"Hm, Ren …" ucap Josen terhenti dengan menatap Rena.
"Kenapa?"
"Menurut lo—"
"'Menurut lo Yunbi punya masalah sama orang tuanya kan?' Lo pasti mau nanya gitu kan ke gue?" tanya Rena dengan menebak pertanyaan Josen. Cowok itu hanya menyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu.
"Tau bener si."
"Udah ke tebak, bego!" timpal Rean yang masih melihat ke arah ponselnya.
"Udah, biarin aja, biar Yunbi yang cerita. Gue yakin, Yunbi bakal cerita semuanya, tunggu waktu yang tepat buat cerita semua ini," ucap Rena tersenyum.
"Bener juga lo, tumben pinter."
"Lo enggak tau? Yang lo lawan itu selalu ranking tiga besar," timpal Rean lagi yang membuat Rena tertawa kecil.
"Dih, suka bener," jawab Rena tertawa.
Beberapa menit kemudian, Yunbi keluar dengan sweater lengan panjang, dan celana yang sedikit di atas lutut itu, dia menyisir rambutnya, dan sedikit memakai lip balm.
"Ayo!" ucap Yunbi tersenyum.
"Yunbi yang gue kenal udah balik nih," ucap Rena dengan tertawa kecil.