"Ini bukan serangan fajar Rere. Emangnya pemilu pake serangan fajar segala?" Dino makin erat memeluk Rere bahkan kakinya sudah memeluk pinggang istrinya.
Rere memberontak melepaskan genggaman Dino. Rere iseng lalu mengambil selimut dan membungkus tubuh suaminya.
"Rere apa-apaan ini," pekik Dino ketika wajahnya ditutup selimut.
"Aku akan menculik Mas karena sudah berani melakukan serangan fajar. Belum waktunya."
"Kamu mah aneh." Dino pasrah tak melakukan perlawanan. "Bukan serangan fajar ini. Serangan fajar dilakukan pagi hari. Jangan ngadi-ngadi kamu. Aku hanya pengen peluk kamu."
"Baiklah bukan serangan fajar tapi serangan Dino."
Dino melepaskan selimut yang membalut tubuhnya. Ia tepuk ranjang di sebelahnya agar Rere duduk di sebelahnya.
"Jangan marah-marah sayang. Aku hanya bercanda. Seru ternyata godain kamu. Ketika marah Mommy Rere semakin cantik dan imut."