Rere terus melangkah menuju ke dalam mansion. Arsitektur bangunannya seperti kerajaan Eropa. Didominasi warna coklat. Rere terperangah melihat tempat ini dijaga begitu ketat. Ada penjaga di setiap sisi. Mereka seperti manekin di toko baju. Mereka diam mematung, seolah tak bergerak. Rere melihat taman lavender. Warna ungu menghiasi taman, memanjakan mata. Wanginya menusuk hidung.
"Ini dimana?" Rere kembali bertanya.
"Jangan banyak bicara. Nanti kamu akan tahu."
Rere melihat seorang pria berpakain serba putih memunggunginya. Pria itu sedang memetik bunga lavender dan menghirup aromanya dengan rakus.
"Yang Mulia kami datang," sapa penculik pada pria berpakaian putih.
Pria itu membalikkan badan. Rere terperanjat dan nyaris jatuh jika salah satu penculik tak memegangnya.
"Pangeran Ahmed." Rere berkata pelan.
"Hai Rere," sapa pangeran Ahmed ramah seolah tak terjadi apa-apa. Ia menyunggingkan senyum.