miliknya yang terlihat sudah begitu besar dan keras, berkedut - kedut dengan begitu panas dan liar seolah - olah sudah siap untuk meletus kapan saja.
"Gulp"
Faladhina Kiseki, Myradhia Chikane, Nadhine Aisyah dan Nadhine Alisya yang melihat senjata pusaka milik sang lelaki tak pelak membelalakkan bola mata indah mereka berempat sambil menelan air ludah mereka di tenggorokan masing - masing.
"Cuma perasaanku saja, atau anu-nya itu memang tambah gede ya...?"
Ya, dari tombak pusaka kini telah berevolusi menjadi misil iskandar, tak terbantahkan lagi kalau kini senjata pusaka milik Vivadhi Ranata sudah menjadi lebih besar, lebih kesar, lebih panas dan mampu menampung muatan reaktif yang lebih banyak dari sebelumnya.
"Kalau tiap hari badanku digempur dengan rudal sebesar itu sampai meledak di dalam, bisa - bisa tubuhku benar - benar hancur luluh lantak dibuatnya..."
Currrrr.....
Serrrr.....
Sambil berpikir demikian, dengan tanpa disadari oleh keempat orang gadis cantik tersebut, lembah kenikmatan mereka semua pun kembali mengucurkan cairan nektar cinta penuh aroma nafsu sebagai respon alami saat mata mereka melihat senjata pusaka misil iskandar milik Vivadhi Ranata.
Apalagi ditambah dengan otak mereka yang langsung membayangkan seperti apa rasanya kalau tubuh mereka digempur habis - habisan oleh misil iskandar tersebut hingga meledak - ledak di dalam....
Dan dengan setiap letusan mengeluarkan semprotan demi semprotan cairan panas nan kental di bagian paling dalam di area paling pribadi milik mereka berempat....