"Kiseki, Chikane, apakah kalian ingin bercinta dengan saya sekarang?" Ajak Vivadhi Ranata sambil kedua tangannya meraih tangan para gadis.
Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane dengan menyunggingkan senyum manis mereka pun menerima ajakan Ranata dan bersama – sama mereka bertiga memasuki kamar tidur yang tadi siang merupakan tempat meraka bercumbu ria untuk pertama kalinya.
"Chikane, giliranku duluan ya...." Kata Faladhina Kiseki yang dengan satu gerakan mulus melepaskan seluruh pakaiannya jatuh ke lantai dengan penuh keanggunan.
Vivadhi Ranata yang melihat pemandangan indah yang tersuguhkan di depannya pun tak pelak lagi langsung ON.
Tanpa basa – basi lagi, dengan segera dia pun segera menghampiri sang gadis yang sudah berdiri telanjang bugil di hadapannya tanpa ada sehelai benang pun yang menutupi tubuh indahnya yang begitu mulus menggoda bagaikan sebuah Maha Karya Ilahi yang tak tertandingi sejagat raya.
Tangan nakal sang lelaki berusia 69 bertampang 19 tahun itu pun dengan lihai langsung meraba – raba segenap bagian tubuh sang gadis yang kulitnya begitu mulus dan memberikan sensasi nikmat yang tak terkira di setiap sentuhan sang lelaki.
Baik Vivadhi Ranata mau pun Faladhina Kiseki kini serasa telah terperangkap dalam dunia milik sendiri, dijebak oleh desiran hawa nafsu yang dengan kuat telah mencengkeram segenap jiwa dan raga mereka.
Setiap lekukan dan lipatan di tubuh sang gadis yang masih perawan itu pun tak ada luput dari jamahan tangan binal sang lelaki, membuat desahan – desahan basah nan panas keluar dari mulut sang gadis yang dirinya tak kuasa menahan sensasi nikmat yang menghanyutkan jiwanya tatkala tubuhnya dirogol oleh pria yang sedang berdiri di hadapan dirinya.
Dengan kedua matanya yang tertutup menahan nikmat yang seolah ingin mengirim jiwanya kembali ke Alam Para Dewa, kedua belah tangan milik Faladhina Kiseki juga mulai ikut meraba – raba tubuh Vivadhi Ranata, mencoba untuk melepaskan pakaian yang masih dikenakan oleh sang lelaki.
Vivadhi Ranata pun membiarkan saja tangan Faladhina Kiseki memeloroti celananya dan menarik baju kaos yang dikenakannya ke atas.
Bahkan sang lelaki ikut membantu sang gadis untuk melucuti pakaian yang dikenakan oleh dirinya.
Dengan tanpa mengenakan pakaian dalam satu helai pun, tubuh Vivadhi Ranata yang terlihat begitu atletis dan majestik pun langsung terpamerkan dengan penuh kemegahan memperlihatkan segala rahasia yang dimiliknya ketika celana dan baju kaos yang dikenakannya telah jatuh ke lantai.
"Gasp." Myradhia Chikane yang sedari tadi mengambil tempat duduk di sisi kasur dan menikmati tontonan panas yang tersuguhkan di hadapan matanya begitu terkesiap dan terkesima ketika dirinya melihat sebuah organ yang dimiliki oleh sang lelaki tapi tidak dimiliki oleh dirinya.
Sementara Faladhina Kiseki yang matanya masih tertutup karena asyik menahan nikmat duniawi yang diberikan oleh sang lelaki dari setiap sentuhan panas membakar hasrat yang menyapu sekujur tubuhnya masih tidak menyadari sesuatu yang telah dilihat dengan penuh perasaan kagum oleh Myradhia Chikane.
Hingga akhirnya tubuh indahnya yang telah panas terbakar api nafsu digiring secara perlahan oleh sang lelaki ke arah ranjang, dan....
Hap!
Tubuh sang gadis yang dengan tanpa daya menerima seluruh bimbingan sang lelaki pun jatuh menimpa ranjang dengan dada dan wajahnya menghadap ke atas dan punggungnya menempel dengan sprei kasur yang berwarna putih.
Sementara itu, tubuh perkasa sang lelaki yang sedang berada di masa puber keduanya kini dengan mantap menindihi tubuh indah sang wanita yang terkulai di bawahnya.
Di saat itu lah, Faladhina Kiseki merasakan ada sesuatu yang sangat besar, keras dan panas beradu dengan perut dan selangkangannya yang begitu mulus bagaikan pahatan Lembah Eden yang keindahannya telah melegenda dari masa ke masa.
