flashback on.
Setelah pulang sekolah Ken,Nathan,Ivan sedang bermain di rumah Kenzo.
"Eh woy gue gabut"kata Ivan sambil minum kopi nya dan melihat dua teman nya itu.
"Tidur"kata Nathan yang masih fokus berguling-guling di kasur nya.
"Mending gue tanyak-tanyak ke Ken yaa ga Ken?"tanya Ivan sambil menaik turun kan alis nya dan nathan langsung duduk.
"Nah bener"kata Nathan.
"Tanya apaan?jangan aneh-aneh lo"kata Ken dengan sinis.
"Lo ada hubungan apa sama El?"tanya Ivan dan nathan hanya menyimak.
"Gada dia tuh udah gue anggap kayak saudara gitu lah,lagian ngapain juga gue ada rasa sama dia" jelas Ken sambil melihat Ivan.
"Yakin lo?"tanya Nathan yang di anggukin oleh Ivan.
"Iya lah"kata Ken dengan muka kesal.
"Kita main TOD aja gimana?"tanya Ivan kepada dua teman nya itu.
"Nah boleh tuh"kata Nathan dengan datar dan Ken terkejut.
"Ga ah lo nanya sama kasih dare nya jebakan lagi ogah gue"kata Ken sambil melempar bantal di muka Ivan.
"Kena mata gue tolol,lagian lo banci kalo lo ga ikut penakut ya ga nath?"tanya Ivan kepada Nathan.
"Bener tuh"kata Nathan sambil menaiikan jempol nya.
"Oke fine gue ikut!"kesal Ken.
"Nah nih kita pakek hompipa aja gimana?"tanya Ivan dan dibalas muka terkejut oleh Ken.
"Kek bocil aja lo lainnya kek"kata Ken dengan protes.
"Udah itu aja gc"kata Nathan berdiri lalu jalan dan duduk disebelah Ivan.
"Mulai nih yah"kata Ivan.
"Hompipa alalium gambreng"kata mereka.
Dan berhentilah diwarna yang sama yaitu hitam semua.
"Lagi ya"kata Ivan.
"Hompipa alalium gambreng"kata mereka.
Dan berhentilah tangan mereka.
Ken warna putih
Nathan warna putih
Ivan warna hitam.
"Nah mampus kena lo"kata Ken.
"T our D?"tanya Nathan.
"Gue emm.....T aja deh"kata Ivan memutuskan memilih T.
"Oke gue dulu ya, nama bokap nyokap lo apa hayooo?"kata Ken sambil menaik turun kan alis nya dan nathan menahan tawanya.
"Anjim napa itu oi"kata Ivan dengan kesal.
"Udah ga usah menye jawab aja"kata Nathan dengan sinis.
"Nah bener tuh yang ngajak tadi sapa?sapa?lo kan?yaudah ayok"kata Ken yang dianggukin Nathan dan Ivan hanya menatap datar.
"Kurang ajar, oke lah nama bokap gue Saifuddin Saputra and nyokap gue Nadira Renata,nah puas lo?"jelas Ivan kepada Ken dengan wajah kesal.
"Puas banget fuddin"kata Ken dengan tawa nya.
Brukkk.
Lemparan bantal dari Nathan untuk Ken, dan Ivan melihat itu hanya cekikikan.
"Ogeb"kata Ken langsung mengusap rambut nya sendiri.
"Giliran gue, gimana rasanya waktu lo ada haters nya?"tanya Nathan dan Ken hanya nyimak.
"Gue sih budmat sama omongan netizen, karna gue ngerasa engga merugikan orang lain kenapa enggak, kecuali kalo gue ngerugiin orang lain and yang dibilang sama netizen bener ya gue bakal intropeksi diri gitu"jelas Ivan panjang kali lebar dan lainnya hanya mangut mangut.
Prokk prokkk
Tepukan tangan dari ken sambil senyum mengejek.
"Anjay kang quotes nih harap ditiru bwahahha"kata Ken sambil ketawa dan ivan hanya menatap datar.
"Lah kan bener tolol"kata Ivan demgan kesal.
"Orgil gausah didengerin"kata Nathan dengan dingin dan membuat Ken terkejut.
"Gilak sekali ngomong kek cabe nya mami gue yang didapur tuh"kata Ken dengan sinis.
