*Beberapa menit sebelum pertengkaran*
Calling 'Psikopat'
(EJ) Hey, cepat ke rumahku..
(J) Untuk apa? Aku sedang sibuk
(EJ) Kita perlu bicara langsung
(J) Kalau ga penting la-
(EJ) INI PENTING!
(J) Ya..
/Tuttt...
...
*Beberapa saat kemudian*
Jessica sudah sampai di depan pagar pintu rumah keluarga jung, ia langsung masuk karena satpam rumah sudah mengijinkannya untuk masuk dengan keadaan masih mengunyah permen karetnya.
"Ckk..dia mau pamer rumah hah?" -batin jessica
Baru saja jessica masuk tanpa mengetuk pintu, eomma jung langsung membentak wanita tak berhati itu dengan keras.
"YAKKK WANITA TIDAK TAU DIRI, BEGITU PULA DENGAN SUAMIMU ITU SAMA² TITISAN DAJJAL! ANAK SEJUJUR, SEPOLOS, DAN SEIMUT TAEYONG TIDAK PANTAS KAU SIKSA SAMPAI DIA KESAKITAN, APA LAGI IA DI ASUH OLEH ORANG TUA PSIKOPAT SEPERTIMU JESSICA JUNG!" Bentakan eomma jung terdengar hingga ke indra pendengaran jaeyong
Jaehyun langsung berlari menuju pintu untuk mengecek keadaan di luar kamarnya walaupun ia belum terlalu seimbang untuk berlari karena barusan berdiri. Sementara taeyong hanya menyusul dan bersembunyi di belakang tubuh jaehyun.
"Ckk..wanita tua tidak usah ikut campur tentang aku dan taeyong ya, jelas² dia gapapa kok."
"Eom-eomma beneran datang?" Taeyong sedikit mengintip
"Hm." Jaehyun yang mendengar eommanya di katai wanita tua langsung berjalan cepat menuju jessica dan langsung menampar pipinya dengan ⅙ kekuatannya karena ia sedang menampar perempuan sekarang
"ULANGI! KAU BARUSAN PANGGIL EOMMA APA HAH?!" Jaehyun mencengkram bagian leher kaos jessica hingga tubuh jessica sedikit terangkat
"Ckk jangan sok jadi pahlawan, ini urusanku dengan ibu tuamu ini." Jessica meninju kepala jaehyun hingga lelaki tidak tau takut itu langsung melepaskan cengkramannya
Karena ia tau posisinya sebagai laki² yang tidak boleh melakukan kekerasan terhadap wanita, ia tidak membalas pukulan itu dan berusaha menahan dirinya.
"Jeje.."
"WOIII, BUKANNYA MALAH KERJA MALAH DI SINI!" Jessica melihat taeyong tengah sedikit menyembunyikan badannya di tembok sebelah pintu
"Aku yang menyuruhnya ke sini!" Balas eomma jung. "Jadi, aku dan jaehyun yang akan merawat taeyong mulai hari ini." Eomma jung menyodorkan beberapa lembar uang di dalam amplop putih panjang itu kepada jessica
"Ya sudah ambil saja anak itu aku tidak peduli, sekalian barang² sampahnya itu kau ambil sebelum ku buang." Jaehyun yang terlihat emosinya sudah di ujung tanduk itu dinetralkan kembali oleh belaian taeyong
Eomma jung menepuk tangan beberapa kali untuk memanggil beberapa maid dan boyguard yang ia miliki untuk mengemasi barang milik taeyong di rumah jessica dan suaminya.
"Ya sudah sana pulang aku hanya ingin membicarakan itu saja." Eomma jung bangkit dari duduknya dan menghampiri jaeyong
"Ckkk membuang waktuku saja.."
*MALAMNYA*
"Kamar taeyong di sini ya, besok eomma ganti tempat tidurnya dan semua furniture buat tempat tidurnya."
"Ga-ga perlu eomma, tempat tidurnya masih bagus kok cukup beli lemari saja."
"Jangan menolak, ini sudah keputusanku nak." Taeyong terpaksa menuruti eomma jung, ia masih belum terbiasa dengan kehidupan barunya sekarang
"Je, kamu persis banget kayak eommamu ga suka banget sama tolakan."
"Ya gitu lah ibu dan anak, hari ini tidur sama aku aja ya."
