kriing...!
terdengar suara alaram berdering dengan sangat hebat
kriing!
.
"Ah.... berisik sekali , Woi matiin woi alaram nya" terdengar suara dari kamar sebelah membuat aku perlahan membuka kelopak mata ku terlihat buram aku tak dapat melihat langit langit apartemen ku
sreet!
perlahan aku raba raba arah suara jam weker menggagapi dari atas meja kecil di samping kasur adalah hal yang riskan mengingat bisa saja aku menjatuhkan kacamata ku seperti tempo hari
Dor!
Dor!
Dor!
"woi elu masih hidup kah! cepet matiin alaram nya @$%^%$" terdengar suara pemilik kamar sebelah yang mulai naik pitam karena aku terlalu lamban
"iya iya "
Tak!
langsung setelah aku menekan tombol bagian atas suara kembali sunyi, sembari aku menarik kacamata ku serta menurunkan kedua kaki ku ke lantai yang dingin,dengan masih mengenakan kemeja bekas party tadi malam di sebuah klub yang entah namanya apa untuk merayakan semester akhir masa kami kuliah
aku melihat kembali ruangan sekitar terlihat tampak samar samar, meski pun aku menyipitkan kedua mataku masih tak dapat melihat dengan jelas
sreet..
kini ku ambil kembali kaca mata ku dan ku benarkan posisi nya sembari mengambil ponsel ku
~hai Asslan, bagai mana semalem enak kan btw ntar jadi ke rumah Siel atau tidak?~
aku lihat kembali kontak yang mengirimkan SNS itu
~Bearly~
tangan ku dengan cepat mengetik untuk menjawab pesan Bearly walau aslinya pesan itu sudah di kirim tadi malam
Dok!
Dok!
Dok!
"Asslan? kau di dalam... hooi...."
terdengar suara tidak asing suara yang ringan dan sangat berenergi yeah dia adalah teman satu fakultas ku dan kini dia sudah menjadi sahabat ku
"hoi Asslan.. jawab lah"
click!
dreeet...
terlihat pintu kamar ku yang berada di depan ku kini terbuka dan di sana terlihat Werlin dengan senyum nya muncul ke dalam kamarku
"hoho... kirain lagi coil... fufufu "
ucap werlin blak blakan sambil mengambil baju kuliah ku yang berada di balik pintu kemudian dia memasukan lengan nya ke dalam bajuku seakan akan mencari sesuatu
wush
baju itu di lempar kan ke arah ku membuat aku dengan sigap menangkap nya
"aku tunggu di bawah ya... cepat atau kau akan naik angkutan umum lagi " terlihat dia membawa kunci mobil milik ku yang sengaja ku simpan di kantong ku
"hoi tunggu Werlin ah sialan kau"
***
tap tap tap.
suara langkah kaki ku saat menuruni apartemen itu dan menuju ke parkiran dimana mobil ku berada,disana sudah ada Werlin yang kini duduk di bangku kemudi seakan dia sudah siap untuk mengemudi ke universitas kami
"minggir "
ucap ku mencoba mengusir Werlin keluar dari kursi depan namun Werlin hanya membalas dengan lambaian tangan nya
namun saat aku melihat kembali di dalam mobil itu terlihat seperti hal yang samar bayangan milik Werlin
buk!
terlihat tangan menyentuh pundak ku
"Waaaaa" teriakku terkejut seakan akan aku tak menyadari nya
namun setelah ku lihat kembali yang menepuk pundakku adalah Werlin kini pikiran ku bercampur aduk antara panik dan terkejut
"apaan teriak teriak dah dah ni kunci nya ampir terlambat ni"
ucap werlin sambil terburu buru masuk ke dalam mobil, melihat tingkah nya membuat aku juga masuk ke dalam mobil dan duduk di bangku yang sama dimana sosok itu duduk tapi ya ini bukan kali pertama aku melihat keganjilan bahkan dulu aku sempat berinteraksi dengan keganjilan tersebut
kemampuan ini ku dapat entah kapan namun seingat ku dulu aku memiliki teman yang sangat dekat di masa kecil namun entah kenapa orang tua ku tak pernah menganggap nya ada...
