Chereads / Ruang Ajaib Dokter Pendendam / Chapter 37 - Ini Juga Demi Kebaikanmu

Chapter 37 - Ini Juga Demi Kebaikanmu

Raut wajah Jiang Xia langsung terlihat suram begitu melihat wajah Xiao Haiqing.

"Aku juga tidak bermaksud buruk, ini hanya demi kebaikannya saja…" Jiang Xia berusaha menjelaskan dengan wajah yang tidak mau terlihat seperti seorang penakut.

Namun Xiao Haiqing semakin meremehkan pria penakut ini, dia mendengus dan berkata, "Aku tidak peduli kamu melakukannya demi kebaikan siapa, yang pasti kamu jangan membuatku dan Jing Yunzhao jijik. Bukankah kamu ini sangat menyukai Ye Qing dan murid di kelas sebelah itu? Jadi kalian mau bagaimana terserah kalian, jangan berpura-pura baik dan menasihati orang lain!" 

Jing Yunzhao yang mendengarnya pun tak bisa menutupi kekagumannya, di kelas ini hanya Xiao Haiqing yang berani berkata seperti itu hingga membuat lawan bicaranya tak berkutik. 

Xiao Haiqing membuat Jing Yunzhao semakin lama semakin menyukainya.

Di kehidupan sebelumnya, Jing Yunzhao tidak punya teman, tapi setelah terlahir kembali, dalam waktu satu minggu dia sudah mendapatkan teman seperti Su Chu dan Xiao Haiqing.

"Sudahlah! Guru segera akan datang, kalian bisa tidak jangan berbicara terlalu keras dan mengganggu orang lain yang belajar!" Ucap Ye Qing yang duduk di depannya dengan marah, nada bicaranya langsung terdengar seperti anggota osis.

Walau nada bicaranya terdengar sangat berani, tapi setelah berbalik badan dia langsung bersembunyi, bisa terlihat kalau Ye Qing sebenarnya sangat panik.

Jing Yunzhao juga bukan orang yang suka memaksa dan mencari masalah, apalagi sekarang juga bukan saat yang tepat, dan dia tidak ingin mencari masalah dengan Jiang Xia serta Ye Qing.

Tetapi Xiao Haiqing menyuruh teman pria sebangkuknya sendiri untuk bertukar tempat duduk dengan Jing Yunzhao.

Hanya dalam waktu singkat, Jing Yunzhao sudah berganti dua kali tempat duduk, tidak ada yang bisa menandingi kecepatannya.

Ketika Guru Jin masuk kelas, dia melihat sekilas mereka bertukar tempat duduk, dia tidak marah dan malah merasa sangat senang.

Dengan nilai sekolah Jing Yunzhao yang baik, duduk di tempat paling belakang akan mempengaruhi nilainya, jadi bagaimana mungkin hal ini boleh terjadi? Kalau bukan karena waktu itu tidak ada yang bersedia duduk dengan Jing Yunzhao, dia sangat ingin gadis itu duduk di tempat paling depan, dimana dia bisa melihatnya terus!

Setelah hari pertama terlahir kembali di sekolah, walau awalnya agak banyak masalah, tapi sekarang situasinya sudah lebih tenang.

Setelah pulang sekolah, tiba-tiba ada selembar kertas di dalam buku Jing Yunzhao. Di dalam kertas tersebut tertulis: 'Ini juga demi kebaikanmu, semoga kamu tidak marah.'

Walaupun tidak ada nama yang tertulis di kertas tersebut, namun Jing Yunzhao bisa menebak siapa penulisnya hanya dengan membaca sederet kata tersebut.

Dia hanya melihatnya sekilas, lalu langsung membuangnya ke tong sampah.

Dia malas memedulikan orang yang sok tahu seperti Jiang Xia.

...

Kota Hua Ning memiliki pegunungan yang indah, pemandangan yang memukau, serta udara yang segar dan bersih. Perkembangan bisnis di sini juga bagus, setelah malam tiba, lampu mulai menyala dan bisa melihat pemandangan malam yang indah.

Jing Yunzhao menolak undangan dari Xiao Haiqing dan Su Chu, dia berjalan sendirian ke sebuah toko obat yang besar, dengan membawa beberapa keranjang besar yang terisi penuh dengan Ginseng Dang yang segar.

Dia sekarang sedang kekurangan uang, jika ingin hidup dengan berani dan nyaman, maka harus ada kemampuan untuk menghidupi diri sendiri.

Dia berdiri di depan toko obat terbesar di kota, dan juga termasuk toko yang kuno. Hari baru menjelang malam, tapi lampu di toko sudah menyala, jadi dia bisa melihat apa yang terjadi di dalam toko itu dengan jelas.

Jing Yunzhao tidak tergesa-gesa untuk berjalan masuk kedalam, dia menunggu cukup lama di luar.

Di sampingnya ada banyak orang yang datang dan pergi, mereka datang untuk membeli obat, dan hanya dia yang datang untuk menjual obat..

Setelah setengah jam berlalu, Jing Yunzhao melihat ada seorang kakek tua di dalam toko, kemudian dia pun baru masuk tanpa ragu.

Ketika masuk, dia melihat orang- orang di dalam toko tampak bingung.

Kakek tua itu melihat Jing Yunzhao lalu melihat keranjangnya, dia sangat terkejut dan mengerutkan keningnya seraya berkata, "Gadis kecil, kamu… Ingin menjual bahan obat-obatan ini?"