"Sebuah awal yang tak pernah
kutahu akhirnya nanti"
SELAMAT MEMBACA!
-
Seorang gadis yang tengah mencoba membuka matanya peralahan, ia mulai sadar akan dunia yang sudah mulai terang. Cahaya matahari menerobos masuk melalui penglihatannya.
Gadis itu kini telah bangkit dari ranjangnya dan menuju kamar mandi. Gadis itu memiliki nama yang indah "Salma Anatasia Fredick". Seorang gadis yang memiliki keluarga masih lengkap, ayah, ibu dan kakaknya. Namun sebuah jarak telah memisahkan keluarga salma, urusan pekerjaan ayah dan ibunya belum selesai di Amerika, dan kakaknya kuliah di Korea Selatan. Salma tinggal di rumahnya yang bisa terbilang mewah bersama pembantu beserta sopirnya.
Kembali kedalam aktifitas salma saat ini, ia sedang merapikan seragam sekolahnya yang sedikit keluar. Ia mulai menyisir rambutnya dan memasang jepit rambut berwarna pink di beberapa helaian rambutnya. Salma beranjak mengambil tas yang sudah ia siapkan tadi malam dan mengambil satu buah novel di rak bukunya dan memasukannya kedalam tas sekolah yang ia bawa. Membaca merupakan salah satu hobi Salma, tak jarang juga ia akan membeli novel jika sudah selesai membaca novel yang lainnya.
Suara ketukan terdengar jelas dari pintu, seorang wanita paruh baya kemudian berseru,
"Non salma, ayo keluar!"jeda
"Bibi sudah siapkan sarapan, ayo turun non. Bibi tunggu dibawah ya?"serunya yang terdengar jelas oleh Salma. Salma langsung beranjak mendekati pintu dan membukanya.
Ceklek.
"Iya bi. Sekarang aku turun,"ucapnya yang tengah melangkah menuruni anak tangga.
Salma berjalan mendekati meja makan dan mulai memakan sarapannya. Ia ingat kalau sekarang adalah hari pertamanya sekolah. Pekan lalu ia baru lulus SMP dan sekarang beranjak ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu SMA. Sebenarnya ia berniat bersekolah di gedung sekolah milik ayahnya, namun ia berpikir untuk mencari sekolah yang berjarak tidak jauh dari rumahnya. Jadilah ia bersekolah di SMA Purnama.
Salma telah selesai menghabiskan sarapannya dan hendak menuju dapur, tapi pembantunya datang dan bilang bahwa ia telah menyuruh sopirnya menyiapkan mobil untuk mengantar salma kesekolah sekarang. Salma mendengar hal itu hanya mengancungkan jempol kepada pembantunya dan mengucapkan terima kasih sebelum pergi.
Sopirnya membunyikan klakson agar salma dapat mengetahui kalau mobil yang mengantarnya sekolah sudah siap. Salma pamit kepada pembantunya dan melangkah keluar, ia masuk kedalam mobil yang sudah ada tepat didepan pintu utamanya. Sampai di mobil, salma tersenyum bahagia sembari mendengarkan music yang mengalun didalam radio yang ada di mobilnya.
Saat liril lagu boyband yang ia sukai terputar, ia ikut menyanyikan beberapa part didalam lagu itu,
nunkkochi tteoreojyeoyo
tto jogeumsshik meoreojyeoyo
bogo shipda (bogo shipda)
bogo shipda (bogo shipda)
eolmana gidaryeoya
tto myeot bameul deo saewoya
neol boge doelkka (neol boge doelkka)
manage doelkka (manage doelkka)
(BTS – Spring Day)
Salma menikmati alunan musik yang ia putar itu, sesekali juga ia akan ikut menyanyi. Mereka adalah salah satu boyband terfavorite salma dari Korea.
"Pak, nanti turunin aku di depan gerbang aja ya. Nggak usah masuk, takut diliatin siswa yang lainnya."ucap salma kepada sang sopir.
"Iya non salma,"balas pembantu itu.
Tak sampai 30 menit, kini ia sampai di depan gerbang sekolahnya. Sebelum melangkah masuk ke halaman sekolah, salma melihat keadaan sekitar. "Kenapa masih sepi?"gumamnya dan melangkah masuk menuju halaman sekolah.
Begitu sampai di halaman sekolah, salma spontan membulatkan matanya. Semua siswa telah berbaris rapi dan mengenakan topinya masing – masing. Salma membeku ditempatnya saat ini, perlahan ia mencoba melangkah namun langkahnya terhenti saat seseorang menepuk bahunya.
Otomatis salma langsung membalikkan badannya dan ia bisa melihat siapa yang mepuk bahunya tadi. Seorang perempuan yang mengenakan topi dan rambut yang terurai di aksesoriskan bando kuning. Salma tersenyum melihat rupa perempuan itu, ia bisa menebak kalau dia sederajat umurnya dengan salma. Perempuan itu mengulurkan tangannya dan memperkenalkan namanya,
"Kenalin aku Naya, kamu siapa?"ujarnya ramah
"Aku Salma,salam kenal naya,"balas salma'jeda'
"Kamu terlambat juga?"tanya salma
"Eh, iya. Tadi dijalan macet, jam segini aku baru sampi jadinya,"sedih naya
"Hemm.., kalau gitu ayo bareng sama aku. Kita lapor dulu sama guru BK, abis itu mungkin kita bakalan dihuhukum kayaknya."ujar salma yang terlihat sedikit resah.
