"Kau bisa berkata apa saja yang kau inginkan, tapi kenyataan tetaplah kenyataan. Hiduplah dalam mimpi manis orang lain, namun saat kau bangun nanti. kau akan melihat kenyataan yang lain." Setelah mengatakan hal tersebut, ibu Arsinoe berjalan pergi dari hadapanku.
aku hanya bisa menelan ludah susah payah, sambil melihat kepergiannya yang perlahan-lahan membawa semua rasa sakit hatiku.
Tanganku sudah bergetar hebat, aku bahkan merasa seluruh tubuhku terasa begitu dingin. mataku melihat ke sekeliling, ruangan ini langsung hampa dan mencengkam. apakah ini adalah mimpi orang lain? apakah saat ini aku memang terjebak di dalam mimpi Ele yang dulu?
Tidak mungkin, aku adalah Ele.. dan aku hidup di dunia nyata yang ku buat sendiri.