Rahman berkata "Pak Endang itu juga benar. Ikan, ayam, dan nasi putih dari restoran sudah cukup, tapi dia memakan salah satu mi-ku. Anak-anak tua dan anak-anak yang sudah tua harus melihat roti sarang landak itu. Kelihatannya bagus. Aku baru saja melihat buah teratai yang menarik hari itu. Aku tidak malu mengatakan bahwa itu tidak diberikan kepadanya. Cucunya mengira kita memberikannya dengan sengaja. Mata bukan mata dan hidung, bukan hidung."
"Dia ingin seperti ini, kita akan melakukannya besok dan memberinya mie putih."
"Pak Endang kelihatannya senang saat mengambil semuanya itu dan cucunya memberiku uang meski aku tidak memintanya. "
" Kakak, kamu pergi makan malam dulu. "
Layla mengangguk dan membuka masker lalu pergi ke dapur.
Pada siang hari, ketika Nirmala sedang tidur siang di asrama, Layla menanyakan tentang alamat Harian Surya, membeli dua botol jeruk kaleng, dan mencarinya.