"Banyak gaya lo." Bara tertawa geli.
"Kalian kenapa berada di rumah sakit?" Kevan menatap heran pada Bara dan Dian.
"Dino ditembak. Dia baru saja operasi." Bara berkata.
"Kenapa Dino bisa ditembak?"
"Panjang ceritanya Van. Nggak bisa gue cerita sekarang. Tanya aja sama Raline. Tadi kami ngobrol. Untung ada istri lu di sini jadi Dino dan Tom bisa ditangani lebih cepat."
"Turut prihatin sama Dino. Sudah bisa dilihat?" Kevan menatap istrinya.
"Sudah sayang."
"Gue mau jenguk Dino."
"Yuk Van masuk ke dalam." Bara mengajak.
Dino mengerjap. Ketika bangun ia melihat tirai putih. Matanya menangkap Bara, Dian, Raline dan Kevan yang sedang mengobrol.
"Bar," lirih Dino memanggil kakak iparnya.
"Lo sudah sadar No." Bara tersenyum sumringah. Lega, akhirnya Dino siuman.
"Sudah. Gue dimana?"
"Di bar. Masa tanya lagi. Lo di rumah sakit."
"Om Lutfi dan Reyhan?" Dino mencari jawaban.