"LOVE STORY"
SELAMAT MEMBACA!
"Tak kenal pun mampu dibenci"
Sekitar 20 menit Salma dan Naya menunggu di dalam ruangan kelas, segerombolan siswa masuk dengan berebut dan saling dorong – mendorong. Salma menjadi risih melihat hal itu, sedangkan Naya hanya memperhatikan mereka sembari menggelengkan kepalanya pelan.
Saat beberapa siswa berhasil masuk dan hendak menuju bangku masing – masing, mereka melirik kea rah Naya dan Salma sambil berbisik,
'Eh sapa tu orang?'
'Murid baru nggak tuh?'
'Kayaknya ia deh, gue baru liat'
'Eh, ngapain jadi ngomongin dia sih. Batal duduk ntar kita'
Salma hanya mendengar samar percakapan mereka, ia juga tidak memperdulikan apa yang mereka bicarakan. Salma hanya melempar senyum kepada beberapa siswa yang melirik ataupun memperhatikannya. Naya juga ikut melakukan hal yang sama, namun Naya merasa senyumannya dibalas oleh satu orang gadis yang duduk tepat disamping bangku Naya. "Hai,"ucap gadis itu.
"Hai, boleh kenalan gak?"tanya Naya ramah dan mengukir seulas senyum di bibirnya. Gadis itu terlihat membalas senyum Naya, ia terlihat ceria dan mendahului perkenalan.
"Boleh. Nama aku Putri, kamu?"jawabnya dan mengulurkan tangan kepada Naya.
"Aku Naya,"balasnya berjabat tangan.
"Boleh nanya nggak Nay?"ujar Putri padanya.
"Boleh,"menunggu Putri berbicara lagi padanya.
"Siapa nama temen kamu yang disamping itu?"menunjuk menggunaksn arah matanya.
"Oh, ini Salma. Sal, kenalin ini Putri,"Naya membuyarkan lamunan Salma, ia lalu menoleh kearah Naya dan beralih menatap Putri.
"Siapa Nay?"tanya Salma saat melihat Putri tersenyum kearah mereka.
"Namanya Putri, Sal."jelas Naya pada gadis itu dan ia tersenyum kearah Putri.
"Hai, kenalin aku Salma. Kamu duduk disampingnya Naya?"
"Iya, Sal. Nanti istirahat bareng yuk?"ajak Putri pada Naya dan Salma yang duduk berdampingan disana.
"Yuk,"ucap Salma dan Naya bersamaan.
Semua siswa mulai berdatangan, pertanda pelajaran akan di mulai. Guru mempersilahkan Salma dan Naya memperkenalkan diri, Salma melangkah mendahului Naya dan disusul Salma.
"Kenalin nama aku Salma Anatasia Fredick,"ucap Salma dengan seulas senyum di wajahnya, dilanjutkan dengan Naya yang meperkenalkan diri.
"Kenalin nama aku Naya Meliana,"ujarnya memperkenalkan diri.
Semua siswa tersenyum kearah mereka berdua sambil membalas sapannya. "Baik, kalian boleh duduk"ucap guru yang mengajar.
Salma dan Naya melangkah ke bangkunya, saat hendak sampai ia tak sengaja menabrak kaki seorang gadis yang entah disengaja atau tidak.
Bruk.
Salma berdiri dan memperhatikan gadis yang ia tabrak kakinya, ia hanya melempar senyum kepada gadis itu. Gadis itu hanya menatap Salma dengan tatapan tidak suka. "Ada apa Salma?"tanya guru itu saat melihat Salma terjatuh ke lantai."Nggak papa buk, cuma ke sleo,"jawabnya menggelengkan kepala. Salma dan Naya melanjutkan langkah mereka hingga sampai dibangku.
"Kamu nggak apa kan, Sal?"khawatir Naya yang melihat kejadian itu.
"Nggak apa kok, Nay."jawabnya bohong padahal kakinya sedikit nyeri akibat kebentur lantai.
"Baik anak – anak, ibu akan memulai pelajaran hari ini. Pertama ibu akan memperkenalkan diri, nama ibu Nesa Muliati. Panggil bu Nesa saja, ibu selaku mengajar IPA. Ada yang ditanyakan?"ucap buk Nesa
"Nomor WAnya buk,"seru seorang lelaki yang duduk dibangku paling pojok.
Seisi kelas tertawa mendengarnya, buk Nesa hanya menggelengkan kepalanya pelan."Kamu ini aneh – aneh saja,"tambahnya
Setelah bu Nesa memulai pembelajaran, seketika suasana menjadi hening. Suara spidol dan papan yang beradu dan menggema di ruangan kelas.