"Enggak papa, kita harus tanggung jawab kalau dihukum,"pasrahnya ikhlas
"Kamu ini nay, pasrah sekali."ucapnya tertawa pelan
"Kenapa kalian masih disini?"ucap seorang wanita
Salma menoleh ke asal suara, ia membeku ketika melihat wanita berpakaian guru ada di depannya saat ini. Salma diam, ia tidak mengeluarkan suara sama sekali, naya pun ikut bungkam karena kedatangan gurunya itu yang tiba –tiba. Secara tidak sengaja naya dan salma melirik satu sama lain.
"Kenapa kalian diam saja, mau mengikuti miniquen challenge?"tanya guru itu, salma dan naya terkekeh pelan mendengar kalimat akhir guru itu.
"Ayo cepat masuk ke dalam kelas kalau tidak mau ibu hukum,"perintahnya membuat salma menghela nafas, ia kemudian memberanikan diri untuk bertanya,
"Tapi buk, saya belum dapet kelas."ujarnya takut – takut dan naya menganggukan kepalanya tanda ia juga belum mendapatkan kelas.
"Loh kenapa bisa? Kalian tidak ikut Mpls kemarin?"bingung guru itu
"Ayah saya bilang, kalau saya langsung saja masuk sekolah hari ini tanpa mengikuti mpls buk,"jujurnya
"Tunggu sebentar. Kamu anaknya siapa?"seriusnya
"Saya anaknya pak Wisnu buk,"jawab salma
"Ohh, jadi kamu anaknya pak wisnu. Kenalkan saya Fela Apsari, saya selaku guru BK disekolah ini. Ayah kamu sudah menghubungi kepala sekolah SMA Purnama, kata beliau anaknya akan sekolah disini dan mpls untuk kamu ditiadakan. Jadi kamu bisa langsung sekolah di sini. Mari ikut. Akan ibu tunjukkan kelasnya,"berjalan mendahului Salma.
Sambil berjalan menyusuri beberapa koridor, bu guru yang diketahui memiliki nama "Fela Apsari,"Bertanya kepada salma, atau bisa dibilang sekedar basa – basi.
"Kamu siapa namanya?"tanya fela sembari melirik kerah salma
"Saya Salma Anatasia Fredick bu,"balasnya sopan
"Itu kamu yang disebelah salma?"melirik kearah naya
"Saya naya meliana buk,"ucapnya sopan
"Baik. Kalian ibu jadikan satu kelas saja ya?"tanya fela meminta persetujuan
Tak sadar, mereka kini sudah sampai dikelasnya. Kelas X IPA 2. Naya dan Salma berterima kasih kepada bu fela dan segera melangkah masuk ke dalam kelas. Keadaan kelas sangat sepi, karena semua murid mengikuti upacara bendera hari pertama untuk kelas X.
Salma duduk dibangku nomer tiga dari depan bersama naya. Sembari menunggu siswa penghuni kelas selesai upacara. Salma mencari novel yang ada di dalam tasnya dan mengelurkannya untuk dibaca.
Kisahnya menarik. Salma juga mempunyai prinsip dalam mencari novel yang ia suka, yaitu dengan membaca sinopsisnya terlebih dahulu. Ia juga suka novel yang ber-temakan bad boy dan cold boy, seorang pria bad boy ditambah sifatnya yang dingin adalah suatu pria impian salma dalam kehidupan nyata. Namun, tidak mungkin ia akan mendapatkan pria seperti di novel.
Setelah cukup lama ia membaca novel itu, kini ia memasukannya kedalam tas dan melirik Naya yang sibuk dengan buku tulisnya.
"Nay kamu ngapain?"tanya Salma yang masih memperhatikan naya.
Naya berhenti dari kegiatannya dan menunjukkan sesuatu kepada Salma.
"Liat deh. Ini kamu, ini aku dan ini pasangan kita. Gimana?"tanya Naya yang masih menunggu Salma membuka mulut.
"Sumpah Nay, bagus banget. Kayak pria impian aku,"ujarnya histeris
"Makasi ya Sal. Boleh aku jelasin gak, gimana cerita dari gambarku ini?"memegangi pena untuk menggambarnya.
"Sure Nay,"jawabnya tak sabar menunggu Naya bercerita.
"Gini Sal. Ini kamu yang baru kenal sama aku, terus kamu satu kelas sama aku dan kita jadi sahabat. Kita udah satu tahun sahabat dan tiba – tiba ada yang deketin kamu dan dia jatuh cinta sama kamu. Abis itu kalian jadian dan aku deket sama temennya pacar kamu dan ya, kita jadian. Jadinya kayak gini, kita jadian sama cowok yang bersahabat dan dia sebaliknya ke kita. Mereka jadian sama cewek yang bersahabat. Udah kan? Sumpah aku tiba – tiba mikir cerita yang nggak jelas kayak gitu. Hehe, nggak bagus ya?"cengirnya gak jelas.
"Itu cerita yang singkat, padat dan jelas yang pernah aku denger nay. Kamu hebat bangetbisa mikir cerita sesimpel itu,"bangga salma kepada Naya'jeda.
"Satu lagi. Diceritanya kita bersahabat kan?"tanya Salma memastikan
"iya. Hehe."
"Sekarang kita sahabat, oke?"ujar Salma dan langsung disetujui Naya.
"Tapi, kamu harus janji sesuatu. Kita nggak bakalan nutupin sesuatu, kalau mau cerita, aku bakal dengerin cerita kamu dan sebaliknya. Gimana? Setuju?"ucap Salma mengulurkan kelingkingnya.
"Setuju,"
"Janji?"
"Janji."
***