"Ckckck, pertanyaan menjurus." Rere sadar dengan maksud Dino. "Mentang-mentang aku latah Mas suka mengerjaiku."
"Pertanyaannya ga menjurus."
"Lalu apa? Aku bukan anak kecil yang bisa Mas bodohi."
"Lalu kita hidup bersama Hanin, Leon dan calon adik Leon," balas Dino menggoda Rere. Pria itu ingin melihat reaksi istrinya.
"Selalu bicara seperti itu." Rere paling bete jika Dino membahas soal calon adik Leon.
"Ya, kita suami istri. Apalagi bahasan kita jika bukan masa depan dan anak-anak."
"Jangan bercanda. Kamu tahu alasan kenapa kita menikah?"
"Aku tidak pernah main-main memperistri kamu." Dino bicara dalam mode serius. Gadis seperti Rere tak bisa diberi sinyal dengan bahasa tubuh atau perbuatan. Rere harus dijelaskan sedetail-detailnya.
"Maksud Mas? Bukankah kamu menikahiku hanya demi tanggung jawab pada Leon?"
"Awalnya iya, tapi setelah bertemu kamu. Aku ingin hidup bersamamu hingga ujung waktu. Aku ingin bersamamu hingga menutup kedua matamu."