Ros'floyess, 57th Street Manhattan NYC 2018
Toko Bunga di 57th Street nampak ramai pengunjung, toko Bunga itu dikelola oleh Roseanane Llyod selama hampir 3 tahun. Toko yang diberi nama Ros'floyess ternyata cukup berkembang, terbukti dari variasi bunga yang tersedia sangat banyak dan lumayan terkenal dikalangan masyarakat.
Wajar saja jika dia menjadi seorang Florist, dilihat dari namanya yang sama dengan nama bunga, Bunga Mawar. Bunga cantik dengan berbagai warna seperti merah, putih dan hitam. Memiliki duri dibagian batang yang menjadi perlindungan bagi si bunga dari ancaman, mempunyai bau yang semerbak wangi membuat mawar disukai banyak orang.
Karakter dari Bunga Mawar seakan menyatu pada gadis berambut cokelat panjang, Rose. Memiliki paras elok yang mudah sekali memikat hati para pria, menjadikan Rose sebagai salah satu objek yang tidak terlewatkan untuk diamati. Seperti saat ini, antrean pembeli mayoritas dari kalangan pria. Entah murni membeli bucket bunga atau hanya mencuri-curi pandang dengan sang florist.
Untung saja Rose mempunyai banyak pegawai yang bisa meng-handle pesanan dengan cepat. Rose sendiri ikut melayani pelanggan setiap harinya, dia memiliki ruangan pribadi di lantai 2 tokonya sebagai ruang tempat menyimpan berkas penting. Ros'floyess buka setiap hari pada pukul 07:30 am sampai 14:00 pm.
"Welcome to Ros'floyess, can I help you?" ucapnya ramah disertai senyuman lebar saat menyambut pelanggan.
"Aku diminta membeli sebuket bunga yang bisa melambangkan makna hati seorang pengecut" rutuk seorang remaja perempuan yang Rose perkirakan berumur belasan tahun.
"Makna hati seorang pengecut? Apakah untuk mengutarakan rasa yang tidak dapat diucapkan melalui kata-kata?" tanya Rose masih mempertahankan senyumnya.
"Hmm, kurasa iya. Karena yang memintaku membeli bunga adalah kakakku, dan dirinya itu menyukai sahabatnya sendiri tapi tidak berani mengungkapkan secara langsung. Huhh, benar-benar pengecut." jelas perempuan itu membuat Rose terkikik geli.
"I think. I know flowers suitable for your brother" Rose beralih mengambil sebuket Bunga Krisan Perak dengan jumlah 24 tangkai yang telah dihimpun indah.
"Ini adalah Krisan Perak. Bunga ini memiliki makna rasa cinta terhadap sahabat, dan dua puluh empat tangkainya melambangkan kakakmu memikirkan cinta pada sahabatnya selama seharian penuh atau 24 jam"
Rose memang mengetahui makna dari bunga-bunga yang ada ditokonya. Rose beranggapan dengan mengetahui makna dari setiap bunga, dia bisa membantu pelanggan memilih bunga yang cocok untuk kondisi yang diinginkan. Filosofi dari beberapa jenis bunga juga Rose jadikan sebagai motivasi hidup, seperti Dandelion.
Rose merasa senang dapat memberi kepuasan terhadap pelanggannya. Melihat raut wajah bahagia para pelanggan setelah meninggalkan toko, menjadi prestasi tersendiri untuk usaha Rose.
Pintu toko kembali terbuka dan menampilkan sosok laki-laki dengan senyum cerah "Hey Rose! Long time no see! "
Beberapa karyawan dan pelanggan yang sedang memilih bunga menengok untuk melihat siapa si pemilik suara, Rose menggelengkan kepala mendapati manusia itu berkunjung ketokonya.
"Hello Key! Long time no see too, and how are you today?" Rose sudah mengetahui kalau pria itu adalah Keyvian Taylor, temannya yang beberapa minggu ini tidak dia lihat wujudnya.
"Yes, I'm very fine. Bahkan kau dapat melihat sendiri bahwa aku bertambah tampan dari terakhir kali kita bertemu, bukankah begitu?" ucap Key dengan kepercayaan dirinya yang tinggi disertai kedipan mata kepada karyawan yang sedang menatapnya.
Sedangkan Rose yang melihat tingkah Key hanya memutar bola matanya malas "Ternyata tingkat kenarsisanmu tidak berkurang. Tapi syukurlah kalau kau baik-baik saja, kau ada perlu apa kemari? Ingin membeli bunga untuk ibumu? Atau untuk Rebecca temanku itu?" tanyanya seraya tersenyum jahil
Rose, Rebecca dan Keyvian memang berteman lama sejak Senior High School. Key dan Rose bertambah akrab saat Key meminta bantuan Rose untuk didekatkan dengan Rebecca, sahabat Rose. Namun naas, hubungan antara Rebecca dan Key itu simpang siur alias putus-nyambung.
"Yes, I want to buy a flower to Rebecca. Give me one bucket Daisy"
"Ada lagi?" tanya Rose seraya memberikan sebuket Daisy.
"Tentu. Aku ingin membicarakan sesuatu padamu. Tapi tidak disini karena kurasa terlalu ramai" katanya sembari melihat beberapa pengunjung yang masih bertahan.
"Ehh, memang apa yang ingin kau katakan?" tanya Rose keheranan
"Something important. Come on Rose! Just for a moment, okay?" ucapnya memohon
"Hmm, baiklah. Kita bisa membicarakan ini di balkon" Rose mengiyakan ajakan Key dan berlalu ke balkon toko setelah berkata pada salah satu karyawan untuk meng-handle pelanggan yang lain.
