Chereads / Jiwa Yang Kembali Bersama Dendam / Chapter 40 - Delusi VS Gila

Chapter 40 - Delusi VS Gila

Gu Youli yang sedang minum air tiba-tiba tersedak, ia pun batuk-batuk parah. Tiba-tiba mengangkat matanya dengan bulu mata bergetar untuk menatap Yu Feibai yang ada di depannya dengan aura yang kuat.

Ayolah! Kenapa bertanya hal yang tidak perlu ditanyakan?

Awalnya Gu Youli awalnya ingin berpura-pura bahwa ia baru bertemu untuk pertama kalinya hari ini.

Pandangan mata Yu Feibai tampak sangat tenang seperti air di kolam. Tatapannya juga sangat ringan saat melihat Gu Youli.

Namun Gu Youli langsung membuang muka dan dengan acuh tak acuh menjawab, "Terima kasih. Aku sangat menyukainya."

Sejak mengenal pria ini, Gu Youli belum pernah melihat pria ini menunjukkan terlalu banyak emosi, tatapan matanya selalu terlihat acuh tak acuh ketika berbicara.

Sikapnya juga begitu dingin dan datar. Namun ketika menatap orang lain ia terlihat sangat sopan. Tapi sebenarnya, orang seperti ini auranya lebih dingin daripada pria yang memang sengaja bersikap dingin.

Ketika melihatnya sekilas saja, Gu Youli sudah bisa langsung tahu bahwa Yu Feibai ini adalah pria yang mendominasi dan selalu bersikap dingin. Ia paham pria seperti ini tidak boleh diprovokasi dan memang tidak bisa diprovokasi sedikit pun.

Yu Feibai mengambil cangkir di depannya dan menyesap tehnya lalu berkata, "Apa kamu tidak tahu yang namanya sopan santun adalah ketika bicara dengan seseorang kamu harus menatap mata orang tersebut?"

"Eh... itu, ma… maaf!" Ucap Gu Youli dengan sedikit gagap, kemudian ia pun menatap mata Yu Feibai lagi.

Tatapan mata Yu Feibai yang tampak dalam, seperti langit yang gelap. Auranya benar-benar bisa menarik membuat siapapun yang melihatnya tertarik padanya.

Gu Youli semula merasa bingung, namun dengan cepat kembali menjadi tenang. Tidak lama kemudian, makanan yang mereka pesan akhirnya datang. Ketika Gu Youli sudah mulai makan, Yu Feibai masih bersiap untuk mengambil sumpitnya.

Mereka berdua memakan makanan yang dipesan dengan tenang, dan saling mengabaikan satu sama lain.

Ketika mulai makan, Gu Youli langsung dengan lahap memakan makanannya karena seharian belum makan dan saat ini ia benar-benar merasa lapar.

Namun, Yu Feibai yang duduk di depan Gu Youli mengunyah makanan dan menelan makanannya dengan perlahan. Setiap gerakan yang ia lakukan terlihat sangat berwibawa dan mulia.

Hal inilah yang membuat Gu Youli merasa sangat malu. Gerakannya ketika menyumpit makanannya pun melambat secara tidak wajar.

Ketika waktunya membayar, Gu Youli melihat Yu Feibai mengeluarkan uang untuk membayar tagihan. Saat ini ia sangat ingin meminjam uang kepada Yu Feibai, namun bibirnya terus mengatup dan terasa berat saat ingin mengatakannya, hingga akhirnya ia pun gagal membuka mulut dan tidak berani mengatakan padanya.

Ketika sudah berada di luar restoran, Gu Youli selalu menjaga jarak dari Yu Feibai, ia tetap bersikap sopan dan tertutup.

Senyuman Gu Youli sangat cantik, tapi bicaranya malah sangat formal, "Terima kasih atas makan malamnya, Kepala. Sampai jumpa!"

Perkataan ini sudah menjelaskan bahwa Gu Youli tidak perlu diantar oleh Yu Feibai dan Yu Feibai bisa pulang sendirian dengan hati-hati.

Yu Feibai menatap Gu Youli dengan acuh tak acuh dan dingin seperti biasanya, lalu ia melewati Gu Youli begitu saja.

Ketika melewati Gu Youli, Yu Feibai tiba-tiba berhenti di sampingnya dan menoleh untuk melihatnya dan berkata, "Oh ya…"

Jarak mereka berdua saat ini begitu dekat, sampai mereka hampir mendengar napas satu sama lain. Gu Youli dengan terkejut menatap Yu Feibai.

Aroma pria yang sombong ini langsung menembus penciuman Gu Youli. Entah kenapa Gu Youli sedikit tegang, hatinya pun tiba-tiba melonjak.

Yu Feibai sedikit menarik sudut bibirnya, tetapi alis dan matanya masih tetap dingin dan tidak terlihat seperti tersenyum, "Kamu tidak ingin kembali ke rumah sakit. Kebetulan aku mencarimu karena ada urusan, kita pulang ke rumahku untuk membicarakannya!"

Mendengar perktaan Yu Feibai barusan, seketika Gu Youli langsung membuka matanya lebar-lebar dan menatap Yu Feibai dengan ketakutan, "Apa yang akan kita lakukan di rumahmu?"

Yu Feibai menoleh, lalu menatap Gu Youli dengan sedikit godaan, "Menurutmu?"

Nada suara Yu Feibai terdengar sangat maskulin. Gu Youli merasa dari nada suaranya itu ia bisa mendengar ada maksud tersembunyi di dalamnya.

Gu Youli menyipitkan matanya dan berkata dengan dingin, "Bagaimana aku bisa tahu?"

Yu Feibai melangkah maju dan berdiri lebih dekat dengan Gu Youli. Lalu ia membungkuk dan menatap Gu Youli sembari bertanya, "Apa kamu memiliki penyakit delusi?"

Seketika Gu Youli langsung terkejut, ia sedikit tidak mengerti, "Apa maksudmu?"

Yu Feibai menatap Gu Youli tenang, kemudian ia berkata dengan santai, "Jika bukan delusi, lalu kenapa kamu bisa membayangkan aku sedang memperkosamu?"

Apa orang ini bisa membaca pikiran orang lain? Kenapa dia bisa membaca pikiranku?

Dalam sekejap ekspresi wajah Gu Youli langsung berubah dan tampak memerah, "Kamu gila ya?"