"Benaranlah. Masa bohong." Dino kesal lalu bangkit. Ia berjalan menuju ranjang. Dengan membaringkan tubuhnya.
"Mas gapapa?" Rere mendadak khawatir. Ia naik ke atas ranjang.
"Pake bajunya. Nanti aku khilaf," balas Dino ketus. Tetap mencari kesempatan untuk melihat dua gunung kembar milik Rere namun sayang belum rejekinya. Gunung itu tertutup handuk.
Dino memejamkan matanya. Memilih tidur untuk meredakan sakit dikepalanya. Ia ingat, besok harus melakukan kontrol untuk melihat jahitan di kepalanya.
Dino mengucek matanya. Ia melihat jam di dinding. Jam menunjukkan pukul setengah dua belas siang. Lama juga ia tidur. Dino bangkit dari ranjang, membuka lemari lalu memilih pakaiannya. Dino mengenakan celana Chinos selutut dan kaos "Supremi' berwarna hitam.