Langkah kaki kecil di koridor rumah sakit , dengan isakan kecilnya berlari dengan tergesa gesa. Sampai kakinya berhenti di ruangan bernuansa putih .
'CKLEK' dia membuka pintu dengan hati hati takut si empunya terbangun dari tidurnya.
Ia mendekati lelaki yang terbujur lemas di atas kasur rumah sakit .
"Kakak hiks,,, hiks , kenapa bisa kaya gini lagi si kak ? " lirih Ralie "kakak tau ngga , kakak mau buat aku jantungan tadi hiks hiks ."
Ralie terus berceloteh kepada kakaknya yang masih terbujur , walaupun Ralie berceloteh dan ekspresi nya tetap tenang , berbeda jauh di dalam hatinya ia mengumpati orang yang sudah membuat kakaknya masuk rumah sakit lagi .
'CKLEK' Dokter datang dengan suster yang membawa nampan berisi makanan dan minuman.
"Hai Ralie " sapa dokter Arian .
"Hai Dokter Ian ."
Tidak usah di ragukan lagi kenapa mereka sudah akrab , karena hampir setiap hari Ralie datang kerumah sakit dan selalu dokter Arian yang menangani kakaknya , entah di sengaja ataupun tidak tapi memang itu kenyataan nya . Dokter Arian sudah seperti kakak kedua bagi Ralie , begitupun sebaliknya , dokter Arian sudah menganggap Ralie itu seperti adiknya sendiri. "Bagaimana keadaan kakak saya dok ?"
"Kakak kamu tidak apa apa hanya jangan sampai membuat dia tertekan batin dan jangan sampai telat makan , karena itu akan mengganggu kesehatannya." kata dokter Arian dengan menyuntik lengan kakaknya. " kakak kamu akan segera bangun , jadi kamu harus hati hati kalau nanti dia berbuat nekat ."terang dokter Arian . tapi kalau dia udah kelewatan kamu langsung tekan tombol merah samping ranjang aja "
" Baik dok " Jawab Ralie .
" Dan nanti kalau udah tenang jangan lupa kamu kasih dia makan , tenang aja makanannya akan hangat saat kakakmu bangun , karena ini masih panas " terang suster .
" Oke Ibu suster yang cantik " goda Ralie yang membuat wajah suster memerah .
"Ya sudah dokter tinggal dulu ya , kamu jadi ga jangan lupa makan nanti kamu malah ikut sakit " yang di acungi jempol oleh Ralie .
.... .....
'PRAANG' suara pecahan kaca langsung membuat Ralie yang sedang tidur di sisi ranjang terkejut karena kaget .
"Astaghfirullah kakak ," Ralie melihat dengan mata kepalanya sendiri,di sisi lain ia bersyukur karena kakaknya sudah sadar tapi kenapa seperti ini .
"PERGI JANGAN DEKATI AKU!!??" teriak Zaka , kakak dari Ralie saat Ralie akan mendekati Zaki. "KALIAN JAHAT , JANGAN DEKATI AKU!??"
"Kakak aku Ral adik Kakak , kakak ngga inget Ral ?" Pertanyaan Ralie tadi sontak membuat Zaki mendongak,dan benar Zaki langsung sadar apa yang sudah ia lakukan.
"Maaf,kakak ngga bermaksud lukain Ral " lirih Zaki . Zaki itu memang mempunyai sifat childish jika bersama Ralie, walaupun seperti itu , sebenernya Zaki itu jago bela diri , karena dulu sebelum kejadian yang membuatnya menjadi seperti ini dia sudah sabuk hitam taekwondo dan karate .
"Iyah sini peluk Ral , kakak jangan bikin Ral khawatir lagi ya ?" ujar Ralie sambil berjalan mendekati ranjang Zaki dan langsung memeluk nya .
"Iya 'tapi Zaki ngga janji ' "lanjut nya dalam hati .
"Ya udah, kakak tidur dulu ya . aku mau pulang ambil baju kakak sama baju aku " izin Ralie .
" Emang kita nginep disini ya ?" tanya Zaki dengan polosnya.
"Ya iyalah,lusa baru boleh pulang" jawab Ralie sewot . Gimana ngga kesel coba udah tau penyakit nya agak parah pake tanya lagi "dah ya kak Ral mau pulang dah "
...... . .. .. ......
Sedangkan di sisi lain Gean sedang senyum senyum sendiri sambil menatap sapu tangan pemberian Ralie . Ahhh seperti nya ia sudah gila karena gadis tadi , pikir Gean .
" Ah , Lo harus tanggung jawab karena udah buat gua gila !?" teriak Gean di dalam kamarnya dengan memeluk bantal nya. Mama Gean atau lebih tepatnya mama tiri Gean kaget , karena mendengar teriakkan Gean ia langsung berlari ke arah kamar Gean dan segera membuka nya .
'CKLEK' suara gagang pintu di tarik itu membuat Gean menoleh ke asal suara.
"Kamu ngga papa Gean ?" tanya ibu tiri Gean dengan lirih .
"Apa. yang .sedang. anda .lakukan. di kamar. saya." tanya Gean dengan penuh penekanan.
"A ah itu mama kira kamu mau ngelakuin hal itu , ternyata ngga ." jawab Joy ibu tiri dari Gean dengan gugup dan lirih di akhir kalimatnya.
"JADI ANDA MENDOAKAN SAYA MATI , oh iyaaaa lupa gw Lo kan mau ngrebut harta ayah dari gua ya? silahkan ambil tuh harta gua ngga butuh . Dan satu lagi jangan ngaku ngaku sebagai mama gua , karena LO ITU PEMBUNUH BUNDA GUA " teriak Gean dengan berapi api , mungkin asap dah keluar dari telinga nya. "Pergi dari kamar gua sekarang juga!?" bentak Gean. Joy yang mendengar semua omongan Gean pun merasa sangat bersalah dan langsung berjalan cepat keluar dari kamar Gean dengan air mata yang sudah meluncur dari matanya.
Sebenernya Gean juga ngga tega karena sudah membentak Joy , tapi mau gimana lagi hatinya sudah tertutup oleh dendam dan kekecewaan.
"Aish orang itu buat mood gua hancur aja " kata Gean dengan kesal . Karena kesal dia pun tertidur dengan memegang sapu tangan tadi,tak terasa air mata keluar dari matanya yang tertutup itu.
.... ......