"Re, bisa kita bicara?" Bara mendekati Rere yang sedang duduk di kolam renang.
"Apa?" Rere ketus menatap sang kakak tiri. "Mau membela istri abang?"
"Kenapa kamu berpikir seperti itu?" Bara kaget mendapati sikap sang adik.
"Apalagi yang abang bicarakan jika bukan tentang kejadian di taman."
"Kejadian apa?" Bara bingung. Ia tak mengerti maksud Rere.
"Jangan lugu bang. Pasti kak Dila sudah bilang padamu jika kami bertengkar di taman tadi. Aku benci pada istrimu! Dia mempermalukan aku hingga ibu-ibu julid itu menghinaku."
"Apa maksud kamu?" Bara geram lalu mencengkram lengan Rere. Ia marah karena Rere sudah mulai ketus dan tak hormat padanya.
"Jangan pura-pura tidak tahu."
"Dila tidak cerita apa-apa padaku!" Bara membentak Rere. Wajahnya masam dan tatapannya tajam. "
"Aku berkata jujur." Bara melirik Rere. Tatapannya lekat seolah ingin memakan Rere.