"E-ehhh? GA MAUU TAEYONG TIDUR SINI AJA."
"Apa kau ingat apa yang barusan kita bicarakan?"
"I-iya.."
*KAMAR JAEHYUN*
/deg deg deg
"HUAAA~, AKU BISA GILA KALAU SEPERTI INI TERUS (ᗒᗣᗕ)." -batin taeyong
Taeyong menyembunyikan tubuh pendeknya di dalam selimut sampai hidungnya, jantung tidak seperti biasanya sekarang, dia benar² gugup dan malu karena mengetahui jaehyun tengah menjadikannya sebagai guling.
Taeyong sama sekali tidak berani untuk membangunkan jaehyun, ia takut jika jaehyun akan marah dan semakin tidak mengijinkannya untuk tidur sendirian.
...
Sekarang sudah jam 3 subuh tapi si cantik belum juga terlelap di pelukan hangat jaehyun, ia merasa ada suara seorang wanita yang terus memanggil namanya. Taeyong semakin erat mencengkram baju jaehyun dan menyembunyikan wajah cantiknya di dada bidang jaehyun.
"Taeyong.." suara wanita itu semakin terdengar jelas di indra pendengaran taeyong, si cantik takut sampai tangannya gemetara hebat
"Taeyong-ah, ini eomma nak.." taeyong sama sekali tidak berani menoleh hingga tangan seseorang menyentuh pundaknya
Taeyong langsung menoleh ke belakang, tidak ada siapa² atau eomma jung di belakangnya. Taeyong semakin takut hingga tidak bisa tidur, di tambah sekarang dia ingin buang air kecil.
"Jeje..jeje bangun temenin bubu.."
"Hmm..?"
"Temenin bubu ke kamar mandi, bubu takut.." jaehyun yang masih mengumpulkan keniatan dan nyawanya hanya mengangguk dan membelakangi taeyong
"Jeje~ayo eummm.." taeyong terus menerus menggoyangkan bisep jaehyun
"Hmm baiklah.."
*KAMAR MANDI*
"Sudah..?" Tanya jaehyun dalam posisi bersandar lemas di tembok sebelah pintu kamar mandi
"Su-sudah.."
"Taeyong-ah.."
"Jeje..kamu dengar itu ga?"
"Hm?"
"Ada yang memanggilku ishh.."
"Mungkin kamu cuma halu bu." Jaehyun menguap hingga dirinya tergeletak di kasur
"Taeyong-ah." Tangan seseorang kembali menyentuh pundaknya membuat taeyong refleks menoleh tapi tetap tidak ada siapapun di belakangnya
Dengan cepat taeyong langsung membanting pintu kamar mandi dan bersembunyi di dalam selimut. Jaehyun yang bingung langsung duduk dan bersandar di kepala kasurnya.
"Siapa yang memanggilmu?"
"Dia ngaku² eomma.."
"Taeyong-ah."
"Huaaa jeje dia terus memanggil namaku T^T."
"Kita berbicara 4 mata di kamar barumu besok pagi, eomma tunggu." Bisik sosok tak berwujud itu lalu pergi
"Eumm besok kan masih sekolah.." -batin taeyong
*BESOK PAGI, KAMAR BARU TAEYONG*
"Eomma.., taeyong tidak punya waktu banyak untuk berbicara, taeyong harus berangkat ke sekolah habis ini."
Tiba² sosok tak berwujud itu bisa taeyong lihat dengan mata telanjangnya, padahal dia bukan anak indigo atau orang yang menguasai ilmu hitam dan semacamnya. Ia dibuat kaget dan bingung dengan kehadiran seorang wanita berusia 40-an yang berdiri di hadapannya, dan memiliki wajah yang mirip dengannya.
"Sayang, ini eommamu nak."
"A-aku tidak mengenalmu.."
"Tentu saja kamu lupa nak, kita terakhir bertemu saat usiamu masih 2 tahun. Aku terpaksa menyerahkanmu pada jessica, orang tua angkatmu itu karena masalah ekonomi.."
"Kau mirip sekali denganku.."
"Tentu saja taeyong-ah, aku ini eommamu."
"Eomma tinggal di mana sekarang?" Eomma lee tersenyum lalu mengusap pipi tirus taeyong dengan lembut
"Aku sudah ada di tempat yang lebih baik daripada di bumi sayang."