"Aoyama! udah lampu hijau tu njir" suara Werlin membuat ku tersadar dari lamunan ku
"ah iya iya " aku langsung menurunkan rem tangan dan merubah perseneling ke grigi rendah
brum
brum
"oh iya Werlin kau gx keberatan kan kalau kita ntar pulang pergi ke camera center lagi?" ajak ku karena kamera ku seharusnya sudah selesai di perbaiki dan hari ini adalah waktu pengambilannya
"hah Ogah! aku nanti bakal ikut seminar tentang perubahan suhu lingkungan dan reboisasi pribadi" tolak Werlin sambil mengucapkan alasan yang sangat tidak masuk akal namun aku tau apa yan dia maksud maka aku mengatakan bahwa setelah menggambil kamera aku hendak mencoba camera di alun alun kota
"hump!"
nampak Werlin acuh dengan iming iming yang ku ucapkan. aku yakin untuk seorang wanita kota pastinya di ajak ke alun alun kota bukan lah ide yang bagus namun untuk Werlin yang hidupnya dia dedikasikan untuk belajar hal itu adalah hal yang sangat jarang terjadi
"sudah lah ikut saja" ucap ku meyakinkan werlin dan sesaat aku beru sadar bahwa kami sudah berada di depan universitas tampak gerbang sudah terbuka dari tadi membuat aku merasa tenag.
bib!
aku membunyikan klakson kepada penjaga gerbang lalu mulai pergi ke gedung parkir di sebalah kiri.
tempat di sana cukup besar untuk sebuah universitas dengan beberapa fakultas dan tentunya aku memilih fakultas kedokteran. yak meskipun aku memilih itu sebagian besar karena perintah dari orang tua sih hiks.
***
kini kami sudah berada di gedung parkir di lantai ke dua, suasana cukup hening di sana dan juga werlin tampak hanya diam melihat smartphone nya sehingga membuat keadaan smakin sunyi namun tak lama Werin mulai memecah kan keheningan
"ah iya Aoyama sepertinya di mata pelajaranan genetika aku mau ke ruang seketariat dulu deh... bisa nanti tolong absenkan aku?" ucam werlin sambil menutup Smartphone nya.
"boleh kalau kau mau ku ajak pergi ke Camera center" ucap ku sambil tersenyum memaksa, ya apa boleh buat bagiku yang terpenting adalah mendapatkan camera ku tanpa ada sebuah gangguan dari manapun
~dan akhirnya kami sepakan akan ke sana~
singkat cerita mata pelajaran sudah di mulai dan saatnya aku pindah ke ruangan yang sudah di janjikan, bagiku mengikuti pelajaran yang menurutku tidak menarik adalah membosan kan namun untuk menjaga agar nilai ku tetap setabil aku putuskan untuk tetap mengikuti pelajaran tersebut
"Ah... bukannya nanti Bearly juga ada di kelas yang sama " pikirku untuk meyakinkan akan ada kesenangan di sana
aku pun mulai berjalan ke kolidor lalu berbelok ke persimpangan. nampak di tempat itu cukup sunyi yang membuat aku teringat akan kejadian tadi pagi, meski sudah sering aku mengalami kejadian tersebut tapi siapa juga sih yang bakal terbiasa melihat mahluk astral?
tanpa ku sadari pikiran ku membuat langkah kaki ku berjalan lebih cepat dari biasanya dan tepat saat aku menyadari kini aku berada di lorong yang tampak asing bagiku dan saat aku melihat ke luat jendela tepat di samping kanan ku kini aku berada di sisi kiri gedung ku. iya kini aku berada di fakultas ilmu komunikasi
aku pun tercenang di buat nya "hah bukanya tadi aku berada di fakultas kedokteran?" pikirku
aku berpikir pikir kenapa bisa aku berada di gedung berbeda hanya dengan menyusuri lorong! ya di situ adalah salah satu dari beribu kisah ku dengan sebuah keganjilan.