"Nih". aku langsung memberikan high heelsnya pada Diano, tanpa basa-basi. aku rasa dia hanya mau mendekatkan diri dan memberikan perhatian layaknya seorang lelaki yang begitu sempurna. Kenapa dia mau menjadi sempurna? padahal dia sudah begitu sempurna hanya dengan aku tatap saja.
Angin menerpa wajahku dengan nyaman,Saat ini kami mobil berwarna hitam dengan desain modern dan merupakan mobil yang terlihat mahal Di mataku.
Dia membuka atap mobil panoramic roof nya, membiarkan angin malam masuk dan menenangkan suasana didalam mobil. Dia tau aku sedang banyak udara segar saat ini.
"Kau sering merasakan sensasi seperti ini?". aku bertanya dan mengangkat satu tangannya ke atas. membiarkan angin membawa semua kesedihan dihatinya, membawa pergi masa lalu yang menghantuinya setiap malam.
"Tidak juga, aku terlalu sibuk mengurus pekerjaan. hanya sesekali saja aku merasakan sensasi seperti ini". ucap Javier dengan begitu jujur.