"Mas kamu mau apa?"
"Bantu kamu lepas selendang. Kalo mau bantu lepaskan yang lain boleh juga." Dino mengedipkan mata. "Apa-apaan sih Mas. Bla...bla...bla..." Rere mengomeli Dino sepanjang jembatan kenangan.
Dino tertawa terbahak-bahak mendengar omelan istrinya.
"Sudah puas ngomel?"
"Belum."
"Kayaknya itu mulut harus diajarin fungsi lain selain ngomel."
"Maksud Mas?"
Detik itu juga Rere terdiam saat mulutnya disergap Dino dengan satu ciuman panas yang menggelora. Rere tergagap, mencoba menolak namun tangan Dino mencengkram dagunya dengan kuat. Setelah satu lumatan yang panjang Dino menghentikan aksinya.