"Baik, setelah ibu jelaskan tadi. Ada yang tidak paham?"tanyanya setelah selesai menjelaskan materi yang ditulis di papan.
"Sudah buk,"ucap siswa serempak.
"Baik jika sudah, ibu akan memberikan kuis. Setuju?"meminta suara dari muridnya ssmbik berdiri.
"Setuju,"ucap Salma seorang diri. Sontak ia membeku,'kok cuma aku aja yang setuju'ucapnya dalam hati.
"Loh, satu aja yang setuju ya?"ragu bu Nesa memberikan kuis.
"Saya buk,"ujar seorang pria yang duduk dibangku paling belakang.
"Baik kita adakan saja. Siapkan diri kalian anak – anak."ujar buk Nesa dan mempersiapkan soal kuis.
'apasih tu cewek, mentang – mentang pinter. Nggak bisa jawab tahu rasa lo'
'sok – sok an aja jadi cewek'
'eh tu cowok siapa sih?'
'wih ganteng banget cowoknya'
Beberapa siswa berbisik – bisik akan ucapan yang diajukan bu Nesa karena Salma.
Jadilah dikelas Salma mengadakan kuis, Salma adalah orang pertama yang berhasil menjawab kuis. Soal yang dilontarkan buk Nesa tidak panjang namun jauh diluar dugaaan, ternyata jawaban daro soal buk Nesa yang dijawab Salma sangatlah panjang. Jika dalam tulisan bisa saja menghabiskan satu lembar penuh, tapi jawaban yang Salma lontarkan sudah ada diluar kepala. Semua terkagum melihat kelincahan Salma menjawab soal.
~ ~ ~
Kini sudah waktu istirahat, Salma, Naya dan Putri melangkah menuju kantin yang ada disekolahnya. Tapi entah kenapa ada seseorang yang menghalangi jalan mereka. Dia gadis yang tadi dikelas, gadis yang dengan sengaja membuat Salma terjatuh. Salma mencoba mencari jalan disamping tubuh gadis itu dan yah. Iya berhasil masuk bersama dua temannya.
Gadis itu membalikkan badannya sebentar untuk menoleh ke arah Salma dan berlalu pergi begitu saja.'Dasar pengecut'gumam salah satu orang yang sedang duduk dikantin.
Salma dan dua temannya berjalan ke arah memesan makanan. Selesai memilih makanan, mereka menuju ke salah satu kursi. Menikmati makanan bersama adalah hal yang sangat menyenagkan, terlebih saat bercanda ria bersama.
"Mm...Sal, kok aku baru liat kamu sama Naya ya? Pas MPLS nggak ada aku lihat kamu deh,"heran Putri melihat Salma yang tiba – tiba ada dikelasnya.
"Oh itu. Aku emang nggak ikut MPLS, Put,"jawab Salma.
"Loh, kok bisa?"bingung Putri kembali.
"Santainya kali ngomongnya. Gini, aku sama papaku itu kenal sama pemilik sekolah ini. Jadi papa aku nyuruh sekolah di sekolah milik papa, tapi aku nggak mau. Dan aku milih sekolah disini, trus papa bilang ke aku,"Kalau itu memang keputusan kamu, papa ijinin tapi kalau ada apa – apa kamu harus bilang sama papa. Dan syaratnya kamu nggak boleh ikut MPLS sekolah."tutur papa Salma waktu itu. Yaudah gini deh jadinya,"jelas Salma.
"Sumpah aku bingung, Sal."ucap Putri seakan tidak sanggup mengerti apa yang Salma sampaikan barusan.
"Yaudahlah, nggak usah dipahami. Kamu juga bakalan tahu,"tertawa kecil kearah Putri.
Kini Salma dan dua temannya tertawa lepas, seakan kantin ini adalah rumahnya. Salma yang menyadari hal itu lantas berhenti tertawa dan menutup mulutnya. Ia berusaha menahan malu, dua temannya juga berhenti dan mereka saling menatap satu sama lain.
Kringgg.
Bel tanda masuk kelas telah dibunyikan. Semua siswa berhamburan keluar kantin. Salma dan dua temannya bergegas meninggalkan kantin dan menuju kelas."Eh bentar deh. Kalian duluan aja ke kelas, nanti aku nyusul, mau ke toilet bentar,"ujar Salma saat tiba di depan kelas.
"Oke, mau dianter?"tawar Naya.
"Nggak usah, masuk aja sama Putri,"ucap Salma pada Naya.
"Oke, hati – hati."ucap Naya dan Putri saat Salma hendak melangkah pergi.
***