"Kamu berantem sama Dino?" tanya Ainil spontan.
"Ga bunda. Masa kami berantem." Rere kikuk mendapati pertanyaan itu. Kenapa Ainil begitu peka sehingga sikap Dino begitu kentara. Menurutnya Dino sudah pintar berpura-pura. Bersikap manis. Semuanya terlihat baik-baik saja. Siapa sangka Ainil masih bisa melihat keanehan di antara mereka.
Ainil membawa Rere bicara di taman belakang. Perempuan itu gugup. Ia tak mau Ainil menginterogasinya masalah hubungannya dengan Dino. Rere tidak memiliki rasa sedikit pun pada Dino. Ia memang egois. Merasa bisa menghidupi Leon tanpa bantuan Dino.
"Re….." Ainil menatap putrinya dengan senyum irono. Ia sadar jika Rere belum bisa menerima statusnya sebagai istri. Pernikahan mereka begitu cepat dan mendadak. Mereka menikah demi anak dan masa depannya.
"Iya bun."