Chereads / Jiwa Yang Kembali Bersama Dendam / Chapter 24 - Terbuka dan Bertingkah Sebagai Wanita Murahan

Chapter 24 - Terbuka dan Bertingkah Sebagai Wanita Murahan

Saat ini, Yang Mengshan telah berhasil dengan rencananya. Ia pun tertawa dengan senang di dalam hati. Tapi pada akhirnya ia malah melihat seseorang datang untuk membantu Gu Youli.

Yang Mengshan tanpa sadar mengangkat matanya, dan melihat sosok tinggi dengan punggung menghadap matahari. Fitur wajahnya terlihat sangat luar biasa, dan ekspresinya tampak ringan.

Tatapan matanya tampak dingin, seolah penuh dengan bilah es dingin. Tubuhnya yang tinggi dan besar membuatnya terlihat seperti seorang kaisar, ia seperti bersiap akan melakukan penindasan yang berat kepada orang lain.

Pria itu benar-benar sangat tampan, auranya sangat kuat sampai membuat orang lain tidak bisa memalingkan pandangan darinya.

Yang Mengshan tampak begitu bersemangat. Jika pria yang pendiam, tertutup, dan misterius ini berhasil ditaklukkan olehnya, tentunya Yang Mengshan pasti akan merasa sangat senang.

Suaranya bergetar dan bibir merahnya mulai berbisik, "Kakak, terima kasih sudah menyelamatkan Kakakku."

Sambil berbicara, satu tangan Yang Mengshan meraih tangan Gu Youli, lalu menatap pria yang ada di depannya itu. Kini pria yang ada di depannya itu matanya tampak sedikit memerah.

Ekspresi Yang Mengshan seperti ingin menangis, tapi terlihat berusaha untuk tersenyum. Senyumannya yang tipis itu seperti angin musim semi yang memabukkan dan juga seperti anggur yang menarik. Wajahnya masih muda, namun menunjukkan pesona yang berbeda.

Gu Youli langsung tahu bahwa kemampuan Yang Mengshan sebagai wanita murahan mulai terbuka ketika melihat ekspresi Yang Mengshan sekarang.

Entah kenapa, hati Gu Youli tiba-tiba terasa sesak. Yang Mengshan terlalu cantik. Penampilannya yang lembut seperti bunga pir yang terkena hujan, ditambah dengan auranya yang polos dan menawan.

Yang Mengshan benar-benar terlihat sangat lemah lembut, seolah dapat membuat para pria ingin melindunginya dan membuat mereka seolah melayang.

Yang namanya pria, pastinya ada kemungkinan bisa jatuh terhadap wanita yang seperti itu. Meskipun melihat sikap Yang Mengshan yang seperti itu, Gu Youli hanya diam dan tidak mengatakan apa-apa, namun wajahnya tampak sedikit pucat.

Sepertinya pria yang sejak tadi selalu bersikap dingin ini tidak bisa menolak Yang Mengshan.

Hmmmm… Kalau begitu akan ada pertunjukan bagus lainnya. Batin semua orang yang ada di sekitar mereka. Saat itu juga ekspresi wajah Gu Hongfei terlihat sangat suram. Mereka semua seolah akan melihat dua naga yang bertarung demi memperebutkan Phoenix. Namun ternyata yang terjadi justru di luar dugaan Gu Youli.

Pria itu yang selalu bersikap dingin dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Kini bibir tipisnya masih tertutup rapat. Ia pun mengambil uang 200 Yuan dari dompetnya lalu melemparkannya ke atas meja. Ia menarik pergelangan tangan Gu Youli, setelah itu ia pun bergegas keluar.

Semua tindakan yang dilakukan pria itu bahkan tidak sedikit pun ia melirik Yang Mengshan. Seketika Yang Mengshan membuka matanya melebar dan wajahnya langsung berubah menjadi suram.

Bagaimana bisa seperti ini? Apakah pria itu buta? Bagaimana mungkin dia bisa mengabaikanku begitu saja dan langsung menarik Gu Youli keluar? Batin Yang Mengshan.

Ini adalah kali pertama bagi Yang Mengshan diabaikan oleh seorang pria, dan pria tersebut justru malah memerhatikan Gu Youli. Melihat perlakuan pria itu kepada Gu Youli yang seperti itu, Yang Mengshan pun marah.

Gu Youli mengerutkan keningnya dan mengikuti pria itu dengan bingung. Ia berpikir bahwa pria ini akan melepaskan tangannya ketika sudah sampai di luar kafe. Tapi ternyata pria itu tidak mengatakan apa-apa dan terus menariknya ke depan.

Dan bahkan pria itu juga tidak mengatakan akan pergi ke mana. Gu Youli menyentak tangan pria itu, tapi tetap saja tidak ada gunanya.

Saat ini, pinggang Gu Youli masih dililit dengan taplak meja yang harus ia pegang erat dengan satu tangan karena tidak terikat dengan erat.

Karena Gu Youli tidak bisa menepuk tangan pria itu, jadi ia harus berteriak padanya, "Lepaskan aku…"

Pria itu tetap tidak melepaskan tangannya, ia hanya berbalik dan menatap Gu Youli dengan tatapan yang dalam. Pria itu hanya melihatnya dengan santai, dengan ekspresi yang datar, dan tidak ada jejak emosi apapun di wajahnya.

Gu Youli merasa mata pria ini tampak sangat tenang seperti air kolam yang tenang, namun bisa saja menimbulkan bahaya yang tidak terduga.

Pria itu datang ke toko pakaian wanita, tatapan matanya melayang dengan dingin, dan akhirnya tatapannya tertuju pada gaun kasa berwarna putih. Pria itu menarik Gu Youli ke arah gaun tersebut. Lalu ia mengambil gaun itu dan langsung melemparkannya kepada Gu Youli.

"Ganti!" Suara yang dalam dan berat, seperti anggur merah yang sedikit memabukkan, namun memancarkan keagungan tanpa akhir.

"Ha?" Bulu Gu Youli yang panjang dan lentik sedikit bergetar dan ia menatap pria itu dengan sedikit bingung.