Alfan berdiri dan berjalan menuju pintu. Suara langkah kaki membuat dua orang di luar pintu dengan cepat berpisah "Ah, Aldi, kita semua pergi! Kita benar-benar pergi."
"Cepatlah, eh!"
Alfan juga tahu kalau mereka hanya berusaha menakut-nakuti orang, melihat kedua pria itu pergi, dia juga berdiri di sana, mengulurkan tangan dan menekan pelipisnya.
Ada hening sesaat di dalam ruangan, dan Layla memecahkan situasi terlebih dahulu.
Dia mengeluarkan kertas tempat Sandi menekan sidik jarinya, dan menunjukkannya kepada Alfan beberapa langkah darinya. Dia takut dia akan merobeknya lagi. Dia buru-buru berkata "Orang sampah seperti ini, kamu masih melindunginya! Lihat, lihatlah apa yang dia katakan saat itu dan apa yang dia katakan sekarang. Semua keuntungan masih menjadi miliknya. Kalau ada masalah, dia harus menghilangkannya, dia bukan manusia! "
Penglihatan Alfan masih sangat bagus. Setelah membacanya, matanya menegang. Dan dia menatap wajah Layla yang masih marah.
