Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Phoenix Pedant Elemental

🇮🇩itn_pras
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.7k
Views
Synopsis
Jiang Yue, hanya anak yatim piatu yang tak sengaja di temukan seorang jendral militer dan di adopsi oleh sang jendral. dibawah pelatihannya, Jiang Yue menjadi gadis tangguh,gigih dan pemberani. namun, apa jadinya jika ayah baptis yang dia sayangi dan keluarga angkatnya di khianati dan di bantai serta dirinyapun tak luput dari pembantaian. hingga akhir hidupnya, hanya penyesalan yang tertinggal karna tidak bisa melindungi keluarga yang telah merawatnya.

Table of contents

Latest Update1
Prolog4 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

Jiang Yue sebagai kakak kandungnya membuat Jiang Yue bisa merasakan seperti apa kasih sayang keluarga.

"(Flashback)"

ayah Jiang Yue orang yang baik dan

ramah. dia bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta. ibunya seorang yang

lembut dan penyayang. keluarga Jiang Yue

menjalani kehidupan yang sederhana dan harmonis.

Jiang Yue 5 tahun

ibunya tiba tiba sakit-sakitan. ayah pun mengirim ibu ke rumah sakit dengan perawatan terbaik. ibu membutuhkan donor ginjal, dan tanpa ragu ayah langsung mendonorkan ginjal miliknya.

ibu pun menjalani beberapa perawatan dan operasi. namun, operasi ibu gagal yang mengakibatkan ibu meninggal.

kenyataan ini sungguh pahit di terima oleh ayah. hingga ayah terus larut dalam kesedihan atas kepergian ibu, dan ayah harus membesarkan ku sendirian.

kehidupan kami hanya mengandalkan sisa uang tabungan ayah, karna ayah

mudah lemas,pusing,dan sakit-sakitan

setelah mendonorkan ginjalnya untuk operasi ibu. ayah tampak menahan sakit yang seringkali kambuh hingga saat aku

berumur 5tahun, ayah meninggal. dan aku

hidup sendirian.

lalu aku di bawa seorang bibi yang berjanji padaku untuk merawat dan memberi makan ke sebuah tempat dimana itu adalah panti asuhan. tinggal 2 tahun di sana, terasa seperti neraka menurut gadis seusiaku.

bagaimana tidak, aku dan gadis seusiaku di jadikan objek percobaan. ternyata, panti asuhan yang aku tinggali ada sebuah laboratorium ilegal. dan mereka menanamkan sesuatu pada tubuhku dan aku di taruh di dalam tabung berisi air dengan beberapa selang tersalur ke tubuhku.

mereka sangat antusias dengan tubuhku.

karena selama ini, semua gadis percobaan sebelum ku semua mati. dan hanya aku yang mampu bertahan hingga saat ini.

entah berapa lama aku di dalam tabung,

karena setengah pikiranku tidak sadar.

hingga aku melihat, orang orang di laboratorium di tangkap sekumpulan orang yang tiba tiba menerobos masuk.

dan selebihnya, aku tidak tau.

*(Flashback end)*

tiba tiba, aku sudah berada di

kamar dengan kasur yang empuk dan nyaman. di situlah aku bertemu secara langsung dengan jendral dan setelah jendral mengetahui cerita hidupku, dia mengadopsi ku sebagai anak.

adik laki laki ku Fangjian, yaitu anak kandung jendral masih berusia 2tahun.

jendral bilang, ibunya meninggal saat melahirkan Fangjian.

setelah beberapa tahun aku tertarik dengan urusan militer dan bela diri.

namun, jendral tidak memperbolehkan ku berlatih karena menurutnya aku masih terlalu kecil. sehingga aku hanya menghabiskan waktu dengan membaca semua buku yang ada di ruang kerja jendral. dan jendral pun memperbolehkan ku membacanya.

terkadang aku juga bermain catur dengan Fengiian. karena di kediaman ini tidak ada mainan untuk anak anak. beberapa tahun berlalu, aku sudah di perbolehkan belajar beladiri, ketahanan fisik, dan juga cara bertahan hidup.

