Dibandingkan dengan suasana kehidupan di desa dan kegembiraan dalam unit kerja, halaman kecil di sisi lapangan terlihat sangat sepi dan terpencil. Jika bukan karena suara babi di halaman belakang, Layla hanya berdiri dari luar dan melihatnya. Dia pikir tidak ada orang yang tinggal di sini.
Dia belum datang kemari setelah beberapa hari, dan kali ini dia datang ke sini lebih dalam.
Saat memasuki halaman, masih ada beberapa orang di halaman yang mengayun-ayunkan kipas angin untuk menikmati kesejukan, ada laki-laki, perempuan dan anak-anak, tapi mereka belum pernah berbicara sebelumnya.
Adik laki-laki Hanik, Julio, bahkan tidak melihat ke pintu. Dia hanya mendengar gerakan itu, lalu dia membuka mulutnya yang tajam "Yo, Nona Layla, kamu sudah kembali? Kamu benar-benar sibuk dengan urusanmu."
Tidak ada jawaban. Dia mengangkat kepalanya karena terkejut dan melihat ke atas.