"Wahhh, toko bungamu begitu berkembang pesat!" Key terkagum-kagum melihat koleksi bunga di Ros'floyess. Rose hanya menanggapi dengan senyum hangatnya. Hingga tak butuh waktu lama, tibalah mereka berdua di balkon toko.
"Kau wanita yang cantik, mandiri, baik dan cerdas. Impianmu memiliki toko bunga akhirnya dapat terwujud. Pasti banyak laki-laki diluar sana yang begitu menginginkanmu menjadi miliknya" kata Key dengan tatapan yang sulit diartikan.
Rose menatap curiga kearah Keyvian. "But why you're still alone Rose? Don't think of to find a boyfriend?" tanya Key dengan satu alisnya terangkat serta bibirnya berkedut geli
"Kau ini! Kukira ingin membicarakan hal penting apa, rupanya mengejek diriku yang belum pernah berkencan" sahutnya kesal
"Aku tidak mengejek, itukan faktanya dan kau jangan marah. Hahaha" kekeh Keyvian yang dibalas pelototan garang oleh Rose "Sudahlah jangan melotot seperti itu, memang ada hal penting yang akan kusampaikan. Bye the way, lusa hari ulang tahunku"
"Ya, aku tahu. Kau ingin menagih kadomu? Begitu?" tanya Rose curiga
"Tentu saja, aku ingin menagih kadoku karena ini ulang tahunku yang ke 26 tahun"
"Tapi kado kali ini aku yang menentukan" lanjut Key dengan nada jahilnya
"Ehh, kenapa bisa begitu? Astaga pria ini! Sudah hampir 26 tahun masih saja banyak tingkah. Barang seperti apa yang kau inginkan?"
"Itu bukanlah barang. Aku hanya memintamu untuk berkencan"
"Dating?! What does it mean Key? Dating with whom?! Aku bahkan tak punya teman pria selain dirimu" tanyanya shock
"Dating with my friend, Rose! He boys are handsome, you would fall in love with him" ucap Key 100% yakin dengan permintaannya.
"Key, are you crazy? Yang benar saja kau ini!" sahut Rose tak habis pikir. Demi apapun Rose merasa frustasi medengar penuturan dari Key.
Berkencan?
Dengan teman dekatnya Key?
Astaga! Bahkan Rose saja tidak tahu namanya!
"Aku melakukan ini karena kurasa kalian itu cocok. Tidak ada salahnya mencoba bukan? Kau juga tidak mungkin melajang diumurmu yang sudah 26 tahun, kan?" ucapnya mencoba meyakinkan Rose
Rose menghela nafas panjang, butuh waktu untuk dia mengambil keputusan "Why are you really sure it? I mean why should I?" tanyanya gusar sembari mengusap wajahnya kasar.
"Karena feelingku mengatakan kalau kalian memang cocok satu sama lain. Kumohon Rose, aku yakin tidak lama setelah itu kau dan dia akan saling jatuh cinta"
"Astaga! Sejak kapan kau beralih profesi menjadi agen biro perjodohan?" geram Rose dengan raut kesal
"Hehehe, tidak juga. Aku sudah memikirkan ini matang-matang, lagipula klienku hanya kau dan dia. Aku tidak sembarangan menjodohkan orang"
"Tapi Key... Kau tahukan kalau aku belum pernah berkencan, aku takut jika suasana akan sangat canggung. Bagaimana kalau aku membuat temanmu merasa tak nyaman?" ungkap Rose dengan nada pelan dan berharap Key mengerti posisinya
Key menatap Rose santai dengan memasukkan dua telapak tangan ke kantong celananya seraya berkata "Maka dari itu, dengan adanya kencan buta ini kau dapat merasakan berkencan dengan pria. Untuk masalah canggung kurasa itu bukankah point penting, aku mengenal dirimu cukup lama. Kau tipe yang easy going, jadi tidak ada alasan untuk itu"
Rose menghela nafas gusar sembari menimang-nimang tawaran yang Key ajukan. Rose tidak menduga kalau pria itu datang dengan berita yang mengejutkan, berpikir cukup lama dengan memperhatikan konsekuensi pada pilihan yang ia ambil nantinya. Rose dapat melihat kalau temannya itu menaruh harapan besar dengan keputusannya, Key seakan-akan memang membutuhkan sosok Rose untuk hal selain kencan buta yang dilakukan sebagai kado ulang tahunnya.
Menghembuskan nafas pelan sebelum menjawab "Huhh, okay. I'll try to meet him. But whether he already knew that?" Rose akhirnya menyetujui ide gila dari Key.
"Finally! Thank you Rose!" Keyvian yang mendengar persetujuan dari Rose merasa sangat senang karena misinya berhasil. Tersenyum begitu lebar membuat Rose khawatir kalau mulutnya robek seketika.
"Soal itu, dia belum mengetahui. Tapi kau tenang saja, dia pasti akan setuju karena aku sendiri yang memintanya. Aku dan dia sangat dekat, sudah seperti saudara" ucapnya penuh keyakinan. Sedangkan Rose hanya membalas dengan anggukan seraya tersenyum simpul, semoga saja keputusannya ini adalah langkah terbaik bagi semuanya.
Aku harap kau bisa sembuh secepatnya setelah memiliki pasangan, batin Key.
🔜 TBC 🔜