"Ga boleh ngomong kampret sama suami," telunjuk Dino mendarat di bibir Rere.
Perempuan itu terdiam merasakan tangan Dino mengelus pipinya. Tatapan Dino sangat meneduhkan hingga membuat Rere terhipnotis. Keduanya saling pandang. Entah kenapa Dino sering membuatnya hilang fokus. Pesona pria itu melemahkan dan melumpuhkannya.
"Bisa tangannya dijauhkan dari bibirku?" Rere menatap tajam. Masih arogan dan gengsi.
"Kenapa? Kamu berfantasi lain?" Kekeh Dino menggoda Rere. Pria itu mengedipkan mata.
Rere membuang muka. Ia melihat ke arah lain. Ia tak boleh lemah. Harus tetap dengan pendiriannya. Dino tak boleh diberi hati.
"Apaan sih Mas. Menyebalkan." Rere menepis tubuh Dino lalu pergi meninggalkan pria itu. Rere sangat kesal karena dikerjai.
Bodohnya aku! Rere merutuki kebodohannya.