beladiri yang kini aku kuasai adalah,

taekwondo ,muay thai, karate, dan kungfu

berpedang, dan menembak. selain itu, aku

bergabung dengan kamp militer saat di

usia muda. aku terkenal dengan sebutan Bufu Tianming yang bertugas sebagai pengintai dan mencari persembunyian karena pernah menjadi objek percobaan, aku merasa mudah dalam menghapal dan mempelajari sesuatu. dan untuk kabar adikku, dia menikmati hidup dengan caranya.

tidak sepertiku yang bergabung dengan kamp militer dan selalu terlihat serius, dia tumbuh menjadi remaja yang ceria

dengan segala tingkah pada masa pubernya. baru baru ini, K-pop sedang booming di China.

ketika aku di rumah, selalu terdengar musik musik ala K-pop dan itu terjadi berulang ulang. sungguh aku jadi hafal setiap lirik dan nadanya. Fengjian juga bilang, bahwa suatu saat dia juga ingin debut seperti para idol idolanya.

"kak, suatu saat aku akan debut seperti idolaku" ucapnya bersemangat

"tapi kak, kau janji jangan bilang bilang pada ayah. karena pasti dia tidak setuju" lanjutnya

"hah,,,baiklah belajar dulu yang benar. barulah kau wujudkan cita citamu itu"

ucapku sembari mengacak rambutnya

"ahh kakak, rambutku jadi berantakan" ujarnya kesal

"apa yang sedang kalian bicarakan?" ucap jendral yang datang tiba tiba

"tidak apa apa ayah,kami hanya membicarakan i-huphh" ucapku yang terhenti karena Fengjian langsung menempelkan tangannya di mulutku

"aku hanya bertanya bagaimana bisa kakak menguasai semuanya dengan begitu cepat" ucap Fengjian beralasan

"itu karna, kakak mu rutin berlatih dan tidak pantang menyerah" ucap sang jendral

"baiklah Yue, ada yang ingin ayah bicarakan padamu" lanjutnya

aku langsung mengerti isyarat ayah,

sehingga langsung mengikutinya keruang kerja.

di ruang kerja,

"duduklah" ucap sang jendral

"ada apa ayah? apa terjadi sesuatu yang serius?" tanya ku

"terjadi pergerakan mencurigakan di sini!"

ucap jendral sambil menunjuk peta kota Beijing

"boleh kah aku tau pergerakan mencurigakan yang seperti apa? agar mempermudah ku menemukan target pengintaian" ucap ku

"ada beberapa kapal laut yang di temukan tidak memiliki izin (ilegal) juga di temukan satu paket bom di sebuah mobil yang terparkir dan di perkirakan tidak hanya satu" jelas jendral

"jadi ayah menugaskan ku untuk mencari sumber dari paket bom tersebut? lalu, apakah ada petunjuk lainnya yang akan mempermudah ku?" ucap ku

untuk saat ini, kami hanya mengetahui plat nomor mobil dan satu telepon genggam yang di temukan di dalam mobil" ucapnya

"ini cukup sulit, baiklah aku akan pergi ke TKP" ucapku

tak ku sangka pertemuan itu akan menjadi terakhir kalinya aku berbincang dengan ayah.

karena saat aku pulang, aku hanyai melihat tubuh keluargaku dan para pengawal kepercayaan terbujur kaku,berserakan,dan tak bernyawa.

aku menemukan sepucuk surat dari ayah yang menyuruhku melarikan diri ke sebuah desa terpencil. Namun mereka terus mengejarku hingga ujung tebing di mana aku harus melompat ke dalam lembah.

"hah., hebat juga bisa selamat sejauh ini" ucap tangan kanan ayahku dulu

"Dasar baj*ng*n, bisa bisanya kau tersenyum dan hidup damai sementara tanganmu berlumuran darah keluargaku!!!" ucapku

"Dunia ini kelam nona, jadi jangan berceloteh omong kosong dan cepat serahkan liontin yang di berikan jendral padaku! maka aku akan memberikanmu kesempatan untuk hidup dan menjadi wanitaku"

"heh,,, dasar bodoh. lebih baik aku mati ketimbang menjadi simpanan tua bangka sepertimu!" lalu setelah itu, akupun tak ragu untuk melompat dari tebing dan terus menggenggam liontin pemberian ayah.

"bila aku mati dengan cara seperti ini dan bisa menemui keluargaku, ak...aku siap untuk menemui kalian keluargaku" gumamku lirih