Malam yang sunyi, diisi oleh suara - suara alam yang merdu. Aku disini menatap langit yang sama dengan langit tiga tahun yang lalu. langit yang gelap diisi oleh suara burung, jangkrik. dan hujan yang lebat. kamu dibelakang ku, membisikkan kata- kata yang sekarang sudah tidak terdengar lagi. "apa kabar mu sayang? aku merindukan mu." kata ku kepada hembusan angin. "aku baik, dan sangat merindukanmu." kata itulah yang aku rindukan, pelukan hangat mu, suara serak mu. "mengapa Tuhan tidak mengijinkan kita untuk bersama?! " teriak ku.
#flashback on..
"aku baik, dan sangat merindukanmu" Tiba-tiba dia berkata sambil memeluk ku dari belakang. aku tersenyum dan berbalik. "aku juga " kata ku. "ayo kita cari makan" katanya sambil menarik ku keluar dari rumah. "brukkk.. " suara yang terdengar nyaring sekali di kupingku, dan aku melihat kamu. disana. terbaring lemah dengan tangan yang terangkat. meminta untuk aku gengam. tapi apa daya ku. jiwa ku terpaku. kenapa Tuhan mengizinkan ini terjadi sekarang. dimana aku sudah bisa bahagia.
#flashback off..
"lerakan saja Vi! kamu harus bangkit, jangan pernah menyesal. Tian tidak mau kamu jadi seperti ini. kamu harus bangkit! " kata sahabat ku yang duduk disamping ku. menangis itu yang bisa aku lakukan saat ini. kamu, sudah merelakan apa yang penting untuk menyelamatkan ku, tapi aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan untuk itu semua. "aku merindukan Tian, Ra! " kata ku ke sahabat ku.
aku lelah. kapan ini akan berakhir. apa aku tidak bisa bahagia?