"Eom-eomma udah ga ada?" Eomma lee mengangguk, ia benar² sedih melihat anak semata wayangnya yang polos ini tidak mendapat haknya sebagai anak yang baik
"Eomma tau kamu anak yang kuat, maafin eomma ya nak..eomma gagal jadi sosok ibu yang baik buat kamu."
Taeyong menggeleng lalu memeluk eomma lee erat, entahlah bagaimana bisa ia memeluk jiwa yang tidak bisa di sentuh apa lagi di peluk. Walaupun begitu taeyong dapat merasakan peluk dan kasih sayang seorang ibu aslinya setelah sekian lamanya.
"Eomma ga gagal, eomma adalah ibu terbaik yang pernah taeyong miliki~! Eomma tetap mau ngelahirin taeyong walaupun eomma dan appa sedang kesulitan."
/tok tok tok
"Bubu, ayo berangkat.." suara jaehyun membuat eomma lee langsung menghilang meninggalkan taeyong begitu saja
"Kita berbincang lagi nanti ya eomma^^." -batin taeyong
*SEKOLAH*
"Jeje."
"Hm?" Taeyong perlahan-lahan menggenggam jari telunjuk jaehyun dengan tangannya yang lentik dan sedikit pendek
"Boleh seperti ini?" Jaehyun menoleh lalu tersenyum gemas melihat wajah memohon khas taeyong
"Tentu." Jawab jaehyun sambil mengusak lembut surai halus taeyong
"Oi!" Yuta menarik taeyong ke belakang membuat lelaki manis itu terjatuh
"Akhh..!"
"Baru pagi udah nyari masalah.." jaehyun menampar pipi yuta dengan ⅔ kekuatannya membuat hidung yuta mengalirkan darah segar 5 detik kemudian
Jaehyun menarik tangan taeyong agar kesayangannya itu bisa berlindung di belakangnya. Taeyong bersembunyi sambil memilin jas seragam jaehyun.
"Ngapain lo nampar yuta anjir!" Johnny langsung menonjok wajah tampan jaehyun membuat taeyong spontan langsung berteriak ketika melihat sedikit lecetan di pipi jaehyun
"Yakk jangan menyakiti jeje!"
"Pufftt hahaha, kau memanggilnya jeje ahaha dasar kekanak-kanakan~." lucas, kun, johnny dan yuta tertawa terbahak-bahak mendengar panggilan itu
Jaehyun yang tidak bisa menahan amarahnya langsung monjok muka johnny dengan kekuatan penuh, membuat johnny mimisan, lebam, lecet lalu tersungkur.
"Akhhh!"
"Yakk apa²an kau ini dasar mons-"
"Bukannya kalian yang monster? Mengganggu dan membully orang yang tidak salah apa² dan lebih lemah dari kalian." Jaehyun meregangkan jarinya begitu juga dengan tangannya
"Kau menang kali ini jung jaehyun, tapi besok aku tidak akan membiarkanmu menang!" Johnny berlari pergi di ikuti anak buahnya yang membuntutinya menuju UKS
"Je-jeje gapapa?" Taeyong tengah sibuk mengobrak-abrik tasnya, mencari plester luka yang ia simpan dan bawa selalu
"Gapapa, yang penting kamu gapapa sekarang." Taeyong menempelkan plester luka berwarna biru pastel dan bermotif panda di pipi jaehyun
"Ahahaha jeje lucu~."
"Kau memberiku plester anak kecil?"
"Ada pandanya hehehe, taeyong suka beli yang lucu² biar dilihatnya ga bosenin, juga buat ngelupain rasa sakitnya." Jaehyun kembali tersenyum tipis, biasa²nya lelaki manis di sebelahnya itu bisa memperbaiki moodnya hanya karena hal sederhana
"Pulang sekolah mau ga ke taman hiburan?" Taeyong langsung membulatkan matanya dan mengangguk kegirangan
"BUBU MAUU~, bubu ga pernah ke sana..jadi penasaran👉👈."
"Kalau gitu nanti kita main sampai puas ok." Taeyong menangguk, menggandeng tangan jaehyun dan menariknya menuju kelas
Jaehyun hanya bisa tersenyum lebar, tidak lupa juga memperlihatkan lesung pipinya yang dalam seperti cintanya kepada taeyong.
"Taeyong mau cepat² pulang sekolah >.<." -batin taeyong