"Ga nanyak"kata Naathan lagi dan Ivan hanya menahan tawa nya.
"Lo ngomong sama dia yaudah terima gausah ngemeng bae lo" kata Ivan dan Nathan menaikkan jempol nya.
"Halah, dah lah next"kata Ken yang di anggukin keduanya.
Dan lanjut main.
"Hompipa alalium gambreng"kata mereka bertiga.
"YESS.. akhir nya lo kena juga Ken"kata Ivan dengan samangat dan Nathan hanya menyimak.
"T our D lo?"kata Nathan yang di anggukin Ivan.
"hmm D aja gue jangan aneh-aneh tapi"kata Ken dengan pasrah.
"Lo nembak El kalo lo bertahan sampe lulus Sma nanti kita bakal kasih lo mobil keluaran terbaru gimana?"kata Ivan,melihat itu Ken dan Nathan terkejut.
"Nah boleh tuh, kalo gue sih kalo lo bertahan sampe lulus Sma tanpa ada rasa berarti lo hebat gue akui, dan gue bakal kasih apa yang lo minta tapi kalo lo kalah turutin apa yang kita mau tadi kayak sih ivan tuh kalo gue sih serah apa aja"kata Nathan dengan jelas dan membuat Ken terkejut.
"Gilak lo gabisa gitu gue sama dia udah sahabatan berapa tahun dah lama dan terus gue dateng-dateng nembak dia gitu gilak kalian itu sama aja gue sakitin hati sahabat gue, gue gamau titik"kata Ken sedikit marah.
"Gue gamau tau lo harus mau intinya lo ikut game ini ya lo tanggung jawab main sportif kita"kata Nathan dengan dingin.
"Nah bener tuh jangan jadi banci pakbos"kata Ivan mengejek.
"Oke gue mau sapa takut"kata Ken dengan senyum tipis.
"Nah oke pinter lo tembak waktu kita mos,fix kan?"kata Ivan memastikan yang dibalas anggukan oleh Nathan dan Ken.
"Oke fix"kata Ken bangga.
flashback off.
"Jadi gitu cerita nya"kaya Nathan dengan dingin dan dianggukin oleh Ivan dan Ken.
Melihat itu Celi dan Ana marah karna seenak nya menjadikan sahabat yang mereka sayang jadi bahan taruhan.
Brakkkk
Celi memukul meja dan menjadi pusat perhatian.
"MAKSUD KALIAN APA?!! SEENAK NYA KALIAN JADIIN SAHABAT GUE TARUHAN KALIAN PIKIR DIA APA BARANG?!!ENGGA TOLOL DIA PUNYA HATI DAN DIA SUKA SAMA LO KEN!"teriak Celi dengan amarah nya sambil menunjuk Ken.
Setelah tau itu Ana hanya mengelus pundak sahabat nya itu yaitu Celi karna dia tidak pernah bisa mengkontrol emosi nya.
"Dan lo ken seenak nya mainin hati cewe dengan lo jadiin bahan taruhan kalo dia tau gimana lo tau kan El sekarang gimana?.
Sifat nya akhir-akhir ini dingin cuek dia lagi ada masalah keluarga nya dan lo seharus nya tau bukan cuman lo mainin hati nya selama 2 tahun ini,dan kalian gue ga nyaka kalian bakal gini gue kira kita sahabatan ga bakal ada yang musuh-musuhan saling care tapi?see?kalian bullshit"kata Ana dengan datar setelah mengatakan itu ia keluar dari cafe begitu saja.
"Gue kecewa sama kalian, dan kalian harus tanggung jawab terutama lo ken"kata Celi tatapan tajam lalu pergi menyusul sahabat nya ana.
Ken,Nathan,dan Ivan hanya biasa lalu mereka melanjut kan makan nya.
"Jadi gimana ini semua gara-gara lo van"kata Ken sambil mengaduk coffe nya.
"Ya lo jalanin aja"kata Ivan dengan santai.
"Kalian bego"kata Nathan dengan dingin lalu meninggalkan mereka dan berjalan santai untuk pulang.
"Liat dulu aja mendingan kuyy laah cabut van"kata Ken dan dianggukin oleh Ivan.
Dan akhir nya mereka pulang kerumah masing-masing.
●
●
●
●
●
●
●
●
●
●