Kedua bola mata sang gadis yang semula tertutup karena tekanan hasrat yang melanda jiwa dan raganya pun terbuka dan dilihatnya benda panas macam apakah yang berkedut – kedut dengan nakal menekan perutnya yang mulai ikut terasa panas merasakan hantaran panas dari hasil kontak dengan benda tersebut.
"Ranata! Punyamu gede banget!" pekik Faladhina Kiseki dengan penuh rasa takjub melihat tombak panas Vivadhi Ranata yang begitu mengagumkan.
Dan ketika terlintas di dalam pikirannya tentang bagaimana tombak panas ini nantinya akan menghujam dirinya hingga menembus ke dalam rahim, maka dirinya pun dengan segera meraih klimaks orgasme yang tak tertahankan dan lubang cintanya yang masih tertutup dengan rapat berkedut sambil memuncratkan cairan bening beraroma khas seorang wanita perawan yang masih murni belum ternodai, sementara mulut sang gadis terbuka lebar ingin melepaskan erangan basah nan panas yang tak sanggup keluar dari bibirnya karena telah disegel oleh ciuman bibir sang lelaki.
Permainan lidah Vivadhi Ranata yang dengan begitu binal meluluh lantakkan seisi mulut Faladhina Kiseki di tambah dengan rogolan tangan – tangan nakal sang lelaki yang mengacak – acak sekujur tubuh sang gadis membuat tubuh dan jiwa sang perawan yang telah menjadi begitu sensitif akibat klimaks yang sedang dialaminya mengalami orgasme berkepanjangan yang begitu luar biasa.
BOOOOMMMM!!!!!
Sejumlah besar Energi Yin yang tak terkira jumlahnya menyembur keluar dari tubuh sang gadis, memenuhi dan menenggelamkan seisi ruangan.
Dan ternyata tak hanya Faladhina Kiseki seorang diri saja, tapi bahkan Myradhia Chikane yang sedari tadi dengan penuh perhatian yang sangat khidmat menyaksikan setiap momen panas di antara Vivadhi Ranata dengan Faladhina Kiseki pun ternyata juga ikut mengalami klimaks orgasme ketika sang gadis melihat betapa luar biasanya orgasme yang dialami oleh Faladhina Kiseki yang sudah dia anggap sebagai saudarinya sendiri (Saudari satu Laki, tepatnya, he he he).
Dan dengan tingginya kadar kemurnian Energi bertipe Yin yang tak terhitung jumlahnya membanjiri seluruh rungan, Vivadhi Ranata pun secara refleks menghentikan foreplay nya dengan Faladhina Kiseki dan memusatkan perhatiannya untuk menjalankan amalan ilmu Royal Heart Sutra yang dimilikinya untuk menyerap seluruh Energi Yin yang ada di sekitarnya.
BLAAAARRRRR!!!! Pletak! Pletak! Pletak!
Suara ledakan besar yang ditemani oleh letupan – letupan kecil dapat terdengar dengan jelas keluar dari sekujur tubuh Ranata. Hal ini menandakan bahwa sang lelaki telah berhasil dengan mulus menerobos menembus batas dan naik ke tingkat yang lebih tinggi dalam tahapan Evolusinya.
[Nama: Vivadhi Ranata, Umur: 69 Tahun tapi Muka 19 Tahun, ... dst.]
[Evolusi: Tahap Rookie Tingkat Enam]
[Skill: Sumeru Storage Space, Heaven Gaze, Royal Heart Sutra]
[Harta Pribadi: Sword Intent Fragment, Lucky Coin, Talismanic Key of The Treasured Plains]
Sungguh menakjubkan! Ranata telah berhasil menerobos ke ranah Tingkat Enam hanya dalam satu hari!
Dan semua ini adalah berkat Ilmu Royal Heart Sutra yang terbukti memang benar – benar merupakan sebuah ilmu yang sangat hebat dan tentu saja, Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane yang telah menjadi pasangan cintanya....
Dengan penuh kepuasan, Vivadhi Ranata pun memeluk tubuh Faladhina Kiseki yang telah terbaring lemas tak berdaya di atas ranjang setelah disapu oleh gelombang kenikmatan yang begitu luar biasa.
Dibelainya rambut sang gadis dengan penuh kasih sayang dan diciuminya pipi, kening dan bibir sang gadis dengan penuh cinta....